BARU CINA (Artemisia vulgaris Linn)
Nama Lokal :
Baru cina (Indonesia, Sumatera), daun manis, brobos krebo, beunghar kucicing, jukut lokot mala, suket gajahan (Jawa); kolo, goro-goro cina (Maluku); daun sudaunala, cam sao.Uraian :
Tanaman ini merupakan terna menahun, berambut halus, tegak, tinggi mencapai 1 meter, berbau tajam, menyenangi tanah yang cukup lembab dan tanah yang kaya humus, tumbuh liar di hutan dan di ladang. Tanaman ini terdapat sampai 3.000 meter dpl, berasal dari Cina. Tanaman ini merupakan herba setengah berkayu, mempunyai percabangan banyak, beralur dan berambut. Daun berbentuk bulat telur dengan berbagi menjari ujung meruncing, kedua permukaan daun berambut halus. Warna daun hijau, di bagian bawah warna lebih putih, duduk berseling. Bunga merupakan bunga majemuk, kecil-kecil warna kuning muda berbentuk bonggol tersusun dalam rangkaian berbentuk malai yang tumbuh menunduk, keluar dari ketiak daun dan ujung tangkai. Perbanyakan dapat dilakukan dengan stek atau biji.Khasiat untuk kesehatan :
Menstruasi berlebihan, sakit pada menstruasi, menstruasi tidak teratur, mencegah keguguran, pergerakan janin berlebihan, disentri, keputihan, mempermudah persalinan, susah punya anak, muntah darah, mimisan, perdarahan usus.Komposisi :
Kandungan kimia : minyak menguap (phellandrene, cadinene), alfa-amirin, fermenol, dehydromatricaria ester, cineole, terpinen-4-ol, beta-karyophyllene, 1-quebrachitol. Akar dan batang : Inulin (mengandung artemose), cabang kecil : oxytocin, yomogi alkohol, dan ridentin.
Posting Komentar