Tanaman Obat : TEBU

Tanaman Obat

TEBU
(Sacharum officinarum, Linn.)

Nama Lokal :
Tebu (Indonesia), tebu, rosan (Jawa); tiwu (Sunda); tebhu (Madura); tebu, isepan (Bali); teubee (Aceh); tewu (Nias, Flores); atihu (Ambon); tebu (Lampung).
Uraian :
Tebu berkembangbiak di daerah beriklim udara sedang sampai panas. Tebu cocok pada daerah yang mempunyai ketinggian tanah 1-1300 meter dpl. Setiap jenis tebu memiliki ukuran batang serta warna yang berlainan. Tebu termasuk tumbuhan berbiji tunggal. Tinggi tebu berkisar 2-4 meter. Batang pohon tebu terdiri dari banyak ruas yang setiap ruasnya dibatasi oleh buku-buku sebagai tempat duduknya daun. Bentuk daun tebu berwujud helaian dengan pelepah. Panjang daun dapat mencapai panjang 1-2 meter dan lebar 4-8 cm dengan permukaan kasar dan berbulu. Akarnya berbentuk serabut.
Khasiat untuk kesehatan :
Meredakan jantung berdebar, sakit panas, batuk.
Komposisi :
Kandungan kimia : batang tebu mengandung air gula yang berkadar sampai 20%.
Tanaman Obat

TEBU
(Sacharum officinarum, Linn.)

Nama Lokal :
Tebu (Indonesia), tebu, rosan (Jawa); tiwu (Sunda); tebhu (Madura); tebu, isepan (Bali); teubee (Aceh); tewu (Nias, Flores); atihu (Ambon); tebu (Lampung).
Uraian :
Tebu berkembangbiak di daerah beriklim udara sedang sampai panas. Tebu cocok pada daerah yang mempunyai ketinggian tanah 1-1300 meter dpl. Setiap jenis tebu memiliki ukuran batang serta warna yang berlainan. Tebu termasuk tumbuhan berbiji tunggal. Tinggi tebu berkisar 2-4 meter. Batang pohon tebu terdiri dari banyak ruas yang setiap ruasnya dibatasi oleh buku-buku sebagai tempat duduknya daun. Bentuk daun tebu berwujud helaian dengan pelepah. Panjang daun dapat mencapai panjang 1-2 meter dan lebar 4-8 cm dengan permukaan kasar dan berbulu. Akarnya berbentuk serabut.
Khasiat untuk kesehatan :
Meredakan jantung berdebar, sakit panas, batuk.
Komposisi :
Kandungan kimia : batang tebu mengandung air gula yang berkadar sampai 20%.
Detail

Tanaman Obat : TASBEH

Tanaman Obat

TASBEH
(Canna indica L.)

Nama Lokal :
Sumatera: hosbe (Batak), Jawa: ganyong wana, sebe, sebeh, tasbeh, ganyol leuweung (Sunda), kembang gedang, puspa midra. Nama simplisia Cannae indicae Rhizoma (rimpang tasbeh), Cannae indicae Flos (bunga tasbeh).
Uraian :
Tanaman tasbeh dapat tumbuh liar di hutan dan pegunungan. Seringkali ditemukan sebagai tanaman hias di pekarangan atau di taman-taman. Tasbeh atau sering disebut bunga kana berasal dari Amerika tropis dan bisa ditemukan dari dataran rendah sampai ketinggian 1.000 meter dpl. Tumbuh subur di tempat terbuka atau sedikit terlindung dari sinar matahari. Terna tahunan ini tumbuh tegak dengan tinggi mencapai 2 meter, mempunyai rimpang tebal seperti umbi. Daun tunggal, bulat telur memanjang, bertangkai pendek menjadi pelepah, ujung dan pangkal runcing, menyirip jelas, warnanya hijau atau merah tengguli, berlilin, panjang 25-­70 cm, lebar 8-21 cm. Bunga majemuk, muncul terminal, tersusun dalam rangkaian berbentuk tandan, mahkota bunga besar dengan warna-warna cerah seperti merah, kuning, dan dadu. Buah berupa buah kotak, bentuk bola, dinding buah kasar, biji 3-5, bulat, keras. Perbanyakan dengan pemisahan anakan yang tumbuh di sekitar induk.
Khasiat untuk kesehatan :.
Rimpang digunakan untuk: demam, tekanan darah tinggi, disentri kronis, wasir, keputihan, dan radang hati akut.
Bunga digunakan untuk: darah haid banyak, batuk darah.
Komposisi :
Rimpang mengandung 6 substansi fenol, 2 terpene, 4 koumarin, pati, glukosa, lemak, alkaloid, dan getah. Daun mengandung tanin dan sulfur.
Tanaman Obat

TASBEH
(Canna indica L.)

Nama Lokal :
Sumatera: hosbe (Batak), Jawa: ganyong wana, sebe, sebeh, tasbeh, ganyol leuweung (Sunda), kembang gedang, puspa midra. Nama simplisia Cannae indicae Rhizoma (rimpang tasbeh), Cannae indicae Flos (bunga tasbeh).
Uraian :
Tanaman tasbeh dapat tumbuh liar di hutan dan pegunungan. Seringkali ditemukan sebagai tanaman hias di pekarangan atau di taman-taman. Tasbeh atau sering disebut bunga kana berasal dari Amerika tropis dan bisa ditemukan dari dataran rendah sampai ketinggian 1.000 meter dpl. Tumbuh subur di tempat terbuka atau sedikit terlindung dari sinar matahari. Terna tahunan ini tumbuh tegak dengan tinggi mencapai 2 meter, mempunyai rimpang tebal seperti umbi. Daun tunggal, bulat telur memanjang, bertangkai pendek menjadi pelepah, ujung dan pangkal runcing, menyirip jelas, warnanya hijau atau merah tengguli, berlilin, panjang 25-­70 cm, lebar 8-21 cm. Bunga majemuk, muncul terminal, tersusun dalam rangkaian berbentuk tandan, mahkota bunga besar dengan warna-warna cerah seperti merah, kuning, dan dadu. Buah berupa buah kotak, bentuk bola, dinding buah kasar, biji 3-5, bulat, keras. Perbanyakan dengan pemisahan anakan yang tumbuh di sekitar induk.
Khasiat untuk kesehatan :.
Rimpang digunakan untuk: demam, tekanan darah tinggi, disentri kronis, wasir, keputihan, dan radang hati akut.
Bunga digunakan untuk: darah haid banyak, batuk darah.
Komposisi :
Rimpang mengandung 6 substansi fenol, 2 terpene, 4 koumarin, pati, glukosa, lemak, alkaloid, dan getah. Daun mengandung tanin dan sulfur.
Detail

Tanaman Obat : TAPAK LIMAN

Tanaman Obat

TAPAK LIMAN
(Elephantopus scaber L.)

Nama Lokal :
Tapak liman (Indonesia); tutup bumi (Sumatera); balagaduk, jukut cancang, tapak liman (Sunda); tampak liman, tapak tangan, talpak tana (Madura).
Uraian :
Tanaman ini dapat tumbuh liar di lapangan rumput, pematang, kadang-kadang ditemukan jumlah banyak, terdapat di dataran rendah sampai dengan 1.200 meter dpl. Merupakan terna tahunan, tegak, berambut, dengan akar yang besar, tinggi 10-80 cm, batang kaku berambut panjang dan rapat, bercabang dan beralur. Daun tunggal berkumpul di bawah membentuk roset, berbulu, bentuk daun jorong, bundar telur memanjang, tepi melekuk dan bergerigi tumpul. Panjang daun 10-18 cm, lebar 3­5 cm. Daun pada percabangan jarang dan kecil, dengan panjang 3-9 cm, lebar 1-3 cm. Bunga bentuk bonggol, banyak, warna ungu.
Khasiat untuk kesehatan :
Influenza, demam, peradangan amandel, radang tenggorokan, radang mata, disentri, diare, gigitan ular, sakit kuning, memperbaiki fungsi hati, busung air, radang ginjal yang akut dan kronik, bisul, ekzema, kurang darah, radang rahim, keputihan, mempermudah proses kelahiran, pengobatan sesudah bersalin, pelembut kaki, peluruh dahak, peluruh haid, pembersih darah.
Komposisi :
Kandungan kimia : Daun: epifriedelinol, lupeol, stiqmasterol, triacontan-l-ol, dotria-contan-l-ol, lupeol acetate, deoxryelephantopin, isodeoxyelephantopin. Bunga: Luteolin-7­ glucoside.
Tanaman Obat

TAPAK LIMAN
(Elephantopus scaber L.)

Nama Lokal :
Tapak liman (Indonesia); tutup bumi (Sumatera); balagaduk, jukut cancang, tapak liman (Sunda); tampak liman, tapak tangan, talpak tana (Madura).
Uraian :
Tanaman ini dapat tumbuh liar di lapangan rumput, pematang, kadang-kadang ditemukan jumlah banyak, terdapat di dataran rendah sampai dengan 1.200 meter dpl. Merupakan terna tahunan, tegak, berambut, dengan akar yang besar, tinggi 10-80 cm, batang kaku berambut panjang dan rapat, bercabang dan beralur. Daun tunggal berkumpul di bawah membentuk roset, berbulu, bentuk daun jorong, bundar telur memanjang, tepi melekuk dan bergerigi tumpul. Panjang daun 10-18 cm, lebar 3­5 cm. Daun pada percabangan jarang dan kecil, dengan panjang 3-9 cm, lebar 1-3 cm. Bunga bentuk bonggol, banyak, warna ungu.
Khasiat untuk kesehatan :
Influenza, demam, peradangan amandel, radang tenggorokan, radang mata, disentri, diare, gigitan ular, sakit kuning, memperbaiki fungsi hati, busung air, radang ginjal yang akut dan kronik, bisul, ekzema, kurang darah, radang rahim, keputihan, mempermudah proses kelahiran, pengobatan sesudah bersalin, pelembut kaki, peluruh dahak, peluruh haid, pembersih darah.
Komposisi :
Kandungan kimia : Daun: epifriedelinol, lupeol, stiqmasterol, triacontan-l-ol, dotria-contan-l-ol, lupeol acetate, deoxryelephantopin, isodeoxyelephantopin. Bunga: Luteolin-7­ glucoside.
Detail

Tanaman Obat : TAPAK DARA

Tanaman Obat

TAPAK DARA
(Chtarantus roseus (L.) G. Don)

Nama Lokal :
Tapak dara (Indonesia); kembang sari Cina (Jawa); kembang tembaga beureum (Sunda).
Uraian :
Tapak dara banyak dipelihara sebagai tanaman hias. Tapak dara sering dibedakan menurut jenis bunganya, yaitu putih dan merah. Tumbuhan semak tegak yang dapat mencapai ketinggian batang sampai 100 cm ini, sebenarnya merupakan tumbuhan liar yang biasa tumbuh subur di padang atau dipedesaan beriklim tropis. Tapak dara memiliki batang yang berbentuk bulat dengan diameter berukuran kecil, berkayu, beruas dan bercabang serta berambut. Daunnya berbentuk bulat telur, berwarna hijau dan diklasifikasikan berdaun tunggal. Bungannya yang indah menyerupai terompet dengan permukaan berbulu halus. Tapak dara juga memiliki rumah biji yang berbentuk silindris menggantung pada batang. Penyebaran tumbuhan ini melalui biji.
Khasiat untuk kesehatan :
Diabetes, hipertensi, leukemia, asma, bronkhitis, demam, radang perut, disentri, kurang darah, gondong, bisul, borok, luka bakar, luka paru, bengkak.
Komposisi :
Dari akar, batang, daun hingga bunga tapak dara mengandung vinkristin, vinrosidin, vinblastin dan vinlouresin merupakan kandungan komposisi zal alkaloid dari tapak dara.
Tanaman Obat

TAPAK DARA
(Chtarantus roseus (L.) G. Don)

Nama Lokal :
Tapak dara (Indonesia); kembang sari Cina (Jawa); kembang tembaga beureum (Sunda).
Uraian :
Tapak dara banyak dipelihara sebagai tanaman hias. Tapak dara sering dibedakan menurut jenis bunganya, yaitu putih dan merah. Tumbuhan semak tegak yang dapat mencapai ketinggian batang sampai 100 cm ini, sebenarnya merupakan tumbuhan liar yang biasa tumbuh subur di padang atau dipedesaan beriklim tropis. Tapak dara memiliki batang yang berbentuk bulat dengan diameter berukuran kecil, berkayu, beruas dan bercabang serta berambut. Daunnya berbentuk bulat telur, berwarna hijau dan diklasifikasikan berdaun tunggal. Bungannya yang indah menyerupai terompet dengan permukaan berbulu halus. Tapak dara juga memiliki rumah biji yang berbentuk silindris menggantung pada batang. Penyebaran tumbuhan ini melalui biji.
Khasiat untuk kesehatan :
Diabetes, hipertensi, leukemia, asma, bronkhitis, demam, radang perut, disentri, kurang darah, gondong, bisul, borok, luka bakar, luka paru, bengkak.
Komposisi :
Dari akar, batang, daun hingga bunga tapak dara mengandung vinkristin, vinrosidin, vinblastin dan vinlouresin merupakan kandungan komposisi zal alkaloid dari tapak dara.
Detail

Tanaman Obat : SRIKAYA

Tanaman Obat

SRIKAYA
(Annona squamosa L.)

Nama Lokal :
Nama daerah Sumatera:delima bmtang, serba bintang, sarikaya, seraikaya. Jawa: sarikaya, srikaya, serkaya, surikaya, srikawis, sarkaja, serakaja, sirikaja. Kalimantan: sarikaya. Nusa Tenggara: sirkaya, srikaya, garoso, ata. Sulawesi: atis soe walanda, sirikaya, sirikaja, perse, atis, delima srikaya, srikaya. Maluku: atisi, hirikaya, atis. Nama simplisia Squamosae Semen (biji srikaya), Squamosae Folium (daun srikaya).
Uraian :
Perdu sampai pohon, berumah satu, berkelamin banci, tinggi 2-­7 m. Batang gilik, percabangan simpodial, ujung rebah, kulit batang coklat muda. Daun tunggal, berseling, helaian bentuk elips memanjang sampai bentuk lanset, ujung tumpul, sampai meruncing pendek, panjang 6-17 cm, lebar 2,5-7,5 cm, tepi rata, gundul, hijau mengkilat. Bunga tunggal, dalam berkas, 1-2 berhadapan atau di samping daun. Daun kelopak segitiga, waktu kuncup bersambung seperti katup, kecil. Mahkota daun mahkota segitiga, yang terluar berdaging tebal, panjang 2-2,5 cm, putih kekuningan, dengan pangkal yang berongga berubah ungu, daun mahkota yang terdalam sangat kecil atau mereduksi. Dasar bunga bentuk tugu (tinggi). Benang sari berjumlah banyak, putih, kepala sari bentuk topi, penghubung ruang sari melebar, dan menutup ruang sari. Putik banyak, setiap putik tersusun dari 1 daun buah, ungu tua, kepala putik duduk, rekat menjadi satu, mudah rontok. Buah majemuk agregat, berbentuk bulat membengkok di ujung, garis tengah 5-10 cm, permukaan berduri, berlilin, bagian buah dengan ujung yang melengkung, pada waktu masak sedikit atau banyak melepaskan diri satu dengan yang lain, daging buah putih keabu-abuan. Biji dalam satu buah agregat banyak hitam mengkilat. Tumbuh di dataran rendah sampai ketinggian 1000 meter dpl, terutama pada tanah berpasir sampai tanah lempung berpasir dan dengan sistem drainase yang baik pada pH 5,5-­7,4. Tumbuhan ini menyukai iklim panas, tidak terlalu dingin atau banyak hujan. Tumbuh baik pada berbagai kondisi tanah yang tergenang dan beradaptasi baik terhadap iklim lembab dan panas. Tumbuhan ini tahan kekeringan dan akan tumbuh subur bila mendapatkan pengairan yang cukup. Perbanyakan dapat dengan biji dan pencangkokan. Ditanam dengan jarak tanam 4 x 3 meter. Kelebatan pertumbuhan dan hasil buah dapat dijaga dengan pengaturan pengairan, pemupukan dan pemangkasan yang baik. Tanaman mulai berbuah pada umur 1-2 tahun dan untuk mendapatkan hasil yang maksimal tidak dilakukan pemangkasan. Buah lebat dicapai setelah tanaman berumur 3-4 tahun. Pemanenan dilakukan pada saat buah berwarna kekuningan atau sekitar 110-120 hari setelah berbunga.
Khasiat untuk kesehatan untuk mengobati sakit :
Daun               : digunakan untuk mengatasi batuk, demam, reumatik, menurunkan kadar asam urat darah yang tinggi, diare, disentri, rectal prolaps pada anak-anak, cacingan, kutu kepala, pemakaian luar untuk borok, luka, bisul, skabies, kudis.
Biji                  : digunakan untuk mengatasi pencernaan lemah, cacingan, dan mematikan kutu kepala dan serangga.
Buah Muda     : digunakan untuk mengatasi diare, disentri akut, dan gangguan pencernaan.
Akar                : digunakan untuk mengatasi sembelit, disentri akut, depresi mental, dan nyeri tulang punggung.
Kulit Kayu      : digunakan untuk mengatasi diare, disentri, dan luka berdarah.
Komposisi :
Tumbuhan ini pada umumnya mengandung alkaloid tipe asporfin (anonain) dan bisbenziltetrahidroiso-kinolin (retikulin). Pada organ-organ tumbuhan ditemukan senyawa sianogen. Pulpa buah yang telah masak ditemukan sitrulin, asam aminobutirat, ornitin, arginin. Biji mengandung senyawa poliketida dan suatu senyawa turunan bistetrahidrofuran; asetogenin (skuamostatin C, D, anonain, anonasin A, anonin I, IV, VI, VIII, IX, XVI, skuarnostatin A, bulatasin, bulatasinon, skuamon, neo desasetilurarisin, neo retikulasin A, skuamosten A, asmisin, skuamosin, sanonasin, anonastatin, neoanonin). Komposisi asam lemak penyusun minyak lemak biji srikaya terdiri dari metil palmitat, metil stearat, metil linoleat. Daun mengandung alkaloid tetrahidro isokiriolin, p-hidroksibenzil-6, 7-dihidroksi-1, 2, 3, 4-­tetrahidro isokinolin (demetilkoklaurin = higenamin). Bunga mengandung asarn kaur-l6-ene-l9-oat diinformasikan sebagai komponen aktif  bunga srikaya.
Tanaman Obat

SRIKAYA
(Annona squamosa L.)

Nama Lokal :
Nama daerah Sumatera:delima bmtang, serba bintang, sarikaya, seraikaya. Jawa: sarikaya, srikaya, serkaya, surikaya, srikawis, sarkaja, serakaja, sirikaja. Kalimantan: sarikaya. Nusa Tenggara: sirkaya, srikaya, garoso, ata. Sulawesi: atis soe walanda, sirikaya, sirikaja, perse, atis, delima srikaya, srikaya. Maluku: atisi, hirikaya, atis. Nama simplisia Squamosae Semen (biji srikaya), Squamosae Folium (daun srikaya).
Uraian :
Perdu sampai pohon, berumah satu, berkelamin banci, tinggi 2-­7 m. Batang gilik, percabangan simpodial, ujung rebah, kulit batang coklat muda. Daun tunggal, berseling, helaian bentuk elips memanjang sampai bentuk lanset, ujung tumpul, sampai meruncing pendek, panjang 6-17 cm, lebar 2,5-7,5 cm, tepi rata, gundul, hijau mengkilat. Bunga tunggal, dalam berkas, 1-2 berhadapan atau di samping daun. Daun kelopak segitiga, waktu kuncup bersambung seperti katup, kecil. Mahkota daun mahkota segitiga, yang terluar berdaging tebal, panjang 2-2,5 cm, putih kekuningan, dengan pangkal yang berongga berubah ungu, daun mahkota yang terdalam sangat kecil atau mereduksi. Dasar bunga bentuk tugu (tinggi). Benang sari berjumlah banyak, putih, kepala sari bentuk topi, penghubung ruang sari melebar, dan menutup ruang sari. Putik banyak, setiap putik tersusun dari 1 daun buah, ungu tua, kepala putik duduk, rekat menjadi satu, mudah rontok. Buah majemuk agregat, berbentuk bulat membengkok di ujung, garis tengah 5-10 cm, permukaan berduri, berlilin, bagian buah dengan ujung yang melengkung, pada waktu masak sedikit atau banyak melepaskan diri satu dengan yang lain, daging buah putih keabu-abuan. Biji dalam satu buah agregat banyak hitam mengkilat. Tumbuh di dataran rendah sampai ketinggian 1000 meter dpl, terutama pada tanah berpasir sampai tanah lempung berpasir dan dengan sistem drainase yang baik pada pH 5,5-­7,4. Tumbuhan ini menyukai iklim panas, tidak terlalu dingin atau banyak hujan. Tumbuh baik pada berbagai kondisi tanah yang tergenang dan beradaptasi baik terhadap iklim lembab dan panas. Tumbuhan ini tahan kekeringan dan akan tumbuh subur bila mendapatkan pengairan yang cukup. Perbanyakan dapat dengan biji dan pencangkokan. Ditanam dengan jarak tanam 4 x 3 meter. Kelebatan pertumbuhan dan hasil buah dapat dijaga dengan pengaturan pengairan, pemupukan dan pemangkasan yang baik. Tanaman mulai berbuah pada umur 1-2 tahun dan untuk mendapatkan hasil yang maksimal tidak dilakukan pemangkasan. Buah lebat dicapai setelah tanaman berumur 3-4 tahun. Pemanenan dilakukan pada saat buah berwarna kekuningan atau sekitar 110-120 hari setelah berbunga.
Khasiat untuk kesehatan untuk mengobati sakit :
Daun               : digunakan untuk mengatasi batuk, demam, reumatik, menurunkan kadar asam urat darah yang tinggi, diare, disentri, rectal prolaps pada anak-anak, cacingan, kutu kepala, pemakaian luar untuk borok, luka, bisul, skabies, kudis.
Biji                  : digunakan untuk mengatasi pencernaan lemah, cacingan, dan mematikan kutu kepala dan serangga.
Buah Muda     : digunakan untuk mengatasi diare, disentri akut, dan gangguan pencernaan.
Akar                : digunakan untuk mengatasi sembelit, disentri akut, depresi mental, dan nyeri tulang punggung.
Kulit Kayu      : digunakan untuk mengatasi diare, disentri, dan luka berdarah.
Komposisi :
Tumbuhan ini pada umumnya mengandung alkaloid tipe asporfin (anonain) dan bisbenziltetrahidroiso-kinolin (retikulin). Pada organ-organ tumbuhan ditemukan senyawa sianogen. Pulpa buah yang telah masak ditemukan sitrulin, asam aminobutirat, ornitin, arginin. Biji mengandung senyawa poliketida dan suatu senyawa turunan bistetrahidrofuran; asetogenin (skuamostatin C, D, anonain, anonasin A, anonin I, IV, VI, VIII, IX, XVI, skuarnostatin A, bulatasin, bulatasinon, skuamon, neo desasetilurarisin, neo retikulasin A, skuamosten A, asmisin, skuamosin, sanonasin, anonastatin, neoanonin). Komposisi asam lemak penyusun minyak lemak biji srikaya terdiri dari metil palmitat, metil stearat, metil linoleat. Daun mengandung alkaloid tetrahidro isokiriolin, p-hidroksibenzil-6, 7-dihidroksi-1, 2, 3, 4-­tetrahidro isokinolin (demetilkoklaurin = higenamin). Bunga mengandung asarn kaur-l6-ene-l9-oat diinformasikan sebagai komponen aktif  bunga srikaya.
Detail

Tanaman Obat : SRIGADING

Tanaman Obat

SRIGADING
(Nyctanthes arbor-tristis L.)

Nama Lokal :
Srigading, suruh gading, sarigading, sirih gading, kembang pengantin, daun karangan (Jawa).
Uraian :
Srigading merupakan tumbuhan asli India dan tersebar luas di seluruh dunia yang beriklim panas. Tumbuh liar di semak-semak atau pinggir hutan, namun sering ditanam sebagai tanaman hias dan dapat ditemukan dari dataran rendah sampai 500 meter dpl. Perdu atau pohon kecil, tinggi ± 9 meter. Batang berkayu, bulat, bercabang, berambut, kasap, putih kotor. Daun tunggal, bulat telur, pangkal membulat, ujung runcing, tepi rata, permukaan kasap, tulang menyirip, panjang 4-11 cm, lebar 2-8 cm, duduk berhadapan, hijau. Bunga majemuk bentuk malai, harum, kelopak bentuk corong, berambut, panjang ± 7 mm, tabung mahkota silindris, jingga, mahkota 3-5, putih, mekar waktu malarn hari dan berjatuhan pada pagi hari. Buah kotak, bulat telur, pipih, panjang ± 1,5 m, cokelat. Biji keras, coklat. Perbanyakan dengan biji atau stek batang.
Khasiat untuk kesehatan untuk :
Bunga dan daun srigading berguna untuk mengatasi: demam, demam sehabis persalinan, perawatan  setelah bersalin, haid tidak lancar, rematik, ruam kulit, kusta, dan cacingan pada anak.
Kulit kayu untuk mengatasi: batuk, radang saluran napas, dan sembelit.
Biji berguna untuk mengatasi: ketombe.
Komposisi :
Kandungan kimia : Daun mengandung tanin, metil salisilat, resin, niktantin, dan gula. Bagian bunga mengandung minyak asiri dan zat warna merah yang disebut niktantin.


Tanaman Obat

SRIGADING
(Nyctanthes arbor-tristis L.)

Nama Lokal :
Srigading, suruh gading, sarigading, sirih gading, kembang pengantin, daun karangan (Jawa).
Uraian :
Srigading merupakan tumbuhan asli India dan tersebar luas di seluruh dunia yang beriklim panas. Tumbuh liar di semak-semak atau pinggir hutan, namun sering ditanam sebagai tanaman hias dan dapat ditemukan dari dataran rendah sampai 500 meter dpl. Perdu atau pohon kecil, tinggi ± 9 meter. Batang berkayu, bulat, bercabang, berambut, kasap, putih kotor. Daun tunggal, bulat telur, pangkal membulat, ujung runcing, tepi rata, permukaan kasap, tulang menyirip, panjang 4-11 cm, lebar 2-8 cm, duduk berhadapan, hijau. Bunga majemuk bentuk malai, harum, kelopak bentuk corong, berambut, panjang ± 7 mm, tabung mahkota silindris, jingga, mahkota 3-5, putih, mekar waktu malarn hari dan berjatuhan pada pagi hari. Buah kotak, bulat telur, pipih, panjang ± 1,5 m, cokelat. Biji keras, coklat. Perbanyakan dengan biji atau stek batang.
Khasiat untuk kesehatan untuk :
Bunga dan daun srigading berguna untuk mengatasi: demam, demam sehabis persalinan, perawatan  setelah bersalin, haid tidak lancar, rematik, ruam kulit, kusta, dan cacingan pada anak.
Kulit kayu untuk mengatasi: batuk, radang saluran napas, dan sembelit.
Biji berguna untuk mengatasi: ketombe.
Komposisi :
Kandungan kimia : Daun mengandung tanin, metil salisilat, resin, niktantin, dan gula. Bagian bunga mengandung minyak asiri dan zat warna merah yang disebut niktantin.


Detail

Tanaman Obat : SOSOR BEBEK

Tanaman Obat

SOSOR BEBEK
(Kalanchoe pinnata (Lam.) Per.)
Gambar : Tanaman Sosor Bebek/ Cocor Bebek

Nama Lokal :
Buntiris, jampe, jukut kawasa, tere, ceker itik (Sunda); suru bebek, sosor bebek, teres, tuju dengen (Jawa); didingin beueu (Aceh); mamala (Halmahera); rau kufiri (Ternate); kabi-kabi (Tidore); dau ancar bebek, daun ghemet (Madura).
Uraian :
Tanaman ini merupakan terna tahunan yang berasal dari Madagaskar, tersebar di daerah tropik. Tinggi sekitar 1 meter dan biasanya dipelihara di pekarangan rumah atau tumbuh liar di tepi jurang, pinggir jalan dan tempat-tempat yang tanahnya berbatu-batu, daerah panas dan kering. Tumbuh sampai ± 1.000 meter dpl. Terna berbatang basah, daun tebal pinggir beringgit, banyak mengandung air, bentuk daunnya lonjong atau bundar,panjang, panjang 5-20 cm, lebar 2,5-15 cm, ujung daun tumpul, pangkal membundar, permukaan daun gundul, warna hijau sampai hijau keabu-abuan.
Khasiat untuk kesehatan untuk mengobati sakit :
Bisul, koreng, pembengkakan payudara, memar, tulang patah, rematik, wasir, buang air kecil kurang lancar, datang haid tidak teratur, diare, peluruh dahak, penurun panas, radang amandel, radang telinga tengah, batuk darah, muntah darah, luka berdarah, terbakar dan tersiram air panas.
Komposisi :
Kandungan kimia : zat asam lemon, zat asam apel, vitamin C, quercetin-3-diarabinoside, kaempferol-3-glucoside. 
Tanaman Obat

SOSOR BEBEK
(Kalanchoe pinnata (Lam.) Per.)
Gambar : Tanaman Sosor Bebek/ Cocor Bebek

Nama Lokal :
Buntiris, jampe, jukut kawasa, tere, ceker itik (Sunda); suru bebek, sosor bebek, teres, tuju dengen (Jawa); didingin beueu (Aceh); mamala (Halmahera); rau kufiri (Ternate); kabi-kabi (Tidore); dau ancar bebek, daun ghemet (Madura).
Uraian :
Tanaman ini merupakan terna tahunan yang berasal dari Madagaskar, tersebar di daerah tropik. Tinggi sekitar 1 meter dan biasanya dipelihara di pekarangan rumah atau tumbuh liar di tepi jurang, pinggir jalan dan tempat-tempat yang tanahnya berbatu-batu, daerah panas dan kering. Tumbuh sampai ± 1.000 meter dpl. Terna berbatang basah, daun tebal pinggir beringgit, banyak mengandung air, bentuk daunnya lonjong atau bundar,panjang, panjang 5-20 cm, lebar 2,5-15 cm, ujung daun tumpul, pangkal membundar, permukaan daun gundul, warna hijau sampai hijau keabu-abuan.
Khasiat untuk kesehatan untuk mengobati sakit :
Bisul, koreng, pembengkakan payudara, memar, tulang patah, rematik, wasir, buang air kecil kurang lancar, datang haid tidak teratur, diare, peluruh dahak, penurun panas, radang amandel, radang telinga tengah, batuk darah, muntah darah, luka berdarah, terbakar dan tersiram air panas.
Komposisi :
Kandungan kimia : zat asam lemon, zat asam apel, vitamin C, quercetin-3-diarabinoside, kaempferol-3-glucoside. 
Detail

Tanaman Obat : SOM JAWA

Tanaman Obat

SOM JAWA
(Talinum paniculatum (jacq.) Gaertn.)

Nama Lokal :
Gelang porslen. Nama simplisia Talini paniculati Radix (akar som jawa).
Uraian :
Som jawa ditanam sebagai tanaman hias atau tanaman obat dan terkadang ditemukan tumbuh liar. Tumbuhan ini berasal dari Amerika tropis. Akarnya berdaging tebal, biasa digunakan sebagai pengganti kolesom. Tanaman ini tumbuh pada ketinggian 5-1.250 meter dpl dan merupakan terna tahunan, tegak, tinggi 30-60 cm, batang bercabang di bagian bawah dan pangkalnya mengeras. Daun tunggal, letak berhadapan, bertangkai pendek, bundar telur sungsang, tepi rata, ujung dan pangkal runcing, panjang 3-10 cm, lebar 1,5-5 cm. Perbungaan majemuk dalam malai di ujung tangkai, berbentuk anak payung menggarpu yang mekar di sore hari, warnanya merah ungu. Buahnya buah kotak, diameter 3 mm, bijinya kecil, hitam, bulat gepeng.
Khasiat untuk kesehatan untuk mengobati sakit :
Akar berkhasiat mengatasi: kondisi badan lemah, banyak berkeringat, pusing, lemah syahwat, batuk, TB paru, paru-paru lemah, nyeri lambung, diare, ngompol, datang haid tidak teratur, keputihan, dan air susu ibu (ASI) sedikit.
Daun berkhasiat untuk: melancarkan pengeluaran ASI, bisul, dan kurang nafsu makan.
Komposisi :
Daun mengandung saponin, flavonoida, dan tanin.

Tanaman Obat

SOM JAWA
(Talinum paniculatum (jacq.) Gaertn.)

Nama Lokal :
Gelang porslen. Nama simplisia Talini paniculati Radix (akar som jawa).
Uraian :
Som jawa ditanam sebagai tanaman hias atau tanaman obat dan terkadang ditemukan tumbuh liar. Tumbuhan ini berasal dari Amerika tropis. Akarnya berdaging tebal, biasa digunakan sebagai pengganti kolesom. Tanaman ini tumbuh pada ketinggian 5-1.250 meter dpl dan merupakan terna tahunan, tegak, tinggi 30-60 cm, batang bercabang di bagian bawah dan pangkalnya mengeras. Daun tunggal, letak berhadapan, bertangkai pendek, bundar telur sungsang, tepi rata, ujung dan pangkal runcing, panjang 3-10 cm, lebar 1,5-5 cm. Perbungaan majemuk dalam malai di ujung tangkai, berbentuk anak payung menggarpu yang mekar di sore hari, warnanya merah ungu. Buahnya buah kotak, diameter 3 mm, bijinya kecil, hitam, bulat gepeng.
Khasiat untuk kesehatan untuk mengobati sakit :
Akar berkhasiat mengatasi: kondisi badan lemah, banyak berkeringat, pusing, lemah syahwat, batuk, TB paru, paru-paru lemah, nyeri lambung, diare, ngompol, datang haid tidak teratur, keputihan, dan air susu ibu (ASI) sedikit.
Daun berkhasiat untuk: melancarkan pengeluaran ASI, bisul, dan kurang nafsu makan.
Komposisi :
Daun mengandung saponin, flavonoida, dan tanin.

Detail

Tanaman Obat : SIRSAK

Tanaman Obat

SIRSAK
(Annona muricata, Linn.)

Nama Lokal :
Sirsak (Indonesia); nangka sabrang, nangka landa (Jawa); nangka walanda, sirsak (Sunda); nangka buris (Madura); srikaya jawa (Bali); deureuyan belanda (Aceh); durio ulondro (Nias); durian batawi (Minangkabau); jambu landa (Lampung); langelo walanda (Gorontalo); sirikaya balanda (Bugis dan Ujung pandang); wakano (Nusa Laut); naka walanda (Ternate); naka (Flores).
Uraian :
Sirsak berupa tumbuhan atau pohon yang berbatang utama berukuran kecil dan rendah. Daunnya berbentuk bulat telur agak tebal dan pada permukaan bagian atas yang halus berwarna hijau tua sedang pada bagian bawahnya mempunyai warna lebih muda. Tumbuhan ini dapat tumbuh di sembarang tempat. Tetapi untuk memperoleh hasil buah yang banyak dan besar-besar, maka yang paling balk ditanam di daerah yang tanahnya cukup mengandung air. Di Indonesia, sirsak tumbuh dengan baik pada daerah yang mempuyai ketinggian kurang dari 1000 meter dpl. Buah Sirsak yang sudah masak lebih berasa asam daripada manis. Pengembangbiakan sirsak yang paling baik adalah melalui okulasi dan akan menghasilkan buah pada usia 4 tahunan setelah ditanam.
Khasiat untuk kesehatan untuk mengobati sakit :
Ambeien, sakit kandung air seni, bayi mencret, anyang-anyangan (sering kencing tetapi sedikit), sakit pinggang, bisul.
Komposisi :
Sirsak pada setiap 100 gramnya mengandung nilai kalori sebanyak 65 kalori, protein 1 gr, lemak 0,3 gr, hidrat arang 16,3 gr, kalsium 14 mg, fosfor 27 mg, besi 0,6 mg, vitamin A 10 SI, vitamin B 0,07 mg, vitamin C 20 mg dan zat air 81,7 persen. Di samping itu, pada bagian daun dan batangnya mengandung unsur senyawa tanin, fitosterol, ca-oksalat clan alakaloid murisine.
Tanaman Obat

SIRSAK
(Annona muricata, Linn.)

Nama Lokal :
Sirsak (Indonesia); nangka sabrang, nangka landa (Jawa); nangka walanda, sirsak (Sunda); nangka buris (Madura); srikaya jawa (Bali); deureuyan belanda (Aceh); durio ulondro (Nias); durian batawi (Minangkabau); jambu landa (Lampung); langelo walanda (Gorontalo); sirikaya balanda (Bugis dan Ujung pandang); wakano (Nusa Laut); naka walanda (Ternate); naka (Flores).
Uraian :
Sirsak berupa tumbuhan atau pohon yang berbatang utama berukuran kecil dan rendah. Daunnya berbentuk bulat telur agak tebal dan pada permukaan bagian atas yang halus berwarna hijau tua sedang pada bagian bawahnya mempunyai warna lebih muda. Tumbuhan ini dapat tumbuh di sembarang tempat. Tetapi untuk memperoleh hasil buah yang banyak dan besar-besar, maka yang paling balk ditanam di daerah yang tanahnya cukup mengandung air. Di Indonesia, sirsak tumbuh dengan baik pada daerah yang mempuyai ketinggian kurang dari 1000 meter dpl. Buah Sirsak yang sudah masak lebih berasa asam daripada manis. Pengembangbiakan sirsak yang paling baik adalah melalui okulasi dan akan menghasilkan buah pada usia 4 tahunan setelah ditanam.
Khasiat untuk kesehatan untuk mengobati sakit :
Ambeien, sakit kandung air seni, bayi mencret, anyang-anyangan (sering kencing tetapi sedikit), sakit pinggang, bisul.
Komposisi :
Sirsak pada setiap 100 gramnya mengandung nilai kalori sebanyak 65 kalori, protein 1 gr, lemak 0,3 gr, hidrat arang 16,3 gr, kalsium 14 mg, fosfor 27 mg, besi 0,6 mg, vitamin A 10 SI, vitamin B 0,07 mg, vitamin C 20 mg dan zat air 81,7 persen. Di samping itu, pada bagian daun dan batangnya mengandung unsur senyawa tanin, fitosterol, ca-oksalat clan alakaloid murisine.
Detail

Tanaman Obat SIRIH

Tanaman Obat

SIRIH
(Piper betle, Linn.)

Nama Lokal :
Sirih (Indonesia); suruh, sedah (Jawa); seureuh (Sunda).
Uraian :
Sirih termasuk jenis tumbuhan merambat dan bersandar pada batang pohon lain. Tanaman ini panjangnya mampu mencapai puluhan meter. Bentuk daunnya pipih menyerupai jantung dan tangkainya agak panjang. Permukaan daun berwarna hijau dan licin, sedangkan batang pohonnya berwarna hijau agak kecoklatan dan permukaan kulitnya kasar serta berkerut-kerut. Daun sirih disamping untuk keperluan ramuan obat-obatan juga masih sering digunakan oleh ibu-ibu generasi tua untuk kelengkapan 'nginang' (Jawa). Biasanya kelengkapan untuk `nginang' tersebut adalah daun sirih, kapur sirih, pinang, gambir, dan kapulaga.
Khasiat untuk kesehatan untuk mengobati sakit :
Sakit mata, eksim, bau mulut, kulit gatal, menghilangkan jerawat, pendarahan gusi, mimisan, bronkhitis, batuk, sariawan, luka, keputihan, sakit jantung, sifilis, alergi/biduren, diare, sakit gigi, mengurangi produk ASI yang berlebihan.
Komposisi :
Minyak atsiri dari daun sirih mengandung minyak terbang (betiephenol), seskuiterpen, pati, diatase, gula dan zat samak dan kavikol. Daun sirih mengandung ragam senyawa kimia yang diperlukan untuk membuat ramuan tradisional.
Tanaman Obat

SIRIH
(Piper betle, Linn.)

Nama Lokal :
Sirih (Indonesia); suruh, sedah (Jawa); seureuh (Sunda).
Uraian :
Sirih termasuk jenis tumbuhan merambat dan bersandar pada batang pohon lain. Tanaman ini panjangnya mampu mencapai puluhan meter. Bentuk daunnya pipih menyerupai jantung dan tangkainya agak panjang. Permukaan daun berwarna hijau dan licin, sedangkan batang pohonnya berwarna hijau agak kecoklatan dan permukaan kulitnya kasar serta berkerut-kerut. Daun sirih disamping untuk keperluan ramuan obat-obatan juga masih sering digunakan oleh ibu-ibu generasi tua untuk kelengkapan 'nginang' (Jawa). Biasanya kelengkapan untuk `nginang' tersebut adalah daun sirih, kapur sirih, pinang, gambir, dan kapulaga.
Khasiat untuk kesehatan untuk mengobati sakit :
Sakit mata, eksim, bau mulut, kulit gatal, menghilangkan jerawat, pendarahan gusi, mimisan, bronkhitis, batuk, sariawan, luka, keputihan, sakit jantung, sifilis, alergi/biduren, diare, sakit gigi, mengurangi produk ASI yang berlebihan.
Komposisi :
Minyak atsiri dari daun sirih mengandung minyak terbang (betiephenol), seskuiterpen, pati, diatase, gula dan zat samak dan kavikol. Daun sirih mengandung ragam senyawa kimia yang diperlukan untuk membuat ramuan tradisional.
Detail

Tanaman Obat : SEREH

Tanaman Obat

SEREH
(Cymbopogon nardus (L.) Rendle.)

Uraian :
Sereh merupakan rumput-rumputan tegak, menahun, perakarannya sangat dalam dan kuat. Batangnya tumbuh tegak atau condong, membentuk rumpun, pendek, masif, bulat (silindris), gundul seringkali di bawah buku-bukunya berlilin, penampang lintang batang berwarna merah. Daunnya tunggal, lengka pelepah daun silindris, gundul, seringkali bagian permukaan dalam berwarna merah, ujung berlidah, helaian lebih dari separuh menggantung, remasan berbau aromatik. Susunan bunganya malai atau bulir majemuk, bertangkai atau duduk, berdaun. Tanaman ini tumbuh pada daerah dengan ketinggian 50-2700 meter dpl. Di Indonesia banyak terdapat di Jawa, ditepi jalan atau dipersawahan dan dikenal dengan nama sere. Biasanya tumbuh di dataran rendah pada ketinggian 60-140 meter dpl. Perbanyakan dapat diperbanyak dengan potongan rimpang.
Khasiat untuk kesehatan untuk mengobati sakit :
Akar  digunakan sebagai peluruh air seni, peluruh keringat, peluruh dahak/obat batuk, bahan untuk kumur, dan penghangat badan.
Daun : digunakan sebagai peluruh angin perut, penambah nafsu makan, pengobatan pasca persalinan, penurun panas dan pereda kejang.
Komposisi :
Daun: daun sereh dapur: 0,4% minyak atsiri dengan komponen yang terdiri dari sitral, sitronelol (66-85%), (a-pinen, kamfen, sabinen, mirsen, β-felandren, p-simen, limonen, cis-osimen, terpinol, sitronelal, borneol, a-terpineol, geraniol, farnesol, metil heptenon, n-desialdehida, dipenten, metil heptenon, bornilasetat, geranilformat, terpinil asetat, sitronelil asetat, geranil asetat, β-­elemen, β-kariofilen, β-bergamoten, trans-metilisoeugenol, β-­kadimen, elemol, kariofilen oksida. Pada penelitian lain pada daun ditemukan minyak atsiri 1% dengan komponen utama (+) sitronelol, geranial (lebih kurang 35% dan 20%), disamping itu terdapat pula geranil butirat, sitral, limonen, eugenol, dan metileugenol. Sitronelol hasil isolasi dari minyak atsiri sereh terdiri dari sepasang enansiomer (R)-sitronelal dan (S) sitronelal.
Tanaman Obat

SEREH
(Cymbopogon nardus (L.) Rendle.)

Uraian :
Sereh merupakan rumput-rumputan tegak, menahun, perakarannya sangat dalam dan kuat. Batangnya tumbuh tegak atau condong, membentuk rumpun, pendek, masif, bulat (silindris), gundul seringkali di bawah buku-bukunya berlilin, penampang lintang batang berwarna merah. Daunnya tunggal, lengka pelepah daun silindris, gundul, seringkali bagian permukaan dalam berwarna merah, ujung berlidah, helaian lebih dari separuh menggantung, remasan berbau aromatik. Susunan bunganya malai atau bulir majemuk, bertangkai atau duduk, berdaun. Tanaman ini tumbuh pada daerah dengan ketinggian 50-2700 meter dpl. Di Indonesia banyak terdapat di Jawa, ditepi jalan atau dipersawahan dan dikenal dengan nama sere. Biasanya tumbuh di dataran rendah pada ketinggian 60-140 meter dpl. Perbanyakan dapat diperbanyak dengan potongan rimpang.
Khasiat untuk kesehatan untuk mengobati sakit :
Akar  digunakan sebagai peluruh air seni, peluruh keringat, peluruh dahak/obat batuk, bahan untuk kumur, dan penghangat badan.
Daun : digunakan sebagai peluruh angin perut, penambah nafsu makan, pengobatan pasca persalinan, penurun panas dan pereda kejang.
Komposisi :
Daun: daun sereh dapur: 0,4% minyak atsiri dengan komponen yang terdiri dari sitral, sitronelol (66-85%), (a-pinen, kamfen, sabinen, mirsen, β-felandren, p-simen, limonen, cis-osimen, terpinol, sitronelal, borneol, a-terpineol, geraniol, farnesol, metil heptenon, n-desialdehida, dipenten, metil heptenon, bornilasetat, geranilformat, terpinil asetat, sitronelil asetat, geranil asetat, β-­elemen, β-kariofilen, β-bergamoten, trans-metilisoeugenol, β-­kadimen, elemol, kariofilen oksida. Pada penelitian lain pada daun ditemukan minyak atsiri 1% dengan komponen utama (+) sitronelol, geranial (lebih kurang 35% dan 20%), disamping itu terdapat pula geranil butirat, sitral, limonen, eugenol, dan metileugenol. Sitronelol hasil isolasi dari minyak atsiri sereh terdiri dari sepasang enansiomer (R)-sitronelal dan (S) sitronelal.
Detail

Tanaman Obat : SENGUGU

Tanaman Obat

SENGGUGU
(Clerodendron serrature [L.] Spr.)

Nama Lokal :
Singgugu (Sunda); srigunggu, sagunggu (Jawa); kertase, pinggir tosek (Madura); senggugu (Melayu); sinar baungkudu (Batak Toba); tinjau handak (Lampung).

Uraian :
Tanaman ini dapat tumbuh liar pada tempat-tempat terbuka atau agak terlindung dan dapat ditemukan di hutan sekunder, padang alang-alang, pinggir kampung, tepi jalan atau dekat air yang tanahnya agak lembap dari dataran rendah sampai 1.700 meter dpl. Senggugu diduga tumbuhan asli Asia tropik. Perdu tegak, tinggi 1- 3 meter, batang berongga, berbongkol besar, akar warnanya abu kehitaman. Daun tunggal, tebal dan kaku, bertangkai pendek, letak berhadapan, bentuk bundar telur sampai lanset, ujung dan pangkal runcing, tepi bergerigi tajam, pertulangan menyirip, kedua permukaan berambut halus, panjang 8-30 cm, lebar 4-14 cm, warnanya hijau. Perbungaan majemuk bentuk malai yang panjangnya 6-40 cm, warnanya putih keunguan, keluar dari ujung-ujung tangkai. Buah buni, bulat telur, masih muda hijau, setelah tua hitam. Perbanyakan dengan biji.
Khasiat untuk kesehatan untuk mengobati sakit :
Menjernihkan suara, batuk, sesak napas (asma), radang saluran napas (bronkitis), tulang patah, memar, rematik, perut busung, cacingan, malaria, memulihkan tenaga sehabis melahirkan, dan digigit ular, bisul.
Komposisi :
Kandungan kimia: Daun banyak mengandung kalium, sedikit natrium, alkaloid, dan flavonoid flavon. Kulit batang mengandung senyawa triterpenoid, asam oleanolat, asam queretaroat, dan asam serratogenat. Sedangkan kulit akar mengandung glikosida fenol, manitol, dan sitosterol.
Tanaman Obat

SENGGUGU
(Clerodendron serrature [L.] Spr.)

Nama Lokal :
Singgugu (Sunda); srigunggu, sagunggu (Jawa); kertase, pinggir tosek (Madura); senggugu (Melayu); sinar baungkudu (Batak Toba); tinjau handak (Lampung).

Uraian :
Tanaman ini dapat tumbuh liar pada tempat-tempat terbuka atau agak terlindung dan dapat ditemukan di hutan sekunder, padang alang-alang, pinggir kampung, tepi jalan atau dekat air yang tanahnya agak lembap dari dataran rendah sampai 1.700 meter dpl. Senggugu diduga tumbuhan asli Asia tropik. Perdu tegak, tinggi 1- 3 meter, batang berongga, berbongkol besar, akar warnanya abu kehitaman. Daun tunggal, tebal dan kaku, bertangkai pendek, letak berhadapan, bentuk bundar telur sampai lanset, ujung dan pangkal runcing, tepi bergerigi tajam, pertulangan menyirip, kedua permukaan berambut halus, panjang 8-30 cm, lebar 4-14 cm, warnanya hijau. Perbungaan majemuk bentuk malai yang panjangnya 6-40 cm, warnanya putih keunguan, keluar dari ujung-ujung tangkai. Buah buni, bulat telur, masih muda hijau, setelah tua hitam. Perbanyakan dengan biji.
Khasiat untuk kesehatan untuk mengobati sakit :
Menjernihkan suara, batuk, sesak napas (asma), radang saluran napas (bronkitis), tulang patah, memar, rematik, perut busung, cacingan, malaria, memulihkan tenaga sehabis melahirkan, dan digigit ular, bisul.
Komposisi :
Kandungan kimia: Daun banyak mengandung kalium, sedikit natrium, alkaloid, dan flavonoid flavon. Kulit batang mengandung senyawa triterpenoid, asam oleanolat, asam queretaroat, dan asam serratogenat. Sedangkan kulit akar mengandung glikosida fenol, manitol, dan sitosterol.
Detail

Tanaman Obat : SEMANGKA

Tanaman Obat

SEMANGKA
(Citrullus vulgaris Schrad.)

Nama Lokal :
Nama daerah Jawa: samangka, semongka, watesan, ghulengghuleng. Sumatera: mandike, karamboja, kalambosa, kamandriki. Maluku: mendikai, semangka, pateka, samangka. Lampung: lamuja, karamujo, ramujo, samaka. Halmahera: samaka, hamaka. Nama simplisia Citrulli Fructus (buah semangka), Citrulli Pericarpium (kulit buah semangka).
Uraian :
Semangka berasal dari daerah tropik dan subtropik Afrika. Tanaman ini dapat tumbuh liar di tepi jalan, padang belukar, pantai laut, atau ditanam di kebun dan pekarangan sebagai tanaman buah. Semangka dapat ditemukan dari dataran rendah sampai 1.000 meter dpl. Terna semusim ini tumbuh menjalar di atas tanah atau memanjat dengan sulur-sulur atau alat pembelit. Batang lunak, bersegi dan berambut, panjangnya 1,5-5 m. Sulur tumbuh dari ketiak daun, bercabang 2-3. Daun letak berseling, bertangkai, helaian daun lebar dan berbulu, berbagi menjari, dengan ujung runcing, panjang 3-25 cm, lebar 1,5-15 cm, tepi bergelombang, kadang bergigi tidak teratur, permukaan bawah berambut rapat pada tulangnya. Bunga uniseksual, keluar dari ketiak daun, tunggal, biasanya bunga jantan lebih banyak, berbentuk lonceng lebar, warnanya kuning, mekar pada pagi hari. Buah berbentuk bola sampai bulat memanjang, besar bervariasi dengan panjang 20-30 cm, diameter 15-20 cm, dengan berat mulai dari 4 kg sampai 20 kg. Kulit buahnya tebal dan berdaging, licin, warnanya bermacam-macam seperti hijau tua, kuning agak putih, atau hijau muda bergaris-garis putih. Daging buah warnanya merah, merah muda, jingga, kuning, bahkan ada yang putih. Biji bentuk memanjang, pipih, warnanya hitam, putih, kuning, atau coklat kemerahan. Semangka selain dimakan sebagai buah segar juga dapat diminum sebagai jus. Perbanyakan dengan biji.
Khasiat untuk kesehatan untuk mengobati sakit :
Kulit buah semangka digunakan untuk pengobatan: bengkak karena timbunan cairan pada penyakit ginjal, kencing manis, gatal karena tanaman beracun, sakit sewaktu bangun tidur pagi akibat alkohol, migren, mencegah kerontokan rambut, menghaluskan kulit dan menghilangkan flek hitam di wajah, kulit kasar, luka bakar, dan terbakar matahari.
Daging buah digunakan untuk pengobatan: pingsan karena udara panas, rasa letih, demam, haus disertai mulut kering, napas berbau, air kemih warnanya gelap dan kuning tua, nyeri sewaktu kencing, perut kembung karena banyak gas, susah buang air besar, sakit tenggorokan, sariawan, hepatitis, tekanan darah tinggi, disfungsi ereksi (impoten), meningkatkan kesuburan pria, keracunan alkohol, asam urat tinggi, dan menghilangkan kerutan di wajah.
Biji digunakan untuk: susah buang air besarselama hamil atau usia tua; radang hati, radang selaput lendir usus, infeksi kandung kemih, kurang darah, membasmi cacing usus, dan busung lapar.
Komposisi :
Daging buah semangka rendah kalori dan mengandung air sebanyak 93,4%, protein 0,5%, karbohidrat 5,3%, lemak 0,1 %, serat 0,2%, abu 0,5%, dan vitamin (A, B dan C). Selain itu, juga mengandung asam amino sitrullin (C6H13N3O3), asam aminoasetat, asam malat, asam fosfat, arginin, betain, likopen, karoten, bromin, natrium, kalium, silvit, lisin, fruktosa, dekstrosa, dan sukrosa. Biji kaya zat gizi dengan kandungan minyak berwarna kuning 20-15%, protein 30-40%, sitrullin, vitamin B 12, dan enzim urease.
Tanaman Obat

SEMANGKA
(Citrullus vulgaris Schrad.)

Nama Lokal :
Nama daerah Jawa: samangka, semongka, watesan, ghulengghuleng. Sumatera: mandike, karamboja, kalambosa, kamandriki. Maluku: mendikai, semangka, pateka, samangka. Lampung: lamuja, karamujo, ramujo, samaka. Halmahera: samaka, hamaka. Nama simplisia Citrulli Fructus (buah semangka), Citrulli Pericarpium (kulit buah semangka).
Uraian :
Semangka berasal dari daerah tropik dan subtropik Afrika. Tanaman ini dapat tumbuh liar di tepi jalan, padang belukar, pantai laut, atau ditanam di kebun dan pekarangan sebagai tanaman buah. Semangka dapat ditemukan dari dataran rendah sampai 1.000 meter dpl. Terna semusim ini tumbuh menjalar di atas tanah atau memanjat dengan sulur-sulur atau alat pembelit. Batang lunak, bersegi dan berambut, panjangnya 1,5-5 m. Sulur tumbuh dari ketiak daun, bercabang 2-3. Daun letak berseling, bertangkai, helaian daun lebar dan berbulu, berbagi menjari, dengan ujung runcing, panjang 3-25 cm, lebar 1,5-15 cm, tepi bergelombang, kadang bergigi tidak teratur, permukaan bawah berambut rapat pada tulangnya. Bunga uniseksual, keluar dari ketiak daun, tunggal, biasanya bunga jantan lebih banyak, berbentuk lonceng lebar, warnanya kuning, mekar pada pagi hari. Buah berbentuk bola sampai bulat memanjang, besar bervariasi dengan panjang 20-30 cm, diameter 15-20 cm, dengan berat mulai dari 4 kg sampai 20 kg. Kulit buahnya tebal dan berdaging, licin, warnanya bermacam-macam seperti hijau tua, kuning agak putih, atau hijau muda bergaris-garis putih. Daging buah warnanya merah, merah muda, jingga, kuning, bahkan ada yang putih. Biji bentuk memanjang, pipih, warnanya hitam, putih, kuning, atau coklat kemerahan. Semangka selain dimakan sebagai buah segar juga dapat diminum sebagai jus. Perbanyakan dengan biji.
Khasiat untuk kesehatan untuk mengobati sakit :
Kulit buah semangka digunakan untuk pengobatan: bengkak karena timbunan cairan pada penyakit ginjal, kencing manis, gatal karena tanaman beracun, sakit sewaktu bangun tidur pagi akibat alkohol, migren, mencegah kerontokan rambut, menghaluskan kulit dan menghilangkan flek hitam di wajah, kulit kasar, luka bakar, dan terbakar matahari.
Daging buah digunakan untuk pengobatan: pingsan karena udara panas, rasa letih, demam, haus disertai mulut kering, napas berbau, air kemih warnanya gelap dan kuning tua, nyeri sewaktu kencing, perut kembung karena banyak gas, susah buang air besar, sakit tenggorokan, sariawan, hepatitis, tekanan darah tinggi, disfungsi ereksi (impoten), meningkatkan kesuburan pria, keracunan alkohol, asam urat tinggi, dan menghilangkan kerutan di wajah.
Biji digunakan untuk: susah buang air besarselama hamil atau usia tua; radang hati, radang selaput lendir usus, infeksi kandung kemih, kurang darah, membasmi cacing usus, dan busung lapar.
Komposisi :
Daging buah semangka rendah kalori dan mengandung air sebanyak 93,4%, protein 0,5%, karbohidrat 5,3%, lemak 0,1 %, serat 0,2%, abu 0,5%, dan vitamin (A, B dan C). Selain itu, juga mengandung asam amino sitrullin (C6H13N3O3), asam aminoasetat, asam malat, asam fosfat, arginin, betain, likopen, karoten, bromin, natrium, kalium, silvit, lisin, fruktosa, dekstrosa, dan sukrosa. Biji kaya zat gizi dengan kandungan minyak berwarna kuning 20-15%, protein 30-40%, sitrullin, vitamin B 12, dan enzim urease.
Detail
 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2011. Grosir Herbal indnesia - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger