Tanaman Obat : LEMPUYANG WANGI

Tanaman Obat

LEMPUYANG WANGI
(Zingiber aromaticum Val.)

Nama simplisia:
Zingiberis aromaticae rhizoma; rimpang lempuyang wangi.
Uraian :
Tanaman ini dapat tumbuh rendah sampai tinggi, perennial, batang asli berupa rimpang di bawah tanah, tinggi lebih dari 1 meter. Batangnya berupa kumpulan pelepah daun yang berseling, di atas tanah, beberapa batang berkoloni, hijau, rimpang; merayap, berdaging, gemuk, aromatik. Daun: tunggal, berpelepah, duduk berseling, pelepah membentuk batang semu, helaian; bentuk 1 lanset sempit, terlebar di tengah atau di atas tengah, panjang 3-7 kali lebar, pangkal runcing atau tumpul, ujung sangat runcing atau meruncing, berambut di permukaan atas, tulang daun atau di pangkal. Bunga tersusun majemuk, bentuk bulat telur, muncul di atas tanah, tegak, berambut halus, ramping tebal. Daun pelindung sangat lebih besar dari kelopak, sama panjang dengan tabung mahkota. Mahkota: kuning terang, hijau gelap, atau putih, tabung ; 2-3 cm, cuping bulat telur bulat memanjang, ujung meruncing atau runcing, bibi- bibiran bulat telur atau membulat, jingga atau kuning lemon. Buahnya berbentuk bulat telur terbalik, merah, l2 x 8 mm. Biji: bulat memanjang bola, rata rata 4 mm. Daerah distribusi. Di Jawa dapat tumbuh di daerah dengan ketinggian 1­-1200 meter dpl, banyak tumbuh sebagai tumbuhan liar di tempat-tempat yang basah di dataran rendah dan tinggi. Tumbuh baik di bawah hutan jati. Pactn umumnya dengan potongan rimpang yang bermata tunas atau anakan yang masih muda setidaknya dengan 1 tunas. Secara alami potongan-potongan rimpang yang telah bertunas akan memperbanyak diri dengan biji. Tumbuhan ini akan dapat berkembang secara baik di hutan, kebun, pekarangan dengan intensitas matahari di bawah naungan.
Khasiat untuk kesehatan untuk mengobati sakit :
Rimpang: biasanya digunakan dalam bentuk seduhan rimpang untuk obat asma, merangsang nafsu makan, merangsang membran mukosa lambung, mengurangi rasa nyeri, pembersih darah, penambah nafsu makan, menurunkan kesuburan pada wanita, pencegah kehamilan, pereda kejang, untuk mengobati penyakit empedu, penyakit kuning, radang sendi, batuk rejan, kolera, anemia, malaria, penyakit syaraf, nyeri perut, mengatasi kecacingan, masuk angin. Pada pemakaian luar digunakan untuk mengurangi rasa nyeri.
Komposisi :
Rimpang: minyak atsiri yang tersusun dari a-kurkumen, bisabolen, zingiberen, kariofilen, seskuifelandren, zerumbon, limonen, kamfer; di samping itu zat pedas gingerol, sogaol, zingeron, paradol, heksahidrokur-kumin, dihidrogingerol; informasi lain menyebutkan damar, tanin, resin, pati, gula.
Tanaman Obat

LEMPUYANG WANGI
(Zingiber aromaticum Val.)

Nama simplisia:
Zingiberis aromaticae rhizoma; rimpang lempuyang wangi.
Uraian :
Tanaman ini dapat tumbuh rendah sampai tinggi, perennial, batang asli berupa rimpang di bawah tanah, tinggi lebih dari 1 meter. Batangnya berupa kumpulan pelepah daun yang berseling, di atas tanah, beberapa batang berkoloni, hijau, rimpang; merayap, berdaging, gemuk, aromatik. Daun: tunggal, berpelepah, duduk berseling, pelepah membentuk batang semu, helaian; bentuk 1 lanset sempit, terlebar di tengah atau di atas tengah, panjang 3-7 kali lebar, pangkal runcing atau tumpul, ujung sangat runcing atau meruncing, berambut di permukaan atas, tulang daun atau di pangkal. Bunga tersusun majemuk, bentuk bulat telur, muncul di atas tanah, tegak, berambut halus, ramping tebal. Daun pelindung sangat lebih besar dari kelopak, sama panjang dengan tabung mahkota. Mahkota: kuning terang, hijau gelap, atau putih, tabung ; 2-3 cm, cuping bulat telur bulat memanjang, ujung meruncing atau runcing, bibi- bibiran bulat telur atau membulat, jingga atau kuning lemon. Buahnya berbentuk bulat telur terbalik, merah, l2 x 8 mm. Biji: bulat memanjang bola, rata rata 4 mm. Daerah distribusi. Di Jawa dapat tumbuh di daerah dengan ketinggian 1­-1200 meter dpl, banyak tumbuh sebagai tumbuhan liar di tempat-tempat yang basah di dataran rendah dan tinggi. Tumbuh baik di bawah hutan jati. Pactn umumnya dengan potongan rimpang yang bermata tunas atau anakan yang masih muda setidaknya dengan 1 tunas. Secara alami potongan-potongan rimpang yang telah bertunas akan memperbanyak diri dengan biji. Tumbuhan ini akan dapat berkembang secara baik di hutan, kebun, pekarangan dengan intensitas matahari di bawah naungan.
Khasiat untuk kesehatan untuk mengobati sakit :
Rimpang: biasanya digunakan dalam bentuk seduhan rimpang untuk obat asma, merangsang nafsu makan, merangsang membran mukosa lambung, mengurangi rasa nyeri, pembersih darah, penambah nafsu makan, menurunkan kesuburan pada wanita, pencegah kehamilan, pereda kejang, untuk mengobati penyakit empedu, penyakit kuning, radang sendi, batuk rejan, kolera, anemia, malaria, penyakit syaraf, nyeri perut, mengatasi kecacingan, masuk angin. Pada pemakaian luar digunakan untuk mengurangi rasa nyeri.
Komposisi :
Rimpang: minyak atsiri yang tersusun dari a-kurkumen, bisabolen, zingiberen, kariofilen, seskuifelandren, zerumbon, limonen, kamfer; di samping itu zat pedas gingerol, sogaol, zingeron, paradol, heksahidrokur-kumin, dihidrogingerol; informasi lain menyebutkan damar, tanin, resin, pati, gula.
Detail

Tanaman Obat : LEMPUYANG GAJAH

Tanaman Obat

LEMPUYANG GAJAH
(Zingiber zerumbet (L.) J. E. Smith)

Nama simplisia :
Zingiberis zerumbeti rhizoma; rimpang lempuyang gajah.
Uraian :
Tanaman ini dapat tumbuh rendah sampai tinggi, perennial, batang asli berupa rimpang di bawah tanah, tinggi lebih dari 1 meter. Batangnya semu berupa kumpulan pelepah daun yang berseling, di atas tanah, beberapa batang berkoloni, hijau, rimpang; merayap, berdaging, gemuk, aromatik. Daunnya tunggal, berpelepah, duduk berseling, pelepah membentuk batang semu, helaian; bentuk lanset sempit, terlebar di tengah atau di atas tengah, panjang 3-7 kali lebar, pangkal runcing atau tumpul, ujung sangat runcing atau meruncing, berambut di permukaan atas, tulang daun atau di pangka1, 14-40 x 3-8,5 cm, tangkai berambut, 4-5 mm. Lidah daun tegak, tumpul, seperti membran, berambut 1.5-3 cm. Bunga tersusun majemuk bulir, bentuk bola atau memanjang, muncul di atas tanah tegak, berambut halus, ramping ltebal. Daun pelindung sangat lebih besar dari kelopak, sama panjang dengan tabung mahkota. Mahkota berwarna kuning terang, hijau gelap, atau putih, tabung 2-3 cm, cuping bulat telur bulat memanjang, ujung meruncing atau runcing. Bijinya bulat memanjang bola, rata-rata 4 mm. Habitat dan budidaya tumbuhan dapat ditemukan diAsia tropis, tumbuh liar dihutan dataran dengan ketinggian hingga 1200 meter dpl. Di Jawa sering ditanam di pekarangan dan tempat-tempat lain yang basah, tapi pada umumnya tumbuh liar. Lempuyang dapat ditanam dari potongan-potongan rimpang yang mempunyal mata tunas atau anakan muda.
Khasiat untuk kesehatan untuk mengobati sakit :
Batu ginjal, disentri, kejang pada anak-anak, mencret, membangkitkan nafsu makan, penyegar, sakit kuning, sakit kulit, selesma dan sakit kulit (obat luar).
Komposisi :                                  .
Rimpang: kurkumin, suatu zat warna kuning. Minyak atsiri rirnpang terdiri dari sineol, dipenten, limonen, kariofilen, kariofilenoksid, humulenepoksid I, II, III,humulenol I, II; helcsahidrohumulenol II, heksahidro humulenon, zerum-bonoksid; kamfen (16%), humulen (17%), zerumbon (36%).
Tanaman Obat

LEMPUYANG GAJAH
(Zingiber zerumbet (L.) J. E. Smith)

Nama simplisia :
Zingiberis zerumbeti rhizoma; rimpang lempuyang gajah.
Uraian :
Tanaman ini dapat tumbuh rendah sampai tinggi, perennial, batang asli berupa rimpang di bawah tanah, tinggi lebih dari 1 meter. Batangnya semu berupa kumpulan pelepah daun yang berseling, di atas tanah, beberapa batang berkoloni, hijau, rimpang; merayap, berdaging, gemuk, aromatik. Daunnya tunggal, berpelepah, duduk berseling, pelepah membentuk batang semu, helaian; bentuk lanset sempit, terlebar di tengah atau di atas tengah, panjang 3-7 kali lebar, pangkal runcing atau tumpul, ujung sangat runcing atau meruncing, berambut di permukaan atas, tulang daun atau di pangka1, 14-40 x 3-8,5 cm, tangkai berambut, 4-5 mm. Lidah daun tegak, tumpul, seperti membran, berambut 1.5-3 cm. Bunga tersusun majemuk bulir, bentuk bola atau memanjang, muncul di atas tanah tegak, berambut halus, ramping ltebal. Daun pelindung sangat lebih besar dari kelopak, sama panjang dengan tabung mahkota. Mahkota berwarna kuning terang, hijau gelap, atau putih, tabung 2-3 cm, cuping bulat telur bulat memanjang, ujung meruncing atau runcing. Bijinya bulat memanjang bola, rata-rata 4 mm. Habitat dan budidaya tumbuhan dapat ditemukan diAsia tropis, tumbuh liar dihutan dataran dengan ketinggian hingga 1200 meter dpl. Di Jawa sering ditanam di pekarangan dan tempat-tempat lain yang basah, tapi pada umumnya tumbuh liar. Lempuyang dapat ditanam dari potongan-potongan rimpang yang mempunyal mata tunas atau anakan muda.
Khasiat untuk kesehatan untuk mengobati sakit :
Batu ginjal, disentri, kejang pada anak-anak, mencret, membangkitkan nafsu makan, penyegar, sakit kuning, sakit kulit, selesma dan sakit kulit (obat luar).
Komposisi :                                  .
Rimpang: kurkumin, suatu zat warna kuning. Minyak atsiri rirnpang terdiri dari sineol, dipenten, limonen, kariofilen, kariofilenoksid, humulenepoksid I, II, III,humulenol I, II; helcsahidrohumulenol II, heksahidro humulenon, zerum-bonoksid; kamfen (16%), humulen (17%), zerumbon (36%).
Detail

Tanaman Obat : LANDIK

Tanaman Obat

LANDIK
(Barleria lupulina Lindl.)

Nama Lokal :
Landik, sujen trus (Jawa).
Uraian :
Tumbuhan ini berasal dari Madagaskar dan dapat ditemukan sampai ketinggian 100 meter dpl.Tumbuh liar di hutan dan di ladang, atau ditanam di halaman sebagai tanaman hias, tanaman pagar dan sebagai tumbuhan obat. Perdu bercabang banyak, tinggi 1-2 meter, berduri, batang berkayu, warna cokelat tua. Daun tunggal, letak berhadapan, bertangkai pendek, pada pangkal tangkai terdapat sepasang duri yang kuat dan tajam berwarna merah ungu. Helai daun lanset, panjang 4-8 cm, lebar 1-2 cm, ujung runcing, pangkal menyempit, tepi rata, berambut halus berwarna putih, warna daun hijau mengilap, pertulangan sejajar dengan ibu tulang daun di tengah berwarna kuning. Bunga berwarna kuning emas, berkumpul dalam rangkaian berbentuk bulir yang keluar di ujung batang. Buahnya buah kotak, bulat, hijau. Biji bulat pipih, coklat kehitaman. Perbanyakan dengan stek batang.
Khasiat untuk kesehatan untuk mengobati sakit :
Daun landik berguna untuk mengatasi: gigitan anjing dan ular berbisa, bengkak akibat terpukul atau terjatuh, bisul, luka berdarah, koreng, dan rematik.
Komposisi :
Kandungan kimia : daun mengandung polifenol, sedang batang dan akar mengandung polifenol, saponin, dan flavonoida.
Tanaman Obat

LANDIK
(Barleria lupulina Lindl.)

Nama Lokal :
Landik, sujen trus (Jawa).
Uraian :
Tumbuhan ini berasal dari Madagaskar dan dapat ditemukan sampai ketinggian 100 meter dpl.Tumbuh liar di hutan dan di ladang, atau ditanam di halaman sebagai tanaman hias, tanaman pagar dan sebagai tumbuhan obat. Perdu bercabang banyak, tinggi 1-2 meter, berduri, batang berkayu, warna cokelat tua. Daun tunggal, letak berhadapan, bertangkai pendek, pada pangkal tangkai terdapat sepasang duri yang kuat dan tajam berwarna merah ungu. Helai daun lanset, panjang 4-8 cm, lebar 1-2 cm, ujung runcing, pangkal menyempit, tepi rata, berambut halus berwarna putih, warna daun hijau mengilap, pertulangan sejajar dengan ibu tulang daun di tengah berwarna kuning. Bunga berwarna kuning emas, berkumpul dalam rangkaian berbentuk bulir yang keluar di ujung batang. Buahnya buah kotak, bulat, hijau. Biji bulat pipih, coklat kehitaman. Perbanyakan dengan stek batang.
Khasiat untuk kesehatan untuk mengobati sakit :
Daun landik berguna untuk mengatasi: gigitan anjing dan ular berbisa, bengkak akibat terpukul atau terjatuh, bisul, luka berdarah, koreng, dan rematik.
Komposisi :
Kandungan kimia : daun mengandung polifenol, sedang batang dan akar mengandung polifenol, saponin, dan flavonoida.
Detail

Tanaman Obat : LANDEP

Tanaman Obat

LANDEP
(Barleria prionitis L.)

Nama Lokal :                                                   
Jarong, kembang landep (Sunda); landep (Jawa); bunga landak (Sumatera); landhep (Madura).
Uraian :
Tumbuhan ini berasal dari Asia tropik dan Afrika Selatan. Di Indonesia ditemukan di daerah yang beriklim kering, tumbuh liar atau ditanam untuk pagar dari dataran rendah sampai 400 meter dpl. Perdu, tinggi 1,5-2 meter. Batang berkayu, segi empat, berbuku- buku, berambut, berduri kuat yang terdapat pada ketiak-ketiak daun. Daun. tunggal, daun-muda berambut, letak berhadapan, panjang tangkai daun 4-8 mm. Helai daun jorong sampai lanset atau bundar telur memanjang, ujung meruncing, pangkal meruncing menyempit sepanjang tangkai, tepi rata agak berombak, panjang 2-18 cm, lebar 2-6,5 cm, pertulangan menyirip, warnanya hijau. Bunga tunggal, simetris dua sisi, di ketiak daun, mahkota bertaju lima, bentuk elips memanjang, warnanya kuning. Buah kotak, bulat telur, pipih, ujung agak lancip, keras, terbagi dua, warnanya hijau. Biji bulat telur, pipih, mengilap seperti beludru, warna cokelat. Perbanyakan dengan biji atau setek batang.
Khasiat untuk kesehatan untuk mengobati sakit :
Rematik, sakit pinggang, demam, sakit perut, perut busung air, kencing kurang lancar, kudis, gusi nyeri, cacingan, beser mani.
Komposisi :
Kandungan kimia : Daun landep mengandung saponin, flavonoida, tanin, garam kalium, dan silikat. Sedangkan akar mengandung saponin, flavonoida, dan polifenol.

Tanaman Obat

LANDEP
(Barleria prionitis L.)

Nama Lokal :                                                   
Jarong, kembang landep (Sunda); landep (Jawa); bunga landak (Sumatera); landhep (Madura).
Uraian :
Tumbuhan ini berasal dari Asia tropik dan Afrika Selatan. Di Indonesia ditemukan di daerah yang beriklim kering, tumbuh liar atau ditanam untuk pagar dari dataran rendah sampai 400 meter dpl. Perdu, tinggi 1,5-2 meter. Batang berkayu, segi empat, berbuku- buku, berambut, berduri kuat yang terdapat pada ketiak-ketiak daun. Daun. tunggal, daun-muda berambut, letak berhadapan, panjang tangkai daun 4-8 mm. Helai daun jorong sampai lanset atau bundar telur memanjang, ujung meruncing, pangkal meruncing menyempit sepanjang tangkai, tepi rata agak berombak, panjang 2-18 cm, lebar 2-6,5 cm, pertulangan menyirip, warnanya hijau. Bunga tunggal, simetris dua sisi, di ketiak daun, mahkota bertaju lima, bentuk elips memanjang, warnanya kuning. Buah kotak, bulat telur, pipih, ujung agak lancip, keras, terbagi dua, warnanya hijau. Biji bulat telur, pipih, mengilap seperti beludru, warna cokelat. Perbanyakan dengan biji atau setek batang.
Khasiat untuk kesehatan untuk mengobati sakit :
Rematik, sakit pinggang, demam, sakit perut, perut busung air, kencing kurang lancar, kudis, gusi nyeri, cacingan, beser mani.
Komposisi :
Kandungan kimia : Daun landep mengandung saponin, flavonoida, tanin, garam kalium, dan silikat. Sedangkan akar mengandung saponin, flavonoida, dan polifenol.

Detail

Tanaman Obat : LADA

Tanaman Obat

LADA
(Piper nigrum L.)

Nama simplisia :
Piperis nigri fructus; buah lada hitam. piperis albae fructus; buah lada putih.            -
Uraian :
Lada merupakan tanaman herba tahunan dan tumbuh memanjat. Bentuk batangnya bulat, beruas, bercabang, mempunyai akar pelekat, warna hijau kotor. Daun tunggal, bulat telur, pangkal bentuk jantung, ujung runcing, tepi rata, panjang 5-8 cm, lebar 2-5 cm, pertulangan menyirip, warna hijau. Bunga majemuk, bentuk bulir, menggantung, panjang 3,5-22 cm, warna hijau. Buah  buni, bulat, buah muda berwarna hijau dan setelah tua berwarna merah.
Khasiat untuk kesehatan untuk mengobati sakit :
Buah        : disentri, kolera, kaki bengkak, nyeri haid, rematik (nyeri otot), selesma, sakit kepala (obat luar).
Daun        :  batu ginjal.
Catatan :
Lada dalam obat tradisional dibedakan atas:
1.    Lada hitam (tidak dikupas).
2.    Lada putih (buah sudah masak dikupas).
Komposisi :
Minyak atsiri, pinena, kariofilena, limonena, filandrena, alkaloid piperina, kavisina, piperitina, piperidina, zat pahit dan minyak lemak.
Tanaman Obat

LADA
(Piper nigrum L.)

Nama simplisia :
Piperis nigri fructus; buah lada hitam. piperis albae fructus; buah lada putih.            -
Uraian :
Lada merupakan tanaman herba tahunan dan tumbuh memanjat. Bentuk batangnya bulat, beruas, bercabang, mempunyai akar pelekat, warna hijau kotor. Daun tunggal, bulat telur, pangkal bentuk jantung, ujung runcing, tepi rata, panjang 5-8 cm, lebar 2-5 cm, pertulangan menyirip, warna hijau. Bunga majemuk, bentuk bulir, menggantung, panjang 3,5-22 cm, warna hijau. Buah  buni, bulat, buah muda berwarna hijau dan setelah tua berwarna merah.
Khasiat untuk kesehatan untuk mengobati sakit :
Buah        : disentri, kolera, kaki bengkak, nyeri haid, rematik (nyeri otot), selesma, sakit kepala (obat luar).
Daun        :  batu ginjal.
Catatan :
Lada dalam obat tradisional dibedakan atas:
1.    Lada hitam (tidak dikupas).
2.    Lada putih (buah sudah masak dikupas).
Komposisi :
Minyak atsiri, pinena, kariofilena, limonena, filandrena, alkaloid piperina, kavisina, piperitina, piperidina, zat pahit dan minyak lemak.
Detail

Tanaman Obat : KWALOT

Tanaman Obat

KWALOT
(Brucea javanica (L.) Merr.)

Nama Lokal :
Cerek jantan, taun, ki padessa, belilik, amber merica.
Uraian :
Semak tinggi, tegak, sangat pahit, tinggi 1-2,5 m. Susunan daun menyirip ganjil, anak daun 5-13, sebagian besar berhadapan, anak daun berbentuk bulat telur memanjang lanset, ujung meruncing, tepi bergerigi beringgit, pangkal membulat atau runcing, berambut 5,5-17,5 kali 2-7,5 cm. Bunga berkelamin 1 atau 2, dalam susunan malai sempit panjang 2-30 cm. Perhiasan bunga berupa kelopak, segmen kelopak sangat kecil, bentuk oval bulat telur terbalik, 0,75-1 mm. Mahkota memiliki 5 daun mahkota, bentuk memanjang, tumpul, berambut jarang, sepanjang tepi berkelenjar, berwarna hijau ungu. Benang sari sebanyak daun mahkota, kepala sari tidak ada pada bunga betina. Putik pada bunga jantan rudimenter, bertaju 4, pada bunga yang berkelamin 2 atau bunga betina bakal buah dan tangkai putik 4, lepas, tonjolan penebalan dasar bunga jelas. Buah batu bulat memanjang, panjang 8 mm. Tumbuhan ini dapat hidup pada daerah dengan ketinggian 0,5-550 meter dpl. Lebih kurang ditemukan 6 jenis tumbuhan yang tumbuh di Afrika. Di Indonesia banyak tumbuh di Jawa dan Madura, yaitu biasanya terdapat pada belukar, di tepi sungai, hutan jati, hutan sekunder muda, dan sebagai tanaman pagar.
Khasiat untuk kesehatan untuk mengobati sakit :
Biji         : digunakan pada pengobatan berbagai penyakit antara lain kanker, disentri, malaria.
Akar      : digunakan untuk mengobati demam, disentri, batuk, rematik.
Daun      : digunakan untuk mengobati demam, kudis, bisul, penawar racun lipan.
Buah      : digunakan untuk mengurangi perdarahan, disentri.
Seluruh bagian tumbuhan digunakan dalam pengobatan demam, kejang perut, disentri.      .
Komposisi :
Biji zat pahit, triteipen, sterin, lilin, senyawa fenolik (zat samak). Zat pahit yang terdapat dalam biji Brucea javanica L. Meer terdiri dari bruseantin, bruseantinol, brusein A, B, C, D, dehidrobusein A, brusatol, yadanziolid, yadanziolid A, yadanziolid C, yadanziolid F, senyawa pahit mirip kantin-6-on
Tanaman Obat

KWALOT
(Brucea javanica (L.) Merr.)

Nama Lokal :
Cerek jantan, taun, ki padessa, belilik, amber merica.
Uraian :
Semak tinggi, tegak, sangat pahit, tinggi 1-2,5 m. Susunan daun menyirip ganjil, anak daun 5-13, sebagian besar berhadapan, anak daun berbentuk bulat telur memanjang lanset, ujung meruncing, tepi bergerigi beringgit, pangkal membulat atau runcing, berambut 5,5-17,5 kali 2-7,5 cm. Bunga berkelamin 1 atau 2, dalam susunan malai sempit panjang 2-30 cm. Perhiasan bunga berupa kelopak, segmen kelopak sangat kecil, bentuk oval bulat telur terbalik, 0,75-1 mm. Mahkota memiliki 5 daun mahkota, bentuk memanjang, tumpul, berambut jarang, sepanjang tepi berkelenjar, berwarna hijau ungu. Benang sari sebanyak daun mahkota, kepala sari tidak ada pada bunga betina. Putik pada bunga jantan rudimenter, bertaju 4, pada bunga yang berkelamin 2 atau bunga betina bakal buah dan tangkai putik 4, lepas, tonjolan penebalan dasar bunga jelas. Buah batu bulat memanjang, panjang 8 mm. Tumbuhan ini dapat hidup pada daerah dengan ketinggian 0,5-550 meter dpl. Lebih kurang ditemukan 6 jenis tumbuhan yang tumbuh di Afrika. Di Indonesia banyak tumbuh di Jawa dan Madura, yaitu biasanya terdapat pada belukar, di tepi sungai, hutan jati, hutan sekunder muda, dan sebagai tanaman pagar.
Khasiat untuk kesehatan untuk mengobati sakit :
Biji         : digunakan pada pengobatan berbagai penyakit antara lain kanker, disentri, malaria.
Akar      : digunakan untuk mengobati demam, disentri, batuk, rematik.
Daun      : digunakan untuk mengobati demam, kudis, bisul, penawar racun lipan.
Buah      : digunakan untuk mengurangi perdarahan, disentri.
Seluruh bagian tumbuhan digunakan dalam pengobatan demam, kejang perut, disentri.      .
Komposisi :
Biji zat pahit, triteipen, sterin, lilin, senyawa fenolik (zat samak). Zat pahit yang terdapat dalam biji Brucea javanica L. Meer terdiri dari bruseantin, bruseantinol, brusein A, B, C, D, dehidrobusein A, brusatol, yadanziolid, yadanziolid A, yadanziolid C, yadanziolid F, senyawa pahit mirip kantin-6-on
Detail

Tanaman Obat : KUNYIT

Tanaman Obat

KUNYIT
(Curcuma longa Linn.)

Nama Lokal :
Kunyit (Indonesia); kunir (Jawa), koneng (Sunda), konyet (Madura).
Uraian :
Kunyit termasuk salah satu tanaman rempah dan obat, habitat asli tanaman ini meliputi wilayah Asia, khususnya Asia Tenggara. Tanaman ini kemudian mengalami persebaran ke daerah Indo­Malaysia, Indonesia, Australia bahkan Afrika. Hampir setiap orang Indonesia dan India serta bangsa Asia umumnya pernah mengkonsumsi tanaman rempah ini, baik sebagai pelengkap bumbu masakan, jamu atau untuk menjaga kesehatan dan kecantikan.
Khasiat untuk kesehatan untuk mengobati sakit :
Diabetes melitus, tifus, usus buntu, disentri, sakit keputihan haid tidak lancar, perut mulas saat haid, memperlancar ASI, amandel.
Komposisi :
Kunyit mengandung senyawa kurkuminoid yang terdiri dari kurkumin, desmetoksikumin dan bisdesmetok-sikurkumin dan zat-zat manfaat lainnya. Kandungan zat : kurkumin : Rl = R2 = OCH3 10 %, demetoksikurkumin : R1 = OCH3, R2 = H 1- 5%, bisdemetoksikurkumin: R, = R2 = H sisanya minyak asiri/volatil oil (keton sesquiterpen, turmeron, tumeon 60%, zingiberen 25%, felandren, sabinen, borneol dan sineil), Lemak 1-3 %, karbohidrat 3 %, protein 30%, pati 8%, vitamin C 45-55%, garam-garam mineral (zat besi, fosfor, dan kalsium).
Tanaman Obat

KUNYIT
(Curcuma longa Linn.)

Nama Lokal :
Kunyit (Indonesia); kunir (Jawa), koneng (Sunda), konyet (Madura).
Uraian :
Kunyit termasuk salah satu tanaman rempah dan obat, habitat asli tanaman ini meliputi wilayah Asia, khususnya Asia Tenggara. Tanaman ini kemudian mengalami persebaran ke daerah Indo­Malaysia, Indonesia, Australia bahkan Afrika. Hampir setiap orang Indonesia dan India serta bangsa Asia umumnya pernah mengkonsumsi tanaman rempah ini, baik sebagai pelengkap bumbu masakan, jamu atau untuk menjaga kesehatan dan kecantikan.
Khasiat untuk kesehatan untuk mengobati sakit :
Diabetes melitus, tifus, usus buntu, disentri, sakit keputihan haid tidak lancar, perut mulas saat haid, memperlancar ASI, amandel.
Komposisi :
Kunyit mengandung senyawa kurkuminoid yang terdiri dari kurkumin, desmetoksikumin dan bisdesmetok-sikurkumin dan zat-zat manfaat lainnya. Kandungan zat : kurkumin : Rl = R2 = OCH3 10 %, demetoksikurkumin : R1 = OCH3, R2 = H 1- 5%, bisdemetoksikurkumin: R, = R2 = H sisanya minyak asiri/volatil oil (keton sesquiterpen, turmeron, tumeon 60%, zingiberen 25%, felandren, sabinen, borneol dan sineil), Lemak 1-3 %, karbohidrat 3 %, protein 30%, pati 8%, vitamin C 45-55%, garam-garam mineral (zat besi, fosfor, dan kalsium).
Detail

Tanaman Obat : KUNCI PEPET

Tanaman Obat

KUNCI PEPET
(Kaemferia rotunda L.)


Nama Lokal :
Nama daerah Jawa: kunci pepet, temu rapet, ardong (Jawa); kunir putih (Sunda); Madura: konce pet; (Melayu) temu putri. Nama simplisia Kaempferiae rotundae Rhizoma (kunci pepet).
Uraian :
Kunci pepet atau kunir putih sering disebut "kunyit putih" atau "Curcuma alba", sebutan nama latin yang salah. Karena daunnya bercorak indah dan tumbuhnya tidak tinggi maka sosoknya menyerupai tanaman hias sehingga sering ditanam di pekarangan atau di dalam pot. Kunci pepet juga bisa ditemukan tumbuh liar dibeberapa tempat dibagian timur Jawa sampai ketinggian kurang dari 750 meter dpl. Selain digunakan sebagai campuran jamu tradisional, kunci pepet juga sering digunakan untuk kosmetika tradisional. Tanaman ini terdapat pada dataran rendah dengan ketinggian kurang dari 750 meter dpl. Banyak ditemukan di Sumatera dan Jawa. Selain itu, juga ditemukan di India, Srilangka, dan Malaysia. Terna tahunan dengan tinggi 30-70 cm ini tumbuh merumpun dengan batang semu yang tumbuh dari rimpangnya. Daun tunggal, helaian daun berbentuk lanset, panjang 20-30 cm, lebar 7,5-10 cm, ujung runcing, pangkal berpelepah, tepi rata, warnanya hijau muda dengan bagian tengah bercorak warna coklat. Bunga keluar dari rimpang dengan batang semu yang amat pendek. Bunga bisa tumbuh menggerombol, sering mekar beberapa kuntum sekaligus, warnanya ungu muda kemerahan. Akarnya berdaging membentuk rimpang yang tidak terlalu besar, yaitu seukuran telur puyuh. Dan rimpang induk keluar akar-akar kasar yang ujungnya terdapat anakan rimpang yang berair dan tampak tumbuh menggerombol menutupi rimpang induk. Jika rimpang dibelah terlihat warnanya putih pucat,. berserat halus, dan rasanya pahit. Jika telah keluar bunga, menandakan rimpang siap di panen. Umbi muda bisa dijadikan lalap. Perbanyakan dengan rimpang.
Khasiat untuk kesehatan :
Rimpang digunakan untuk mengatasi: gangguan pencernaan, sakit perut, perut mulas, dan bengkak karena memar, keseleo.
Komposisi :
Rimpang mengandung minyak asiri berwarna kuning muda, agak berbau, mengandung borneol, sineol, metil khavikol, dan saponin.
Tanaman Obat

KUNCI PEPET
(Kaemferia rotunda L.)


Nama Lokal :
Nama daerah Jawa: kunci pepet, temu rapet, ardong (Jawa); kunir putih (Sunda); Madura: konce pet; (Melayu) temu putri. Nama simplisia Kaempferiae rotundae Rhizoma (kunci pepet).
Uraian :
Kunci pepet atau kunir putih sering disebut "kunyit putih" atau "Curcuma alba", sebutan nama latin yang salah. Karena daunnya bercorak indah dan tumbuhnya tidak tinggi maka sosoknya menyerupai tanaman hias sehingga sering ditanam di pekarangan atau di dalam pot. Kunci pepet juga bisa ditemukan tumbuh liar dibeberapa tempat dibagian timur Jawa sampai ketinggian kurang dari 750 meter dpl. Selain digunakan sebagai campuran jamu tradisional, kunci pepet juga sering digunakan untuk kosmetika tradisional. Tanaman ini terdapat pada dataran rendah dengan ketinggian kurang dari 750 meter dpl. Banyak ditemukan di Sumatera dan Jawa. Selain itu, juga ditemukan di India, Srilangka, dan Malaysia. Terna tahunan dengan tinggi 30-70 cm ini tumbuh merumpun dengan batang semu yang tumbuh dari rimpangnya. Daun tunggal, helaian daun berbentuk lanset, panjang 20-30 cm, lebar 7,5-10 cm, ujung runcing, pangkal berpelepah, tepi rata, warnanya hijau muda dengan bagian tengah bercorak warna coklat. Bunga keluar dari rimpang dengan batang semu yang amat pendek. Bunga bisa tumbuh menggerombol, sering mekar beberapa kuntum sekaligus, warnanya ungu muda kemerahan. Akarnya berdaging membentuk rimpang yang tidak terlalu besar, yaitu seukuran telur puyuh. Dan rimpang induk keluar akar-akar kasar yang ujungnya terdapat anakan rimpang yang berair dan tampak tumbuh menggerombol menutupi rimpang induk. Jika rimpang dibelah terlihat warnanya putih pucat,. berserat halus, dan rasanya pahit. Jika telah keluar bunga, menandakan rimpang siap di panen. Umbi muda bisa dijadikan lalap. Perbanyakan dengan rimpang.
Khasiat untuk kesehatan :
Rimpang digunakan untuk mengatasi: gangguan pencernaan, sakit perut, perut mulas, dan bengkak karena memar, keseleo.
Komposisi :
Rimpang mengandung minyak asiri berwarna kuning muda, agak berbau, mengandung borneol, sineol, metil khavikol, dan saponin.
Detail

Tanaman Obat : KUMIS KUCING

Tanaman Obat

KUMIS KUCING
(Orthosiphon aristatus (B1) Miq.)

Nama Lokal :
Kumis kucing, mamang besar (Indonesia); kutun, mamam, bunga laba-laba (Jawa).
Uraian :
Tanaman ini tumbuh tegak, pada bagian bawah berakar di bagian buku-bukunya, tinggi 1-2 m, batang segi empat agak beralur, berbulu pendek atau gundul. Daun tunggal, bundar telur lonjong, lanset atau belah ketupat, berbulu halus, pinggir bergerigi kasar tak teratur, kedua permukaan berbintik-bintik karena ada kelenjar minyak atsiri. Bunga berupa tandan yang keluar di ujung cabang, warna ungu pucat atau putih (ada yang warna biru dan putih), benang sari lebih panjang dari tabung bunga. Buah geluk warna coklat gelap. Tumbuh di dataran rendah dan daerah ketinggian sedang. Pada umumnya tanaman kumis kucing diperbanyak dengan stek batang atau stek cabang 2.
Khasiat untuk kesehatan untuk mengobati sakit :
Infeksi ginjal, infeksi kandung kemih, sakit kencing batu, encok, peluruh air seni, menghilangkan panas dan lembab.
Komposisi :
Kandungan kimia : orthosiphon glikosida, zat samak, minyak atsiri; minyak lemak, saponin, sapofonin, garam kalium, myoinositol.
Tanaman Obat

KUMIS KUCING
(Orthosiphon aristatus (B1) Miq.)

Nama Lokal :
Kumis kucing, mamang besar (Indonesia); kutun, mamam, bunga laba-laba (Jawa).
Uraian :
Tanaman ini tumbuh tegak, pada bagian bawah berakar di bagian buku-bukunya, tinggi 1-2 m, batang segi empat agak beralur, berbulu pendek atau gundul. Daun tunggal, bundar telur lonjong, lanset atau belah ketupat, berbulu halus, pinggir bergerigi kasar tak teratur, kedua permukaan berbintik-bintik karena ada kelenjar minyak atsiri. Bunga berupa tandan yang keluar di ujung cabang, warna ungu pucat atau putih (ada yang warna biru dan putih), benang sari lebih panjang dari tabung bunga. Buah geluk warna coklat gelap. Tumbuh di dataran rendah dan daerah ketinggian sedang. Pada umumnya tanaman kumis kucing diperbanyak dengan stek batang atau stek cabang 2.
Khasiat untuk kesehatan untuk mengobati sakit :
Infeksi ginjal, infeksi kandung kemih, sakit kencing batu, encok, peluruh air seni, menghilangkan panas dan lembab.
Komposisi :
Kandungan kimia : orthosiphon glikosida, zat samak, minyak atsiri; minyak lemak, saponin, sapofonin, garam kalium, myoinositol.
Detail

Tanaman Obat : KUCING-KUCINGAN

Tanaman Obat

KUCING-KUCINGAN
(Acalypha indica L.)

Nama Lokal :
Nama daerah Sumatera: ceka mas (Melayu). Jawa: lelatang, kucing-kucingan, rumput kokosongan (Sunda), rumput bolong-­bolong (Jawa). Nama simplisia Acalyphae Herba (herba kucing­-kucingan).
Uraian : Kucing-kucingan merupakan gulma yang sangat umum ditemukan tumbuh liar di pinggir jalan, lapangan rumput, maupun di lereng gunung. Herba semusim, tegak, tinggi 30-50 cm, bercabang dengan garis memanjang kasar, berambut halus. Daun tunggal, bertangkai panjang, letak tersebar. Helaian daun berbentuk bulat telur sampai lanset, tipis, ujung dan pangkal runcing, tepi bergerigi, panjang 2,5-8 cm, lebar 1,5-3,5 cm, berwarna hijau. Bunga majemuk, berkelamin satu, keluar dari ketiak daun, kecil-kecil, dalam rangkaian berbentuk bulir. Buahnya buah kotak, bulat, hitam. Biji bulat panjang, berwarna cokelat. Akarnya akar tunggang, berwarna putih kotor. Akar tumbuhan ini sangat disukai oleh kucing dan anjing, yang dikonsumsi dengan cara dikunyah. Kucing-kucingan dapat diperbanyak dengan biji.
Khasiat untuk kesehatan untuk mengobati sakit :
Disentri basiler; disentri amuba, diare, anak dengan berat badan rendah, gangguan pencernaan makanan, perdarahan, seperti mimisan, muntah darah, berak darah, kencing darah, malaria dan susah buang air besar.
Komposisi :
Daun, batang, dan akar mengandung saponin dan tanin.
Batangnya juga mengandung flavonoida dan daunnya mengandung minyak asiri.  
Tanaman Obat

KUCING-KUCINGAN
(Acalypha indica L.)

Nama Lokal :
Nama daerah Sumatera: ceka mas (Melayu). Jawa: lelatang, kucing-kucingan, rumput kokosongan (Sunda), rumput bolong-­bolong (Jawa). Nama simplisia Acalyphae Herba (herba kucing­-kucingan).
Uraian : Kucing-kucingan merupakan gulma yang sangat umum ditemukan tumbuh liar di pinggir jalan, lapangan rumput, maupun di lereng gunung. Herba semusim, tegak, tinggi 30-50 cm, bercabang dengan garis memanjang kasar, berambut halus. Daun tunggal, bertangkai panjang, letak tersebar. Helaian daun berbentuk bulat telur sampai lanset, tipis, ujung dan pangkal runcing, tepi bergerigi, panjang 2,5-8 cm, lebar 1,5-3,5 cm, berwarna hijau. Bunga majemuk, berkelamin satu, keluar dari ketiak daun, kecil-kecil, dalam rangkaian berbentuk bulir. Buahnya buah kotak, bulat, hitam. Biji bulat panjang, berwarna cokelat. Akarnya akar tunggang, berwarna putih kotor. Akar tumbuhan ini sangat disukai oleh kucing dan anjing, yang dikonsumsi dengan cara dikunyah. Kucing-kucingan dapat diperbanyak dengan biji.
Khasiat untuk kesehatan untuk mengobati sakit :
Disentri basiler; disentri amuba, diare, anak dengan berat badan rendah, gangguan pencernaan makanan, perdarahan, seperti mimisan, muntah darah, berak darah, kencing darah, malaria dan susah buang air besar.
Komposisi :
Daun, batang, dan akar mengandung saponin dan tanin.
Batangnya juga mengandung flavonoida dan daunnya mengandung minyak asiri.  
Detail

Tanaman Obat : KUBIS BUNGA

Tanaman Obat

KUBIS BUNGA
(Brassica oleracea var. botrytis)

Nama Lokal :
Nama daerah kol bunga, kembang kol. Nama simplisia Brassicae botrytis Flos (kubis bunga).
Uraian :
Kubis bunga berasal dari kawasan Eropa, Mediteran, dan Asia Tengah. Kubis bunga merupakan tanaman dataran tinggi atau pegunungan dan cocok tumbuh di daerah sejuk selama masa pertumbuhannya, dan dapat ditemukan pada ketinggian lebih dari 600 meter dpl. Bunganya padat, tebal, dan tersusun dari rangkaian bunga-bunga kecil bertangkai pendek. Bunga membentuk bagian yang padat berwarna putih atau putih kekuningan, diameternya dapat mencapai 30 cm. Untuk menghindari kerusakan bunga dan menjaga supaya bunga kubis tetap putih, 2-3 minggu sebelum panen daun-daun muda bagian bawah diikat ke arah bunga sehingga berfungsi sebagai pelindung. Kubis bunga dipanen setelah 90-120 hari sejak ditanam. Bagian tumbuhan yang dikonsumsi adalah kelopak bunganya.
Khasiat untuk kesehatan untuk mengobati :
Sakit kepala, gelisah (ansietas), stres, gangguan sirkulasi, dan kanker.
Komposisi :
Kubis bunga mengandung air, protein, lemak, karbohidrat, serat, kalsium, fosfor, besi, natrium, kalium, vitamin (A, C, serta sejumlah kecil tiamin, riboflavin, dan niacin). Selain itu, juga mengandung senyawa sianohidroksibutena, sulforafan, dan iberin.
Tanaman Obat

KUBIS BUNGA
(Brassica oleracea var. botrytis)

Nama Lokal :
Nama daerah kol bunga, kembang kol. Nama simplisia Brassicae botrytis Flos (kubis bunga).
Uraian :
Kubis bunga berasal dari kawasan Eropa, Mediteran, dan Asia Tengah. Kubis bunga merupakan tanaman dataran tinggi atau pegunungan dan cocok tumbuh di daerah sejuk selama masa pertumbuhannya, dan dapat ditemukan pada ketinggian lebih dari 600 meter dpl. Bunganya padat, tebal, dan tersusun dari rangkaian bunga-bunga kecil bertangkai pendek. Bunga membentuk bagian yang padat berwarna putih atau putih kekuningan, diameternya dapat mencapai 30 cm. Untuk menghindari kerusakan bunga dan menjaga supaya bunga kubis tetap putih, 2-3 minggu sebelum panen daun-daun muda bagian bawah diikat ke arah bunga sehingga berfungsi sebagai pelindung. Kubis bunga dipanen setelah 90-120 hari sejak ditanam. Bagian tumbuhan yang dikonsumsi adalah kelopak bunganya.
Khasiat untuk kesehatan untuk mengobati :
Sakit kepala, gelisah (ansietas), stres, gangguan sirkulasi, dan kanker.
Komposisi :
Kubis bunga mengandung air, protein, lemak, karbohidrat, serat, kalsium, fosfor, besi, natrium, kalium, vitamin (A, C, serta sejumlah kecil tiamin, riboflavin, dan niacin). Selain itu, juga mengandung senyawa sianohidroksibutena, sulforafan, dan iberin.
Detail

Tanaman Obat : KUBIS

Tanaman Obat

KUBIS
(Brassica oleracea var. capitata)

Nama Lokal :
Nama daerah kol, kobis, kubis telur, kubis krop. Nama simplisia Brassicae capitatae Folium (daun kubis). , ;
Uraian :
Kubis-kubisan memiliki jenis yang cukup banyak dan yang lazim ditanam di Indonesia, antara lain kubis, kubis bunga, brokoli, kubis tunas, kubis rabi, dan kale. Kubis yang telah dibudidayakan dibuat menjadi tanaman tahunan. Untuk memperoleh bijinya, kubis tersebut dibiarkan tumbuh sebagai tanaman. Sayuran ini dapat ditanam di dataran rendah maupun di dataran tinggi dengan curah huian rata-rata 850-900 mm. Daunnya bulat, oval, sampai lonjong, membentuk roset akar yang besar dan tebal, warna daun bermacam-macam, antara lain putih, hijau, dan merah keunguan. Buahnya buah polong berbentuk silindris, panjang 5-10 cm, berbiji banyak. Biji berdiameter 2-4 mm, berwarna cokelat kelabu. Umur panennya berbeda-beda, berkisar dari 90 hari sampai 150 hari. Kubis dapat diperbanyak dengan biji atau setek tunas.
Khasiat untuk kesehatan untuk mengobati sakit :
Gatal akibat jamur candida, jamur di kulit kepala, tangan, dan kaki kadar kolesterol darah tinggi, radang sendi, melindungi tubuh dari sinar radiasi, seperti sinar X-ray, komputer, microwave, dan televisi berwarna, antidote pada mabuk alkohol, racun di hati, menghilangkan keluhan prahaid, meningkatkan produksi ASI, mencegah tumor membesar, mencegah kanker kolon dan rektum, borok pada saluran cerna, sembelit.

Komposisi :
Kubis segar mengandung air, protein, lemak, karbohidrat, serat, kalsium, fosfor, besi, natrium, kalium, vitamin (A, C, E, tiamin, riboflavin, nicotinamide), kalsium, dan beta karoten. Selain itu, juga mengandung senyawa sianohidroksibutena, sulforafan, dan iberin.
Tanaman Obat

KUBIS
(Brassica oleracea var. capitata)

Nama Lokal :
Nama daerah kol, kobis, kubis telur, kubis krop. Nama simplisia Brassicae capitatae Folium (daun kubis). , ;
Uraian :
Kubis-kubisan memiliki jenis yang cukup banyak dan yang lazim ditanam di Indonesia, antara lain kubis, kubis bunga, brokoli, kubis tunas, kubis rabi, dan kale. Kubis yang telah dibudidayakan dibuat menjadi tanaman tahunan. Untuk memperoleh bijinya, kubis tersebut dibiarkan tumbuh sebagai tanaman. Sayuran ini dapat ditanam di dataran rendah maupun di dataran tinggi dengan curah huian rata-rata 850-900 mm. Daunnya bulat, oval, sampai lonjong, membentuk roset akar yang besar dan tebal, warna daun bermacam-macam, antara lain putih, hijau, dan merah keunguan. Buahnya buah polong berbentuk silindris, panjang 5-10 cm, berbiji banyak. Biji berdiameter 2-4 mm, berwarna cokelat kelabu. Umur panennya berbeda-beda, berkisar dari 90 hari sampai 150 hari. Kubis dapat diperbanyak dengan biji atau setek tunas.
Khasiat untuk kesehatan untuk mengobati sakit :
Gatal akibat jamur candida, jamur di kulit kepala, tangan, dan kaki kadar kolesterol darah tinggi, radang sendi, melindungi tubuh dari sinar radiasi, seperti sinar X-ray, komputer, microwave, dan televisi berwarna, antidote pada mabuk alkohol, racun di hati, menghilangkan keluhan prahaid, meningkatkan produksi ASI, mencegah tumor membesar, mencegah kanker kolon dan rektum, borok pada saluran cerna, sembelit.

Komposisi :
Kubis segar mengandung air, protein, lemak, karbohidrat, serat, kalsium, fosfor, besi, natrium, kalium, vitamin (A, C, E, tiamin, riboflavin, nicotinamide), kalsium, dan beta karoten. Selain itu, juga mengandung senyawa sianohidroksibutena, sulforafan, dan iberin.
Detail

Tanaman Obat : KOL BANDA

Tanaman Obat

KOL BANDA
(Pisonia alba Span.)

Nama Lokal :
Kol bandang (Sunda, Jawa); safe (Roti), hale (Flores); motong (Solor); hali (Alor); kendu (Irian); kayu wulan, kayu bulan, kayu burang, kayu bulang, buring, kai lolohun, kayu kulo (Sulawesi); suwe, sayor putih, talang; air puiro, ai puti, ail putiil,kau fulan uta ambulane, hate bula, hate bulan (Maluku).
Uraian :
Kol banda merupakan tanaman asli Indonesia, terutama di bagian timur dan di Jawa serta tempat-tempat lain. Tanaman ini dapat tumbuh dengan baik di hutan, tepi pantai dan tempat-tempat terbuka lain seperti di pekarangan rumah sebagai tanaman pagar, di taman-taman sebagai tanaman hias atau tumbuh liar dan dapat ditemukan dari 1-300 meter dpl. Perdu atau pohon kecil, tinggi sekitar 5-13 meter. Percabangan agak mendatar sehingga tampak rindang. Daun tunggal, bertangkai, bentuknya jorong sampai memanjang, tepi rata atau bergerigi, ujung runcing, pangkal tumpul, panjang 9-24 cm, lebar 3-16 cm, tulang daun menyirip. Daun muda yang tumbuh di ujung batang warnanya putih sampai kuning pucat, sedang daun tua berwarna hijau muda. Bunganya kecil-kecil berbentuk tabung, merupakan bunga majemuk menggarpu dan jarang ditemukan. Daun muda dapat dimakan sebagai lalap mentah, direbus atau sebagai pembungkus buntil. Perbanyakan dengan cangkok, stek batang atau ranting, biasanya dipilih ranting yang cukup besar.
Khasiat untuk kesehatan untuk mengobati sakit :
Asma, bengkak-bengkak, bisul, penebalan kulit, mata ikan, sering kencing.
Komposisi :
Daun : bau lemah tidak khas, rasa tawar.
Tanaman Obat

KOL BANDA
(Pisonia alba Span.)

Nama Lokal :
Kol bandang (Sunda, Jawa); safe (Roti), hale (Flores); motong (Solor); hali (Alor); kendu (Irian); kayu wulan, kayu bulan, kayu burang, kayu bulang, buring, kai lolohun, kayu kulo (Sulawesi); suwe, sayor putih, talang; air puiro, ai puti, ail putiil,kau fulan uta ambulane, hate bula, hate bulan (Maluku).
Uraian :
Kol banda merupakan tanaman asli Indonesia, terutama di bagian timur dan di Jawa serta tempat-tempat lain. Tanaman ini dapat tumbuh dengan baik di hutan, tepi pantai dan tempat-tempat terbuka lain seperti di pekarangan rumah sebagai tanaman pagar, di taman-taman sebagai tanaman hias atau tumbuh liar dan dapat ditemukan dari 1-300 meter dpl. Perdu atau pohon kecil, tinggi sekitar 5-13 meter. Percabangan agak mendatar sehingga tampak rindang. Daun tunggal, bertangkai, bentuknya jorong sampai memanjang, tepi rata atau bergerigi, ujung runcing, pangkal tumpul, panjang 9-24 cm, lebar 3-16 cm, tulang daun menyirip. Daun muda yang tumbuh di ujung batang warnanya putih sampai kuning pucat, sedang daun tua berwarna hijau muda. Bunganya kecil-kecil berbentuk tabung, merupakan bunga majemuk menggarpu dan jarang ditemukan. Daun muda dapat dimakan sebagai lalap mentah, direbus atau sebagai pembungkus buntil. Perbanyakan dengan cangkok, stek batang atau ranting, biasanya dipilih ranting yang cukup besar.
Khasiat untuk kesehatan untuk mengobati sakit :
Asma, bengkak-bengkak, bisul, penebalan kulit, mata ikan, sering kencing.
Komposisi :
Daun : bau lemah tidak khas, rasa tawar.
Detail

Tanaman Obat : KLABET

Tanaman Obat

KLABET
(Trigonella foenoem-graecum L)

Nama simplisia Foenigraeci Semen; biji klabet.
Uraian :
Merupakan terna tahunan, tumbuh tegak, tinggi 30-60 cm. Daun berbentuk bundar telur terbalik sampai bentuk baji. Bunga tunggal atau sepasang, keluar di ketiak daun, mahkota berwarna kuning terang. Buah polong gundul, memanjang atau berbentuk lanset. Buah berisi 10-20 biji.
Khasiat untuk kesehatan untuk mengobati sakit :
Asma, batuk, haid tidak teratur, membangkitkan nafsu makan, pencernaan tidak baik, radang lambung, sakit kerongkongan, hiasir, bisul (obat luar), rambut rontok (obat luar), rematik, nyeri otot (obat luar), pelembut kulit.
Komposisi :
Alkaloid trigonelina, steroida, sapogenin, diosgenin, gitogenin, tigogenin, yamogenin, trilin, diosin, flavonoid vitexin, dan enzim.
Tanaman Obat

KLABET
(Trigonella foenoem-graecum L)

Nama simplisia Foenigraeci Semen; biji klabet.
Uraian :
Merupakan terna tahunan, tumbuh tegak, tinggi 30-60 cm. Daun berbentuk bundar telur terbalik sampai bentuk baji. Bunga tunggal atau sepasang, keluar di ketiak daun, mahkota berwarna kuning terang. Buah polong gundul, memanjang atau berbentuk lanset. Buah berisi 10-20 biji.
Khasiat untuk kesehatan untuk mengobati sakit :
Asma, batuk, haid tidak teratur, membangkitkan nafsu makan, pencernaan tidak baik, radang lambung, sakit kerongkongan, hiasir, bisul (obat luar), rambut rontok (obat luar), rematik, nyeri otot (obat luar), pelembut kulit.
Komposisi :
Alkaloid trigonelina, steroida, sapogenin, diosgenin, gitogenin, tigogenin, yamogenin, trilin, diosin, flavonoid vitexin, dan enzim.
Detail

Tanaman Obat : KETIMUN

Tanaman Obat

KETIMUN
(Cucumis sativus L.)

Nama Lokal
Bonteng, katimun, timun, temon, antemon, boyuk (Jawa); dimu, timu, kadingir, kariri, karere, daka, koto (Sumatra); Kimuni, ancimun, cimen, ansimun, melike, laiseu (Sumatra); betiak, betik, lepang (Kalimantan); suai, bojo (Sulawesi).
Uraian :
Ketimun dibudidayakan dimana-mana, baik di ladang, halaman rumah atau di rumah kaca. Tanaman ini tidak tahan terhadap hujan yang terus-menerus. Pertumbuhannya memerlukan kelembaban udara yang tinggi, tanah subur yang gembur dan mendapat sinar matahari penuh dengan drainase yang baik. Ketimun sebaiknya dirambatkan ke para-para dan tumbuh baik dari dataran rendah sampai 1.300 meter dpl. Tanaman ini diduga berasal dari daerah pegunungan Himalaya di India Utara. Tanaman semusim, merayap atau merambat, berambut kasar, berbatang basah, panjang 0,5-2,5 meter. Tanaman ini mempunyai sulur dahan berbentuk spiral yang keluar di sisi tangkai daun. Daun tunggal, letak berseling, bertangkai panjang, bentuknya bulat telur lebar, bertaju 3-7, dengan pangkal berbentuk jantung, ujung runcing, tepi bergerigi. Panjang 7-18 cm, lebar 7-15 cm, warnanya hijau. Bunganya ada yang jantan berwarna putih kekuningan, dan bunga betina yang bentuknya seperti terompet. Buah bulat panjang, tumbuh bergantung, warnanya hijau berlilin putih, setelah tua warnanya kuning kotor, panjang 10-30 cm, bagian pangkal berbintil, banyak mengandung cairan. Bijinya banyak, bentuknya lonjong meruncing pipih, warnanya putih kotor. Daun dan tangkai muda bisa dimakan sebagai lalap mentah atau dikukus. Buahnya bisa dimakan mentah, direbus, dikukus atau disayur. Bisa juga dibuat acar atau dimakan bersama rujak. Banyak jenis ketimun yang ada di pasar, seperti ketimun biasa, ketimun krai, ketimun wuku, ketimun poan dan ketimun watang. Perbanyakan dengan biji. Mentimun diperbanyak dengan biji.
Khasiat untuk kesehatan untuk mengobati sakit :
Buah   :  tekanan darah tinggi, sariawan, demam, jerawat, membersihkan muka beminyak, membersihkan ginjal.
Biji      :  cacingan.
Komposisi :
Kandungan kimia : Biji: minyak lemak, karoten. Daun: kukurbitasin C, stigmasterol. Buah juga mengandung sedikit saponin, enzym pencernaan, glutathione, protein, lemak, karbohidrat, vitamin B dan C.
Tanaman Obat

KETIMUN
(Cucumis sativus L.)

Nama Lokal
Bonteng, katimun, timun, temon, antemon, boyuk (Jawa); dimu, timu, kadingir, kariri, karere, daka, koto (Sumatra); Kimuni, ancimun, cimen, ansimun, melike, laiseu (Sumatra); betiak, betik, lepang (Kalimantan); suai, bojo (Sulawesi).
Uraian :
Ketimun dibudidayakan dimana-mana, baik di ladang, halaman rumah atau di rumah kaca. Tanaman ini tidak tahan terhadap hujan yang terus-menerus. Pertumbuhannya memerlukan kelembaban udara yang tinggi, tanah subur yang gembur dan mendapat sinar matahari penuh dengan drainase yang baik. Ketimun sebaiknya dirambatkan ke para-para dan tumbuh baik dari dataran rendah sampai 1.300 meter dpl. Tanaman ini diduga berasal dari daerah pegunungan Himalaya di India Utara. Tanaman semusim, merayap atau merambat, berambut kasar, berbatang basah, panjang 0,5-2,5 meter. Tanaman ini mempunyai sulur dahan berbentuk spiral yang keluar di sisi tangkai daun. Daun tunggal, letak berseling, bertangkai panjang, bentuknya bulat telur lebar, bertaju 3-7, dengan pangkal berbentuk jantung, ujung runcing, tepi bergerigi. Panjang 7-18 cm, lebar 7-15 cm, warnanya hijau. Bunganya ada yang jantan berwarna putih kekuningan, dan bunga betina yang bentuknya seperti terompet. Buah bulat panjang, tumbuh bergantung, warnanya hijau berlilin putih, setelah tua warnanya kuning kotor, panjang 10-30 cm, bagian pangkal berbintil, banyak mengandung cairan. Bijinya banyak, bentuknya lonjong meruncing pipih, warnanya putih kotor. Daun dan tangkai muda bisa dimakan sebagai lalap mentah atau dikukus. Buahnya bisa dimakan mentah, direbus, dikukus atau disayur. Bisa juga dibuat acar atau dimakan bersama rujak. Banyak jenis ketimun yang ada di pasar, seperti ketimun biasa, ketimun krai, ketimun wuku, ketimun poan dan ketimun watang. Perbanyakan dengan biji. Mentimun diperbanyak dengan biji.
Khasiat untuk kesehatan untuk mengobati sakit :
Buah   :  tekanan darah tinggi, sariawan, demam, jerawat, membersihkan muka beminyak, membersihkan ginjal.
Biji      :  cacingan.
Komposisi :
Kandungan kimia : Biji: minyak lemak, karoten. Daun: kukurbitasin C, stigmasterol. Buah juga mengandung sedikit saponin, enzym pencernaan, glutathione, protein, lemak, karbohidrat, vitamin B dan C.
Detail

Tanaman Obat : KETEPENG KECIL

Tanaman Obat

KETEPENG KECIL
(Cassia tora Linn.)


Nama Lokal :
Ketepeng sapi, ketepeng cilik (Jawa); ketepeng lentik (Sunda).
Uraian :
Tanaman berupa perdu kecil yang tumbuh tegak dengan tinggi sekitar 1 meter. Tumbuh liar di pinggir kota, daerah tepi sungai, semak belukar dan kadang-kadang ditanam sebagai tanaman hias. Batangnya lurus, pangkal batang berkayu, banyak bercabang, daerah ujung batang berambut jarang. Daun letak berseling, berupa daun majemuk menyirip ganda terdiri dari 3 pasang anak daun yang bentuknya bulat telur sungsang, panjang 2-3 cm, lebar 1,5 - 3 cm ujung agak membulat dan pangkal daun melancip, warna hijau, permukaan bawah daun berambut halus. Bunganya banyak berwarna kuning tersusun dalam rangkaian tandan yang tumbuh pada ketiak daun. Buahnya buah polong berkulit keras berisi 20-30 biji yang bentuknya lengkung berwarna coklat kuning mengkilat. Tanaman perdu ini berasal dari Amerika tropik dan menyukai tempat terbuka atau agak teduh dapat tumbuh di dataran rendah sampai 800 meter dpl.
Khasiat untuk kesehatan untuk mengobati sakit :
Radang mata, luka kornea, rabun senja, glukoma, hipertensi, hepatitis, perut busung air, sulit buang air besar.
Komposisi :
Kandungan kimia: Biji segar mengandung chryzophanol, emodin, aloe-emodin, rhein, physcion, obtusin, aurantio-obtusin,rubrobusarin, torachryson, toralactone, vitaminA.
Tanaman Obat

KETEPENG KECIL
(Cassia tora Linn.)


Nama Lokal :
Ketepeng sapi, ketepeng cilik (Jawa); ketepeng lentik (Sunda).
Uraian :
Tanaman berupa perdu kecil yang tumbuh tegak dengan tinggi sekitar 1 meter. Tumbuh liar di pinggir kota, daerah tepi sungai, semak belukar dan kadang-kadang ditanam sebagai tanaman hias. Batangnya lurus, pangkal batang berkayu, banyak bercabang, daerah ujung batang berambut jarang. Daun letak berseling, berupa daun majemuk menyirip ganda terdiri dari 3 pasang anak daun yang bentuknya bulat telur sungsang, panjang 2-3 cm, lebar 1,5 - 3 cm ujung agak membulat dan pangkal daun melancip, warna hijau, permukaan bawah daun berambut halus. Bunganya banyak berwarna kuning tersusun dalam rangkaian tandan yang tumbuh pada ketiak daun. Buahnya buah polong berkulit keras berisi 20-30 biji yang bentuknya lengkung berwarna coklat kuning mengkilat. Tanaman perdu ini berasal dari Amerika tropik dan menyukai tempat terbuka atau agak teduh dapat tumbuh di dataran rendah sampai 800 meter dpl.
Khasiat untuk kesehatan untuk mengobati sakit :
Radang mata, luka kornea, rabun senja, glukoma, hipertensi, hepatitis, perut busung air, sulit buang air besar.
Komposisi :
Kandungan kimia: Biji segar mengandung chryzophanol, emodin, aloe-emodin, rhein, physcion, obtusin, aurantio-obtusin,rubrobusarin, torachryson, toralactone, vitaminA.
Detail

Tanaman Obat : KETEPENG CINA

Tanaman Obat

KETEPENG CINA
(Cassia alata, Linn.)

Nama Lokal :
Ketepeng kebo (Jawa); ketepeng Cina (Indonesia); ketepeng : badak (Sunda); acon-aconan (Madura), sajamera (Halmahera); kupang-kupang (Ternate), tabankun (Tidore); daun kupang, daun kurap, gelenggang.
Uraian :
Ketepeng Cina merupakan jenis perdu yang besar dan banyak tumbuh secara.liar di tempat-tempat yang lembab. Kini tumbuhan ini sering dipelihara sebagai perindang halaman rumah/gedung. Ketepeng Cina atau sering disebut sebagai ketepeng kerbau, mempunyai ukuran daun besar-besar dengan bentuk bulat telur, yang letaknya berhadap-hadapan satu sama lain dan terurai lewat ranting daun (bersirip genap). Bunga ketepeng cina mempunyai mahkota yang pada bagian bawahnya berwarna kuning dan ujung kuncup pada tandan berwarna coklat muda. Buahnya berupa buah polong yang bersayap dan pipih berwarna hitam. Ketepeng Cina tumbuh subur pada dataran rendah sampai ketinggian 1400 meter dpl.
Khasiat untuk kesehatan untuk mengobati sakit :
Panu, kurap, kudis, sembelit, cacingan, sariawan.
Komposisi :
Kandungan kimia : rein aloe-emodina, rein aloe-emodina-diantron, rein, aloe emodina, asam krisofanat, (dihidroksimetilanthra-quinone), tannin.
Tanaman Obat

KETEPENG CINA
(Cassia alata, Linn.)

Nama Lokal :
Ketepeng kebo (Jawa); ketepeng Cina (Indonesia); ketepeng : badak (Sunda); acon-aconan (Madura), sajamera (Halmahera); kupang-kupang (Ternate), tabankun (Tidore); daun kupang, daun kurap, gelenggang.
Uraian :
Ketepeng Cina merupakan jenis perdu yang besar dan banyak tumbuh secara.liar di tempat-tempat yang lembab. Kini tumbuhan ini sering dipelihara sebagai perindang halaman rumah/gedung. Ketepeng Cina atau sering disebut sebagai ketepeng kerbau, mempunyai ukuran daun besar-besar dengan bentuk bulat telur, yang letaknya berhadap-hadapan satu sama lain dan terurai lewat ranting daun (bersirip genap). Bunga ketepeng cina mempunyai mahkota yang pada bagian bawahnya berwarna kuning dan ujung kuncup pada tandan berwarna coklat muda. Buahnya berupa buah polong yang bersayap dan pipih berwarna hitam. Ketepeng Cina tumbuh subur pada dataran rendah sampai ketinggian 1400 meter dpl.
Khasiat untuk kesehatan untuk mengobati sakit :
Panu, kurap, kudis, sembelit, cacingan, sariawan.
Komposisi :
Kandungan kimia : rein aloe-emodina, rein aloe-emodina-diantron, rein, aloe emodina, asam krisofanat, (dihidroksimetilanthra-quinone), tannin.
Detail

Tanaman Obat : KENCUR

Tanaman Obat

KENCUR
(Kaempferia galanga, Linn.)

Nama Lokal :
Kencur (Indonesia, Jawa); cikur (Sunda); ceuko (Aceh); kencor (Madura); cekuh (Bali); kencur, sukung (Minahasa); asauli, sauleh, soul, umpa (Ambon); cekir (Sumba).
Uraian :
Kencur digolongkan sebagai tanaman jenis empon-empon yang mempunyai daging buah paling lunak dan tidak berserat. Kencur merupakan terna kecil yang tumbuh subur di daerah dataran rendah atau pegunungan yang tanahnya gembur dan tidak terlalu banyak air. Rimpang kencur mempunyai aroma yang spesifik. Daging buah kencur berwarna putih dan kulit luarnya berwarna coklat. Jumlah helaian daun kencur tidak lebih dari 2-3 lembar dengan susunan berhadapan. Bunganya tersusun setengah duduk dengan mahkota bunga berjumlah antara 4 sampai 12 buah, bibir bunga berwara lembayung dengan warna putih lebih dominan. Kencur tumbuh dan berkembang pada musim tertentu, yaitu pada musim penghujan. Kencur dapat ditanam dalam pot atau di kebun yang cukup sinar matahari, tidak terlalu basah dan di tempat terbuka.

Khasiat untuk kesehatan untuk mengobati sakit :
Radang lambung, radang anak telinga, influenza pada bayi, masuk angin, sakit kepala, batuk, menghilangkan darah kotor, diare, memperlancar haid, mata pegal, keseleo, lelah.
Komposisi :
Rimpang kencur mengandung pati (4,14 %), mineral (13,73 %), minyak atsiri (0,02 %) berupa sineol, asam metil kanil, penta dekaan, asam cinnamic, ethyl aster, asam sinamic, borneol, kamphene, paraeumarin, asam anisic, alkaloid.
Tanaman Obat

KENCUR
(Kaempferia galanga, Linn.)

Nama Lokal :
Kencur (Indonesia, Jawa); cikur (Sunda); ceuko (Aceh); kencor (Madura); cekuh (Bali); kencur, sukung (Minahasa); asauli, sauleh, soul, umpa (Ambon); cekir (Sumba).
Uraian :
Kencur digolongkan sebagai tanaman jenis empon-empon yang mempunyai daging buah paling lunak dan tidak berserat. Kencur merupakan terna kecil yang tumbuh subur di daerah dataran rendah atau pegunungan yang tanahnya gembur dan tidak terlalu banyak air. Rimpang kencur mempunyai aroma yang spesifik. Daging buah kencur berwarna putih dan kulit luarnya berwarna coklat. Jumlah helaian daun kencur tidak lebih dari 2-3 lembar dengan susunan berhadapan. Bunganya tersusun setengah duduk dengan mahkota bunga berjumlah antara 4 sampai 12 buah, bibir bunga berwara lembayung dengan warna putih lebih dominan. Kencur tumbuh dan berkembang pada musim tertentu, yaitu pada musim penghujan. Kencur dapat ditanam dalam pot atau di kebun yang cukup sinar matahari, tidak terlalu basah dan di tempat terbuka.

Khasiat untuk kesehatan untuk mengobati sakit :
Radang lambung, radang anak telinga, influenza pada bayi, masuk angin, sakit kepala, batuk, menghilangkan darah kotor, diare, memperlancar haid, mata pegal, keseleo, lelah.
Komposisi :
Rimpang kencur mengandung pati (4,14 %), mineral (13,73 %), minyak atsiri (0,02 %) berupa sineol, asam metil kanil, penta dekaan, asam cinnamic, ethyl aster, asam sinamic, borneol, kamphene, paraeumarin, asam anisic, alkaloid.
Detail

Tanaman Obat : KENANGA

Tanaman Obat

KENANGA
(Canangium odoratum, (Lamk.), Hook dan Thorms. (Lat)

Nama Lokal :
Kenanga (Indonesia); kenanga, wangsa (Jawa); kananga (Sunda); sandat kananga, sadat wangsa (Bali); selanga (Aceh); sandat (Sasak); ngana-ngana (Nias); lalangiran, amok, wungurer, pum-pum, luit (Minahasa).
Uraian :
Kenanga adalah tumbuhan berbatang besar sampai diameter 0,1-0,7 meter dengan usia puluhan tahun. Tumbuhan kenanga mempunyai batang yang mudah patah pada waktu muda. Tinggi pohon ini dapat mencapai 5-20 meter. Bunga kenanga akan muncul pada batang pohon atau ranting bagian atas pohon dengan susunan bunga yang spesifik. Sebuah bunga kenanga terdiri dari 6 lembar daun dengan mahkota berwarna kuning serta dilengkapi 3 lembar daun berwarna hijau. Susunan bunga tersebut majemuk dengan garpu-garpu. Bunga kenanga beraroma harum dan khas. Di pedesaan, kenanga sering dipelihara untuk dipetik bunganya. Tumbuhan liar yang kini mulai jarang ini mudah tumbuh di daerah dataran rendah mulai ketinggian 25-1000 meter dpl.
Khasiat untuk kesehatan untuk mengobati sakit :
Malaria, asma, sesak nafas, bronkhitis, jamu setelah melahirkan.
Komposisi :
Kenanga mengandung minyak yang khas kenanga.
Tanaman Obat

KENANGA
(Canangium odoratum, (Lamk.), Hook dan Thorms. (Lat)

Nama Lokal :
Kenanga (Indonesia); kenanga, wangsa (Jawa); kananga (Sunda); sandat kananga, sadat wangsa (Bali); selanga (Aceh); sandat (Sasak); ngana-ngana (Nias); lalangiran, amok, wungurer, pum-pum, luit (Minahasa).
Uraian :
Kenanga adalah tumbuhan berbatang besar sampai diameter 0,1-0,7 meter dengan usia puluhan tahun. Tumbuhan kenanga mempunyai batang yang mudah patah pada waktu muda. Tinggi pohon ini dapat mencapai 5-20 meter. Bunga kenanga akan muncul pada batang pohon atau ranting bagian atas pohon dengan susunan bunga yang spesifik. Sebuah bunga kenanga terdiri dari 6 lembar daun dengan mahkota berwarna kuning serta dilengkapi 3 lembar daun berwarna hijau. Susunan bunga tersebut majemuk dengan garpu-garpu. Bunga kenanga beraroma harum dan khas. Di pedesaan, kenanga sering dipelihara untuk dipetik bunganya. Tumbuhan liar yang kini mulai jarang ini mudah tumbuh di daerah dataran rendah mulai ketinggian 25-1000 meter dpl.
Khasiat untuk kesehatan untuk mengobati sakit :
Malaria, asma, sesak nafas, bronkhitis, jamu setelah melahirkan.
Komposisi :
Kenanga mengandung minyak yang khas kenanga.
Detail

Tanaman Obat : KEMUNING

Tanaman Obat

KEMUNING
(Murraya paniculata (L..) Jack.)


Nama Lokal :
Kamuning (Sunda); kemuning, kumuning (Jawa); kajeni, kemuning, kemoning (Bali); kamoneng (Madura); kamuning (Menado, Makasar); kamoni (Bare); palopo (Bugis); kamuni (Bima); eseki, tanasa, kamone, kamoni (Maluku).
Uraian :
Kemuning biasa turnbuh liar di semak belukar, tepi hutan, atau ditanam sebagai tanaman hias dan tanaman pagar. Kemuning dapat ditemukan sampai ketinggian ± 400 meter dpl Tanaman ini biasa ditanam uniuk memagari pekarangan, biasanya jenis yang berdaun kecil dan lebat. Semak atau pohon kecil, bercabang banyak, tinggi 3-8 meter, batangnya keras, beralur, tidak berduri. Daun majemuk, bersirip ganjil dengan anak daun 3-9, letak berseling. Helaian anak daun bertangkai, bentuk bulat telur sungsang atau jorong, ujung dan pangkal runcing, tepi rata atau agak beringgit, panjang 2-7 cm, lebar 1-3 cm, permukaan licin, mengkilap, warnanya hijau, bila diremas tidak berbau. Bunga majemuk berbentuk tandan 1-8, warnanya putih, wangi, keluardari ketiak daun atau ujung ranting. Buah buni berdaging, bulat telur atau bulat memanjang, panjang 8-12 mm, masih muda hijau setelah tua merah mengilap, berbiji dua.
Khasiat untuk kesehatan :
Daun dan ranting berguna untuk mengatasi : radang buah zakar, radang dan saluran napas, infeksi saluran kencing, kencing nanah, keputihan, datang haid tidak teratur, lemak tubuh berlebihan, pelangsing tubuh, nyeri pada tukak, sakit gigi, kulit kasar.
Akar berguna untuk mengatasi: memar akibat benturan atau terpukul, nyeri rematik, keseleo, digigit serangga dan ular berbisa, bisul, ekzema, koreng.
Kulit batang berguna untuk mengatasi: sakit gigi, nyeri akibat luka terbuka di kulit atau selaput lender.
Komposisi :
Daun kemuning mengandung cadinene, methyl-anthranilate, bisabolene, p-earyophylene, geraniol, carene-3, eugenol, ctronellol, methyl-salicylate, s-guaiazulene, esthole, paniculatin, tanin, dan coumurrayin. Kulit batang mengandung mexotioin, 5-7-dimethoxy-8- (2,3-dihydroxyisopentyl) coumarin. Sedangkan bunga kemuning mengandung scopeletin, dan buahnya mengandung semi-ec-carotenone.
Tanaman Obat

KEMUNING
(Murraya paniculata (L..) Jack.)


Nama Lokal :
Kamuning (Sunda); kemuning, kumuning (Jawa); kajeni, kemuning, kemoning (Bali); kamoneng (Madura); kamuning (Menado, Makasar); kamoni (Bare); palopo (Bugis); kamuni (Bima); eseki, tanasa, kamone, kamoni (Maluku).
Uraian :
Kemuning biasa turnbuh liar di semak belukar, tepi hutan, atau ditanam sebagai tanaman hias dan tanaman pagar. Kemuning dapat ditemukan sampai ketinggian ± 400 meter dpl Tanaman ini biasa ditanam uniuk memagari pekarangan, biasanya jenis yang berdaun kecil dan lebat. Semak atau pohon kecil, bercabang banyak, tinggi 3-8 meter, batangnya keras, beralur, tidak berduri. Daun majemuk, bersirip ganjil dengan anak daun 3-9, letak berseling. Helaian anak daun bertangkai, bentuk bulat telur sungsang atau jorong, ujung dan pangkal runcing, tepi rata atau agak beringgit, panjang 2-7 cm, lebar 1-3 cm, permukaan licin, mengkilap, warnanya hijau, bila diremas tidak berbau. Bunga majemuk berbentuk tandan 1-8, warnanya putih, wangi, keluardari ketiak daun atau ujung ranting. Buah buni berdaging, bulat telur atau bulat memanjang, panjang 8-12 mm, masih muda hijau setelah tua merah mengilap, berbiji dua.
Khasiat untuk kesehatan :
Daun dan ranting berguna untuk mengatasi : radang buah zakar, radang dan saluran napas, infeksi saluran kencing, kencing nanah, keputihan, datang haid tidak teratur, lemak tubuh berlebihan, pelangsing tubuh, nyeri pada tukak, sakit gigi, kulit kasar.
Akar berguna untuk mengatasi: memar akibat benturan atau terpukul, nyeri rematik, keseleo, digigit serangga dan ular berbisa, bisul, ekzema, koreng.
Kulit batang berguna untuk mengatasi: sakit gigi, nyeri akibat luka terbuka di kulit atau selaput lender.
Komposisi :
Daun kemuning mengandung cadinene, methyl-anthranilate, bisabolene, p-earyophylene, geraniol, carene-3, eugenol, ctronellol, methyl-salicylate, s-guaiazulene, esthole, paniculatin, tanin, dan coumurrayin. Kulit batang mengandung mexotioin, 5-7-dimethoxy-8- (2,3-dihydroxyisopentyl) coumarin. Sedangkan bunga kemuning mengandung scopeletin, dan buahnya mengandung semi-ec-carotenone.
Detail

Tanaman Obat : KEMBANG SUNGSANG

Tanaman Obat

KEMBANG SUNGSANG
(Gloriosa superba L.)


Nama Lokai :
Kembang jonggrang, kembang kuku macan (Jakarta); katongkat, kembang sungsang (Sunda); mandalika (Bali).
Uraian :
Tanaman ini dapat tumbuh liar di semak belukar, hutan jati dan kadang ditanam sebagai tanaman hias yang dirambatkan di pagar dan daerah pantai sampai 300 meter dpl. Tanaman ini menyukaitempat terbuka yang terkena sinar matahari penuh. Sering berbunga terutama diawal musim penghujan, serta dikenalmempunyai rimpang yang beracun. Merupakan terna tahunanyang berumur panjang, memanjat, tingginya mencapai 2,5 meter,bercabang melebar. Batangnya lunak, memanjat dengan suluryang terdapat diujung daun. Daun tunggal bentuk lanset, ujung runcing, pangkal memeluk batang, tepi rata, panjang 8-25 cm, lebar 1-4 cm. Bunga kuncup bentuknya bulat memanjang, bertangkai panjang, ujungnya runcing menghadap ke bawah. Bila mekar, bunganya akan membalik keatas, mahkota bunga berjumlah 6 yang berbentuk keriting, bagian atas warnanya merah, pangkalnya berwarna kuning kehijauan. Warna bunganya lama­-kelamaan akan menjadi merah keseluruhan dan tidak cepat layu. Buah panjangnya 4-5 cm. Bijinya banyak, warnanya merah oranye. Akarnya mempunyai rimpang yang horizontal dan besar. Perbanyakan dengan biji atau rimpang.
Khasiat untuk kesehatan untuk mengobati sakit :
Lumpuh, sakit pada persendian, panas tinggi, kram, badan, membengkak, kencing nanah, sukar bersalin.
Komposisi :
Kandungan kimia : colchicine, alkaloid.
Tanaman Obat

KEMBANG SUNGSANG
(Gloriosa superba L.)


Nama Lokai :
Kembang jonggrang, kembang kuku macan (Jakarta); katongkat, kembang sungsang (Sunda); mandalika (Bali).
Uraian :
Tanaman ini dapat tumbuh liar di semak belukar, hutan jati dan kadang ditanam sebagai tanaman hias yang dirambatkan di pagar dan daerah pantai sampai 300 meter dpl. Tanaman ini menyukaitempat terbuka yang terkena sinar matahari penuh. Sering berbunga terutama diawal musim penghujan, serta dikenalmempunyai rimpang yang beracun. Merupakan terna tahunanyang berumur panjang, memanjat, tingginya mencapai 2,5 meter,bercabang melebar. Batangnya lunak, memanjat dengan suluryang terdapat diujung daun. Daun tunggal bentuk lanset, ujung runcing, pangkal memeluk batang, tepi rata, panjang 8-25 cm, lebar 1-4 cm. Bunga kuncup bentuknya bulat memanjang, bertangkai panjang, ujungnya runcing menghadap ke bawah. Bila mekar, bunganya akan membalik keatas, mahkota bunga berjumlah 6 yang berbentuk keriting, bagian atas warnanya merah, pangkalnya berwarna kuning kehijauan. Warna bunganya lama­-kelamaan akan menjadi merah keseluruhan dan tidak cepat layu. Buah panjangnya 4-5 cm. Bijinya banyak, warnanya merah oranye. Akarnya mempunyai rimpang yang horizontal dan besar. Perbanyakan dengan biji atau rimpang.
Khasiat untuk kesehatan untuk mengobati sakit :
Lumpuh, sakit pada persendian, panas tinggi, kram, badan, membengkak, kencing nanah, sukar bersalin.
Komposisi :
Kandungan kimia : colchicine, alkaloid.
Detail

Tanaman Obat : KEMBANG SORE

Tanaman Obat

KEMBANG SORE
(Abutilon indicum (L.) Sweet)


Nama Lokal :
Cemplok (Jawa); barulau, belalang sumpa (Palembang); jeuleupa (Aceh); kembang sore kecil (Maluku); gandera ma cupa (Ternate).
Uraian :
Tanaman ini dapat ditemukan dari 1-400 meter dpl dan menyukai tempat terbuka seperti di hutan, semak, tanah kosong yang terlantar, kadang ditanam di pekarangan sebagai tanaman hias. Perdu ini tumbuh tegak berumur panjang, tinggi 0,5-3 meter, pangkalnya kerap kali berkayu dengan ranting yang keluar dari bawah, berambut pendek dan rapat. Daun letak berselingbertangkai panjang, bentuknya seperti jantung dengan ujung runcing, tepi bergerigi atau beringgit kasar, tulang daun menjaripanjang 3-11 cm, lebar 2,5-7 cm. Bunga tunggal dengan 5 daun mahkota berwarna kuning, diameter 2-2,5 cm, bertangkai yang panjangnya 2-6 cm, keluar dari ketiak daun dan mekar setelah tengah hari. Buahnya berbentuk seperti bola tertekan dengan tinggi 1,5 cm, penampang 2,5 cm, terdiri dari 15-20 celah yang berisi 3 buah biji berbentuk ginjal. Herba ini merupakan yang menghasilkan serat berwarna putih. Perbanyakan dengan biji.
Khasiat untuk kesehatan untuk mengobati sakit :
Daun       :    pembengkakan saluran telinga yang menyebabkan rasa sakit, pendengaran menurun atau telinga berdenging, demam, gondongan, TB paru, radang saluran napas, kencing sedikit, kencing nanah, kencing batu, radang kandung kencing, radang saluran kencing, diare, bisul, sakit gigi, gusi bengkak, rematik.
Akar           : batuk, kencing nanah, diare, radang telinga tengah, wasir, demam.
Biji             : disentri, sembelit, kencing nanah, cacing kremi, bisul.
Komposisi :
Kandungan kimia : Asam amino, asam organik, zat gula dan flavonoid yang terdiri dari gossypin, gossypitrin dan cyanidin-3­-rutinoside. Biji mengandung minyak raffinose (C18H32O16).
Tanaman Obat

KEMBANG SORE
(Abutilon indicum (L.) Sweet)


Nama Lokal :
Cemplok (Jawa); barulau, belalang sumpa (Palembang); jeuleupa (Aceh); kembang sore kecil (Maluku); gandera ma cupa (Ternate).
Uraian :
Tanaman ini dapat ditemukan dari 1-400 meter dpl dan menyukai tempat terbuka seperti di hutan, semak, tanah kosong yang terlantar, kadang ditanam di pekarangan sebagai tanaman hias. Perdu ini tumbuh tegak berumur panjang, tinggi 0,5-3 meter, pangkalnya kerap kali berkayu dengan ranting yang keluar dari bawah, berambut pendek dan rapat. Daun letak berselingbertangkai panjang, bentuknya seperti jantung dengan ujung runcing, tepi bergerigi atau beringgit kasar, tulang daun menjaripanjang 3-11 cm, lebar 2,5-7 cm. Bunga tunggal dengan 5 daun mahkota berwarna kuning, diameter 2-2,5 cm, bertangkai yang panjangnya 2-6 cm, keluar dari ketiak daun dan mekar setelah tengah hari. Buahnya berbentuk seperti bola tertekan dengan tinggi 1,5 cm, penampang 2,5 cm, terdiri dari 15-20 celah yang berisi 3 buah biji berbentuk ginjal. Herba ini merupakan yang menghasilkan serat berwarna putih. Perbanyakan dengan biji.
Khasiat untuk kesehatan untuk mengobati sakit :
Daun       :    pembengkakan saluran telinga yang menyebabkan rasa sakit, pendengaran menurun atau telinga berdenging, demam, gondongan, TB paru, radang saluran napas, kencing sedikit, kencing nanah, kencing batu, radang kandung kencing, radang saluran kencing, diare, bisul, sakit gigi, gusi bengkak, rematik.
Akar           : batuk, kencing nanah, diare, radang telinga tengah, wasir, demam.
Biji             : disentri, sembelit, kencing nanah, cacing kremi, bisul.
Komposisi :
Kandungan kimia : Asam amino, asam organik, zat gula dan flavonoid yang terdiri dari gossypin, gossypitrin dan cyanidin-3­-rutinoside. Biji mengandung minyak raffinose (C18H32O16).
Detail

Tanaman Obat : KEMBANG SEPATU SUNGSANG

Tanaman Obat

KEMBANG SEPATU SUNGSANG
(Hibiscus schizopetalus (Mast.) Hook. f.)

Nama Lokal :
Kembang sepatu, kembang wora-wari, kembang lampu, kembang enting-enting.
Uraian :
Tanaman ini umumnya ditanam sebagai tanaman hias di pekarangan, atau sebagai tanaman pagar di pedesaan. Tanaman perdu ini tumbuh secara tegak, tinggi 2-4 meter, cabang bagian atas umumnya menggantung, Daun tunggal, bertangkai, bentuknya bulat telur, tepi bergerigi, ujung dan pangkal runcing, panjang 2-­12 cm, lebar 1-7,5 cm, tumbuh berjejal diujung ranting. Bunga berdiri sendiri, keluar dari ketiak daun, letaknya tergantung ke bawah dengan tangkai yang panjangnya 8-16 cm. Mahkota bunga bentuknya khas, warnanya merah cerah dengan pangkal lebih tua. Tabung benang sari lemas, panjangnya 8-9 cm. Bakal buah beruang lima. Perbanyakan dengan stek batang atau biji.
Khasiat untuk kesehatan untuk mengobati sakit :
Bisul, abses.
Tanaman Obat

KEMBANG SEPATU SUNGSANG
(Hibiscus schizopetalus (Mast.) Hook. f.)

Nama Lokal :
Kembang sepatu, kembang wora-wari, kembang lampu, kembang enting-enting.
Uraian :
Tanaman ini umumnya ditanam sebagai tanaman hias di pekarangan, atau sebagai tanaman pagar di pedesaan. Tanaman perdu ini tumbuh secara tegak, tinggi 2-4 meter, cabang bagian atas umumnya menggantung, Daun tunggal, bertangkai, bentuknya bulat telur, tepi bergerigi, ujung dan pangkal runcing, panjang 2-­12 cm, lebar 1-7,5 cm, tumbuh berjejal diujung ranting. Bunga berdiri sendiri, keluar dari ketiak daun, letaknya tergantung ke bawah dengan tangkai yang panjangnya 8-16 cm. Mahkota bunga bentuknya khas, warnanya merah cerah dengan pangkal lebih tua. Tabung benang sari lemas, panjangnya 8-9 cm. Bakal buah beruang lima. Perbanyakan dengan stek batang atau biji.
Khasiat untuk kesehatan untuk mengobati sakit :
Bisul, abses.
Detail
 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2011. Grosir Herbal indnesia - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger