Tanaman Obat : Tanaman KAYU PUTIH

Tanaman Obat

KAYU PUTIH
(Meialeuca leucadendra L.)


Nama Lokal :
Gelam (Sunda, Jawa); ghelam (Madura); inggolom (Batak); gelam, kayu gelang, kayu putih (Melayu); bru galang, waru gelang , (Sulawesi); nggielak, ngelak (Roti); lren, sakelan (Piru); irano (Amahai); ai kelane (Hila); irono (Haruku); ilano (Nusa Laut Saparuna), elan (Buru).
Uraian :
Kayu putih dapat tumbuh di tanah tandus, tahan panas dan dapat bertunas kembali setelah terjadi kebakaran. Tanaman ini dapat ditemukan dari dataran rendah sampai 400 meter dpl, dapat tumbuh di dekat pantai di belakang hutan bakau, di tanah berawa, atau membentuk hutan kecil di tanah kering sampai basah. Pohon tinggi 10-20 meter, kulit batangnya berlapis-lapis, berwarna putih keabu-abuan dengan permukaan kulit yang terkelupas tidak beraturan. Batang pohonnya tidak terlalu besar, dengan percabangan yang menggantung kebawah. Daun tunggal, agak tebal seperti kulit, bertangkai pendek, letak berseling. Helaian daun berbentuk jorong atau lanset, panjang 4,5-15 cm, lebar 0,75-4 cm, ujung dan pangkalnya runcing, tepi rata, tulang daun hampir sejajar. Permukaan daun berambut, warna hijau kelabu sampai hijau kecoklatan, Daun bila diremas atau dimemarkan berbau minyak kayu putih. Perbungaan majemuk bentuk bulir, bunga berbentuk seperti lonceng, daun mahkota warna putih, kepala putik berwarna putih kekuningan, keluar di ujung percabangan. Buah panjang 2,5-3 mm, lebar 3-4 mm, warnanya coklat muda sampai coklat tua. Bijinya halus, sangat ringan seperti sekam, berwarna kuning. Buahnya sebagai obat tradisional disebut merica bolong. Ada beberapa varietas pohon kayu putih. Ada yang kayunya berwarna merah dan ada yang kayunya berwarna putih. Daunnya, melalui proses penyulingan, akan menghasilkan minyak atsiri yang disebut minyak kayu putih, yang warnanya kekuning-kuningan sampai kehijau-hijauan. Perbanyakan dengan biji atau tunas akar.
Pemanfaatan :
Daun          : rematik, nyeri pada tulang dan syaraf, radang usus, diare, perut kembung, radang kulit, ekzema, sakit kulit karena alergi, batuk, demam, flu, sakit kepala, sakit gigi, sesak napas (asma).
Kulit kayu    :  lemah tidak bersemangat, susah tidur.
Catatan :
Sulingan minyak dari daun dan ranting dinamakan minyak kayu putih (cajeput oil), yang berkhasiat sebagai obat gosok pada bagian tubuh yang sakit atau nyeri, seperti sakit gigi, sakit telinga, sakit kepala, pegal-pegal dan encok, kejang pada kaki atau menghilangkan perut kembung, gatal digigit serangga, luka baru, luka bakar, kadang sebagai obat batuk. Minyak kayu putih yang murni, bila dikocok didalam botol, maka gelembung-gelembung yang terbentuk dipermukaan akan cepat menghilang. Bila minyak kayu putih dipalsukan, yaitu dicampur dengan minyak tanah atau bensin, maka gelembung-gelembung yang terbentuk setelah dikocok, tidak akan cepat menghilang.
Komposisi :
Kandungan kimia: Kulit pohon: lignin, melaleucin: Daun: minyakatsiri, terdiri dari sineol 50%-65%, alfa-terpineol, valeraldehidadan benzaldehida.

Tanaman Obat

KAYU PUTIH
(Meialeuca leucadendra L.)


Nama Lokal :
Gelam (Sunda, Jawa); ghelam (Madura); inggolom (Batak); gelam, kayu gelang, kayu putih (Melayu); bru galang, waru gelang , (Sulawesi); nggielak, ngelak (Roti); lren, sakelan (Piru); irano (Amahai); ai kelane (Hila); irono (Haruku); ilano (Nusa Laut Saparuna), elan (Buru).
Uraian :
Kayu putih dapat tumbuh di tanah tandus, tahan panas dan dapat bertunas kembali setelah terjadi kebakaran. Tanaman ini dapat ditemukan dari dataran rendah sampai 400 meter dpl, dapat tumbuh di dekat pantai di belakang hutan bakau, di tanah berawa, atau membentuk hutan kecil di tanah kering sampai basah. Pohon tinggi 10-20 meter, kulit batangnya berlapis-lapis, berwarna putih keabu-abuan dengan permukaan kulit yang terkelupas tidak beraturan. Batang pohonnya tidak terlalu besar, dengan percabangan yang menggantung kebawah. Daun tunggal, agak tebal seperti kulit, bertangkai pendek, letak berseling. Helaian daun berbentuk jorong atau lanset, panjang 4,5-15 cm, lebar 0,75-4 cm, ujung dan pangkalnya runcing, tepi rata, tulang daun hampir sejajar. Permukaan daun berambut, warna hijau kelabu sampai hijau kecoklatan, Daun bila diremas atau dimemarkan berbau minyak kayu putih. Perbungaan majemuk bentuk bulir, bunga berbentuk seperti lonceng, daun mahkota warna putih, kepala putik berwarna putih kekuningan, keluar di ujung percabangan. Buah panjang 2,5-3 mm, lebar 3-4 mm, warnanya coklat muda sampai coklat tua. Bijinya halus, sangat ringan seperti sekam, berwarna kuning. Buahnya sebagai obat tradisional disebut merica bolong. Ada beberapa varietas pohon kayu putih. Ada yang kayunya berwarna merah dan ada yang kayunya berwarna putih. Daunnya, melalui proses penyulingan, akan menghasilkan minyak atsiri yang disebut minyak kayu putih, yang warnanya kekuning-kuningan sampai kehijau-hijauan. Perbanyakan dengan biji atau tunas akar.
Pemanfaatan :
Daun          : rematik, nyeri pada tulang dan syaraf, radang usus, diare, perut kembung, radang kulit, ekzema, sakit kulit karena alergi, batuk, demam, flu, sakit kepala, sakit gigi, sesak napas (asma).
Kulit kayu    :  lemah tidak bersemangat, susah tidur.
Catatan :
Sulingan minyak dari daun dan ranting dinamakan minyak kayu putih (cajeput oil), yang berkhasiat sebagai obat gosok pada bagian tubuh yang sakit atau nyeri, seperti sakit gigi, sakit telinga, sakit kepala, pegal-pegal dan encok, kejang pada kaki atau menghilangkan perut kembung, gatal digigit serangga, luka baru, luka bakar, kadang sebagai obat batuk. Minyak kayu putih yang murni, bila dikocok didalam botol, maka gelembung-gelembung yang terbentuk dipermukaan akan cepat menghilang. Bila minyak kayu putih dipalsukan, yaitu dicampur dengan minyak tanah atau bensin, maka gelembung-gelembung yang terbentuk setelah dikocok, tidak akan cepat menghilang.
Komposisi :
Kandungan kimia: Kulit pohon: lignin, melaleucin: Daun: minyakatsiri, terdiri dari sineol 50%-65%, alfa-terpineol, valeraldehidadan benzaldehida.

Detail

Tanaman Obat : KAYU MANIS (PADANG)

Tanaman Obat

KAYU MANIS (PADANG)
(Cinnamomum burmani (nees) Bl.)


Nama simplisia :
Cinnamomi Cortex, Cassia vera; kayu manis (Padang), kayu Manis.
Uraian :
Pohon tinggi dapat mencapai 15 meter. Batang berkayu dan bercabang-cabang. Daun tunggal, lanset, warna daun muda merah pucat setelah tua berwarna hijau. Perbungaan bentuk malai, tumbuh di ketiak daun, warna kuning. Buah buni, buah muda berwarna hijau dan setelah tua berwarna hitam. Berakar tunggang.
Khasiat untuk kesehatan untuk mengobati sakit :
Mencret, membangkitkan nafsu makan, memberi aroma pada makanan dan obat tradisional, nyeri pinggang, rematik, sakit perut.
Komposisi :
Kulit kayu: Minyak atsiri, tanin, damar, dan lendir.
Tanaman Obat

KAYU MANIS (PADANG)
(Cinnamomum burmani (nees) Bl.)


Nama simplisia :
Cinnamomi Cortex, Cassia vera; kayu manis (Padang), kayu Manis.
Uraian :
Pohon tinggi dapat mencapai 15 meter. Batang berkayu dan bercabang-cabang. Daun tunggal, lanset, warna daun muda merah pucat setelah tua berwarna hijau. Perbungaan bentuk malai, tumbuh di ketiak daun, warna kuning. Buah buni, buah muda berwarna hijau dan setelah tua berwarna hitam. Berakar tunggang.
Khasiat untuk kesehatan untuk mengobati sakit :
Mencret, membangkitkan nafsu makan, memberi aroma pada makanan dan obat tradisional, nyeri pinggang, rematik, sakit perut.
Komposisi :
Kulit kayu: Minyak atsiri, tanin, damar, dan lendir.
Detail

Tanaman Obat : Daun KATU

Tanaman Obat

KATU
(Sauropus androgynus (L,) Merr.)


Nama simplisia :
Sauropi Folium; daun katu. Sauropi radix; akar katu.
Uraian :
Tanaman perdu, tinggi 2-5 meter. Batang berkayu, bulat, bekas daun tampak jelas, tegak, daun muda berwarna hijau dan setelah tua berwarna cokelat kehijauan. Daun majemuk bulat telur, ujung runcing, pangkal tumpul, tepi rata, panjang 1-6 cm, lebar 1-4 cm, pertulangan menyirip, warna hijau. Bunga majemuk bentuk payung di ketiak daun, mahkota bulat telur, warna ungu. Buah buni, bulat, beruang tiga, diameter Iebih kurang 1,5 mm, warna hijau keputih-putihan.
Khasiat untuk kesehatan :
Daun      : demam, pelancar ASI, suara parau.
Akar      : demam, kencing sedikit, lepra (obat luar).
Komposisi :
Senyawa steroid dan senyawa polifenol.
Tanaman Obat

KATU
(Sauropus androgynus (L,) Merr.)


Nama simplisia :
Sauropi Folium; daun katu. Sauropi radix; akar katu.
Uraian :
Tanaman perdu, tinggi 2-5 meter. Batang berkayu, bulat, bekas daun tampak jelas, tegak, daun muda berwarna hijau dan setelah tua berwarna cokelat kehijauan. Daun majemuk bulat telur, ujung runcing, pangkal tumpul, tepi rata, panjang 1-6 cm, lebar 1-4 cm, pertulangan menyirip, warna hijau. Bunga majemuk bentuk payung di ketiak daun, mahkota bulat telur, warna ungu. Buah buni, bulat, beruang tiga, diameter Iebih kurang 1,5 mm, warna hijau keputih-putihan.
Khasiat untuk kesehatan :
Daun      : demam, pelancar ASI, suara parau.
Akar      : demam, kencing sedikit, lepra (obat luar).
Komposisi :
Senyawa steroid dan senyawa polifenol.
Detail

Tanaman Obat : Tanaman KASTUBA /Racun-racunan

Tanaman Obat

KASTUBA
(Euphorbia pulcherrima Willd. Et Klotzsch.)


Nama Lokal :
Nama daerah Sumatera: denok, puring benggala. Jawa: kastuba, ki geulis (Sunda), godong racun, wit racun, racunan, pohon merah (Jawa), racun, kedapa (Bali). Nama simplisia Euphorbiae pulcherrimae Herba (herba kastuba).
Uraian :
Kastuba berasal dari Meksiko. Umumnya, tanaman ini ditanam sebagai tanaman hias di pekarangan dan di taman-taman. Kastuba bisa ditemukan pada 1-1.400 meter dpl, tetapi untuk mendapatkan warna daun yang cerah lebih cocok jika ditanam pada ketinggian 600 meter dpl. Perdu tegak dengan tinggi 1,5-4 meter ini mempunyai batang berkayu, bercabang, dan bergetah seperti susu. Daunnya tunggal, bertangkai, tangkai daun yang muda berwarna merah dan hijau setelah tua, letaknya tersebar. Helaian daun bentuknya bulat telur sampai elips memanjang, yang besar umumnya mempunyai 2-4 lekukan, ujung dan pangkal runcing, pertulangan menyirip, panjang 7-15 cm, lebar 2,5-6 cm, dan bagian bawah mempunyai rambut halus. Bunga majemuk berbentuk cawan dalam susunan yang khas disebut cyathium, keluar dari ujung tangkai. Tiap cyathium berhadapan dengan daun pelindung yang besar, bentuk lanset, warnanya merah atau kuning. Cyathium tingginya 1 cm, hijau dengan taju merah dan satu kelenjar besar, pada sisi perut warnanya kuning oranye. Tangkai sari berwarna merah oranye. Buahnya buah kotak, panjang 1,5 cm, ketika masih muda berwarna hijau dan coklat setelah tua. Biji bulat dan berwarna coklat. Pohon merah memiliki banyak varietas yang berasal dari Eropa dan merupakan hasil pemuliaan. Hasilnya, tanaman menjadi lebih pendek, daun lebih lebar, dengan warna daun pelindung yang bermacam-macam, seperti merah menyala, pink, atau putih. Tanaman ini merupakan tanaman rumah yang favorit selama hari Natal karena daun bunganya yang berwarna menyala.
Khasiat untuk kesehatan :
Datangnya haid yang tidak teratur, darah haid banyak, disentri. TB paru, air susu ibu sedikit, tulang patah, bengkak karena terbentur (memar).
Komposisi :
Daun mengandung alkaloid, saponin, lemak, amylodextrin. Batang mengandung saporun, sulfur, lemak, amylodextrin, asam fomiat, dan kanji.
Tanaman Obat

KASTUBA
(Euphorbia pulcherrima Willd. Et Klotzsch.)


Nama Lokal :
Nama daerah Sumatera: denok, puring benggala. Jawa: kastuba, ki geulis (Sunda), godong racun, wit racun, racunan, pohon merah (Jawa), racun, kedapa (Bali). Nama simplisia Euphorbiae pulcherrimae Herba (herba kastuba).
Uraian :
Kastuba berasal dari Meksiko. Umumnya, tanaman ini ditanam sebagai tanaman hias di pekarangan dan di taman-taman. Kastuba bisa ditemukan pada 1-1.400 meter dpl, tetapi untuk mendapatkan warna daun yang cerah lebih cocok jika ditanam pada ketinggian 600 meter dpl. Perdu tegak dengan tinggi 1,5-4 meter ini mempunyai batang berkayu, bercabang, dan bergetah seperti susu. Daunnya tunggal, bertangkai, tangkai daun yang muda berwarna merah dan hijau setelah tua, letaknya tersebar. Helaian daun bentuknya bulat telur sampai elips memanjang, yang besar umumnya mempunyai 2-4 lekukan, ujung dan pangkal runcing, pertulangan menyirip, panjang 7-15 cm, lebar 2,5-6 cm, dan bagian bawah mempunyai rambut halus. Bunga majemuk berbentuk cawan dalam susunan yang khas disebut cyathium, keluar dari ujung tangkai. Tiap cyathium berhadapan dengan daun pelindung yang besar, bentuk lanset, warnanya merah atau kuning. Cyathium tingginya 1 cm, hijau dengan taju merah dan satu kelenjar besar, pada sisi perut warnanya kuning oranye. Tangkai sari berwarna merah oranye. Buahnya buah kotak, panjang 1,5 cm, ketika masih muda berwarna hijau dan coklat setelah tua. Biji bulat dan berwarna coklat. Pohon merah memiliki banyak varietas yang berasal dari Eropa dan merupakan hasil pemuliaan. Hasilnya, tanaman menjadi lebih pendek, daun lebih lebar, dengan warna daun pelindung yang bermacam-macam, seperti merah menyala, pink, atau putih. Tanaman ini merupakan tanaman rumah yang favorit selama hari Natal karena daun bunganya yang berwarna menyala.
Khasiat untuk kesehatan :
Datangnya haid yang tidak teratur, darah haid banyak, disentri. TB paru, air susu ibu sedikit, tulang patah, bengkak karena terbentur (memar).
Komposisi :
Daun mengandung alkaloid, saponin, lemak, amylodextrin. Batang mengandung saporun, sulfur, lemak, amylodextrin, asam fomiat, dan kanji.
Detail

Tanaman Obat : KAPULAGA

Tanaman Obat

KAPULAGA
(Amomum compactum Soland ex Maton,)


Nama simplisia :
Amomi Fructus; buah kapulaga.
Uraian :
Tanaman semak, rumput-rumputan tahunan, tinggi lebih kurang l,5 meter. Berbatang semu, bulat, membentuk anakan, warna hijau. Daun tunggal, tersebar, bentuk lanset, ujung runcing, tepi rata, panjang 25-35 cm, lebar 10-12 cm, pertulangan menyirip, hijau. Bunga majemuk, bentuk bongkol di pangkal batang, mahkota bentuk tabung, panjang lebih kurang 12, 5 mm, warna putih atau putih kekuningan. Buah kotak, bulat, berlekuk, warna putih.
Khasiat untuk kesehatan :
Buah :    aroma jamu, napas/mulut bau, perut kembung, radang tenggorokan, suara parau.
Komposisi :
Minyak atsiri, minyak lemak, zat pati, gula, dan protein.
Tanaman Obat

KAPULAGA
(Amomum compactum Soland ex Maton,)


Nama simplisia :
Amomi Fructus; buah kapulaga.
Uraian :
Tanaman semak, rumput-rumputan tahunan, tinggi lebih kurang l,5 meter. Berbatang semu, bulat, membentuk anakan, warna hijau. Daun tunggal, tersebar, bentuk lanset, ujung runcing, tepi rata, panjang 25-35 cm, lebar 10-12 cm, pertulangan menyirip, hijau. Bunga majemuk, bentuk bongkol di pangkal batang, mahkota bentuk tabung, panjang lebih kurang 12, 5 mm, warna putih atau putih kekuningan. Buah kotak, bulat, berlekuk, warna putih.
Khasiat untuk kesehatan :
Buah :    aroma jamu, napas/mulut bau, perut kembung, radang tenggorokan, suara parau.
Komposisi :
Minyak atsiri, minyak lemak, zat pati, gula, dan protein.
Detail

Tanaman Obat : KAPASAN / GANDAPURA

Tanaman Obat

KAPASAN
(Abelmoschus moschatus [L.] Medic.)


Nama Lokal :
Sumatera: gandapura, kapas sedeki (Lampung). Jawa: kakapasan, kaworo (Sunda), kapasan, kasturi, regula, rewulaw, waron (Jawa), kastore bukal (Madura). Maluku: kasturi (Ternate). Nama simplisia Abelmoschi Radix (akar kapasan).
Uraian :
Kapasan ditemukan tumbuh liar di tempat-tempat terbuka pada tanah terlantar maupun semak-semak atau ditanam di kebun-­kebun. Kapasan dapat ditemukan pada ketinggian 1-650 meter dpl. Semak, berumur pendek, tumbuh tegak, tinggi 0,5-2,5 meter. Batang bulat, bagian pangkalnya umumnya berkayu, percabangan sedikit, ditumbuhi rambut kasar. Daun tunggal, bertangkai panjang. Helaian daun berlekuk, bercangap, atau berbagi 5 yang sangat dalam, tepi bergerigi, ujung runcing, pangkal berbentuk  jantung, pertulangan menjari, kedua permukaan berambut kasar, panjang 6-22 cm, lebar 5-20 cm, berwarna hijau. Bunga tunggal, berbentuk lonceng, berukuran besar, keluar dari ketiak daun, daun mahkota 5 buah, panjang 3,5-10 cm, berwarna kuning. Buahnya buah kotak, bulat telur, berusuk lima, meruncing, panjang 5-8 cm, berambut seperti sikat, jika sudah masak akan terbuka dengan 5 katup. Biji berbentuk ginjal, pipih, keras, berwarna kelabu, bergaris halus dari pangkal sampai ujung, baunya wangi. Bijinya menghasilkan minyak kasturi yang digunakan sebagai campuran kosmetik, obat gosok rematik, serta campuran pada bedak untuk melembutkan kulit dan obat ruam kulit. Kapasan dapat diperbanyak dengan biji.
Khasiat untuk kesehatan :
Akar         : digunakan untuk pengobatan demam tinggi, batuk, sukar buang air besar, dan batu saluran kencing.
Biji           :  digunakan untuk mengatasi sakit kepala.
Komposisi :
Akar mengandung minyak asiri, lemak, asam palmitat, sterol/ terpen. Biji mengandung a-cephalin, fosfati-dilserine, plasmalogen, fosfafidilkoline plasmalogen, ambrettolid, ambretol, afamesol, furfural, tanin dan minyak asiri. Daun kering mengandung a-sitosterol, a-D-glikosida, dan tanin. Bunga mengandung a-sitosterol, mirisetin, dan glikosida.
Tanaman Obat

KAPASAN
(Abelmoschus moschatus [L.] Medic.)


Nama Lokal :
Sumatera: gandapura, kapas sedeki (Lampung). Jawa: kakapasan, kaworo (Sunda), kapasan, kasturi, regula, rewulaw, waron (Jawa), kastore bukal (Madura). Maluku: kasturi (Ternate). Nama simplisia Abelmoschi Radix (akar kapasan).
Uraian :
Kapasan ditemukan tumbuh liar di tempat-tempat terbuka pada tanah terlantar maupun semak-semak atau ditanam di kebun-­kebun. Kapasan dapat ditemukan pada ketinggian 1-650 meter dpl. Semak, berumur pendek, tumbuh tegak, tinggi 0,5-2,5 meter. Batang bulat, bagian pangkalnya umumnya berkayu, percabangan sedikit, ditumbuhi rambut kasar. Daun tunggal, bertangkai panjang. Helaian daun berlekuk, bercangap, atau berbagi 5 yang sangat dalam, tepi bergerigi, ujung runcing, pangkal berbentuk  jantung, pertulangan menjari, kedua permukaan berambut kasar, panjang 6-22 cm, lebar 5-20 cm, berwarna hijau. Bunga tunggal, berbentuk lonceng, berukuran besar, keluar dari ketiak daun, daun mahkota 5 buah, panjang 3,5-10 cm, berwarna kuning. Buahnya buah kotak, bulat telur, berusuk lima, meruncing, panjang 5-8 cm, berambut seperti sikat, jika sudah masak akan terbuka dengan 5 katup. Biji berbentuk ginjal, pipih, keras, berwarna kelabu, bergaris halus dari pangkal sampai ujung, baunya wangi. Bijinya menghasilkan minyak kasturi yang digunakan sebagai campuran kosmetik, obat gosok rematik, serta campuran pada bedak untuk melembutkan kulit dan obat ruam kulit. Kapasan dapat diperbanyak dengan biji.
Khasiat untuk kesehatan :
Akar         : digunakan untuk pengobatan demam tinggi, batuk, sukar buang air besar, dan batu saluran kencing.
Biji           :  digunakan untuk mengatasi sakit kepala.
Komposisi :
Akar mengandung minyak asiri, lemak, asam palmitat, sterol/ terpen. Biji mengandung a-cephalin, fosfati-dilserine, plasmalogen, fosfafidilkoline plasmalogen, ambrettolid, ambretol, afamesol, furfural, tanin dan minyak asiri. Daun kering mengandung a-sitosterol, a-D-glikosida, dan tanin. Bunga mengandung a-sitosterol, mirisetin, dan glikosida.
Detail

Tanaman Obat : Tanaman KAPAS

Tanaman Obat

KAPAS
(Gossypium herbaceum L.)


Nama Lokal :
Kapas (Jawa). Nama simplisia Gossypii Radix (akar kapas),Gossypii semen (biji kapas).
Uraian :
Perdu dengan tinggi 2-3 meter ini berbatang tegak, bulat, berkayu, dan berwarna hijau kotor. Daunnya tunggal, bertangkai panjang, 6-10 cm. Helaian daun berbentuk perisai, bercangap menjari 3-5, pertulangan menjari, warnanya hijau. Bunga tunggal di ujung percabangan dan ketiak daun, mahkota berbentuk bulat, warnanya kuning dan berubah menjadi merah menjelang layu. Buah kotak, lonjong, ujung runcing, panjang 5-6 cm, masih muda, berwarna hijau dan setelah tua cokelat kehitaman. Biji bulat, warnanya hitam, diselimuti rambut putih.
Khasiat untuk kesehatan :
Biji digunakan untuk mengatasi: Disfungsi ereksi (impoten), ngompol, berkeringat pada malam hari, wasir, dubur turun, perdarahan dan keluarnya cairan dari liang senggama (vagina), disentri, nyeri perut dan ulu hati, demam yang hilang timbul, radang telinga, memperbanyak keluarnya air susu ibu (ASI), dan kontrasepsi pada pria.
Khasiat untuk kesehatan :
Akar               : Terlambat haid, mengurangi keluarnya darah haid yang banyak, mengurangi nyeri haid akibat endometriosis, mempermudah persalinan, mengatasi gangguan pencernaan, fungsi limpa yang menurun dengan gejala batuk dan sesak akibat lemahnya energi vital, dan menghaluskan tumit yang teraba kasar.
Buah muda     : diare.
Daun               : radang usus, demam, dan batuk berdahak.
Komposisi :
Buah, bunga dan daun mengandung saponin, flavonoida, polifenol, dan alkaloid. Kulit akar mengandung gosipol (asesquiterpene) 0,56-2,05%, asparagine, campuran resin, dan arginine. Minyak dari biji mengandung sekitar 2% gosipol dan flavonoid, serta kandungan asam lemak tak jenuh yaitu asam linoleat (54,16%) dan asam oleat (15,58%). Selain itu, terdapat asam lemak jenuh, seperti palmitat, miristat, stearat, dan arakidat. Bunga mengandung kaempferol, herbacitrin, quercetin, isoquercetin, gossypetin, dan gossypitrin.
Tanaman Obat

KAPAS
(Gossypium herbaceum L.)


Nama Lokal :
Kapas (Jawa). Nama simplisia Gossypii Radix (akar kapas),Gossypii semen (biji kapas).
Uraian :
Perdu dengan tinggi 2-3 meter ini berbatang tegak, bulat, berkayu, dan berwarna hijau kotor. Daunnya tunggal, bertangkai panjang, 6-10 cm. Helaian daun berbentuk perisai, bercangap menjari 3-5, pertulangan menjari, warnanya hijau. Bunga tunggal di ujung percabangan dan ketiak daun, mahkota berbentuk bulat, warnanya kuning dan berubah menjadi merah menjelang layu. Buah kotak, lonjong, ujung runcing, panjang 5-6 cm, masih muda, berwarna hijau dan setelah tua cokelat kehitaman. Biji bulat, warnanya hitam, diselimuti rambut putih.
Khasiat untuk kesehatan :
Biji digunakan untuk mengatasi: Disfungsi ereksi (impoten), ngompol, berkeringat pada malam hari, wasir, dubur turun, perdarahan dan keluarnya cairan dari liang senggama (vagina), disentri, nyeri perut dan ulu hati, demam yang hilang timbul, radang telinga, memperbanyak keluarnya air susu ibu (ASI), dan kontrasepsi pada pria.
Khasiat untuk kesehatan :
Akar               : Terlambat haid, mengurangi keluarnya darah haid yang banyak, mengurangi nyeri haid akibat endometriosis, mempermudah persalinan, mengatasi gangguan pencernaan, fungsi limpa yang menurun dengan gejala batuk dan sesak akibat lemahnya energi vital, dan menghaluskan tumit yang teraba kasar.
Buah muda     : diare.
Daun               : radang usus, demam, dan batuk berdahak.
Komposisi :
Buah, bunga dan daun mengandung saponin, flavonoida, polifenol, dan alkaloid. Kulit akar mengandung gosipol (asesquiterpene) 0,56-2,05%, asparagine, campuran resin, dan arginine. Minyak dari biji mengandung sekitar 2% gosipol dan flavonoid, serta kandungan asam lemak tak jenuh yaitu asam linoleat (54,16%) dan asam oleat (15,58%). Selain itu, terdapat asam lemak jenuh, seperti palmitat, miristat, stearat, dan arakidat. Bunga mengandung kaempferol, herbacitrin, quercetin, isoquercetin, gossypetin, dan gossypitrin.
Detail

Tanaman Obat : Tanaman KAMBOJA

Tanaman Obat

KAMBOJA
(Plumeria rubra L.cv. Acutifolia.)


Nama Lokal :
Kamboja (Indonesia), semboja (Jawa); bunga jebun (Bali); samoja, kamoja (Sunda); bunga lomilate (Gorontalo); campaka molja/bakul (Madura); pandaun (Minangkabau); karasuti, kolosusu, tintis (Minahasa); capaka kubu (Tidore).
Uraian :
Kamboja merupakan tanaman hias. Varitas tumbuhan kamboja terdiri dari beberapa jenis antara lain : kamboja putih dan kamboja merah/kamboja Jepang. Batang berkayu keras tinggi, mencapai 6 meter, percabangannya banyak, batang utama besar, cabang muda lunak, batangnya cenderung bengkok dan bergetah. Daun berwarna hijau, berbentuk lonjong dengan kedua ujungnya meruncing dan agak keras dengan urat-urat daun yang menonjol, sering rontok terutama saat berbunga lebat. Bunganya berbentuk terompet, muncul pada ujung-ujung tangkai, daun bunga berjumlah 5 buah, berbunga sepanjang tahun. Tanaman ini dapat tumbuh subur di dataran rendah sampai ketinggian tanah 700 meter dpl, tumbuh subur hampir di semua tempat dan tidak memilih iklim tertentu untuk berkembang biaknya.
Khasiat untuk kesehatan :
Digunakan untuk mengobati sakit kencing nanah, bengkak, bisul.
Komposisi :
Getah pohon kamboja (mengandung senyawa sejenis karet, triterpenoid amyrin, lupeol, kautscuk dan damar. Kandungan minyak menguapnya terdiri dari geraniol, sitronellol, linallol, farnesol dan fenetilalkohol.
Tanaman Obat

KAMBOJA
(Plumeria rubra L.cv. Acutifolia.)


Nama Lokal :
Kamboja (Indonesia), semboja (Jawa); bunga jebun (Bali); samoja, kamoja (Sunda); bunga lomilate (Gorontalo); campaka molja/bakul (Madura); pandaun (Minangkabau); karasuti, kolosusu, tintis (Minahasa); capaka kubu (Tidore).
Uraian :
Kamboja merupakan tanaman hias. Varitas tumbuhan kamboja terdiri dari beberapa jenis antara lain : kamboja putih dan kamboja merah/kamboja Jepang. Batang berkayu keras tinggi, mencapai 6 meter, percabangannya banyak, batang utama besar, cabang muda lunak, batangnya cenderung bengkok dan bergetah. Daun berwarna hijau, berbentuk lonjong dengan kedua ujungnya meruncing dan agak keras dengan urat-urat daun yang menonjol, sering rontok terutama saat berbunga lebat. Bunganya berbentuk terompet, muncul pada ujung-ujung tangkai, daun bunga berjumlah 5 buah, berbunga sepanjang tahun. Tanaman ini dapat tumbuh subur di dataran rendah sampai ketinggian tanah 700 meter dpl, tumbuh subur hampir di semua tempat dan tidak memilih iklim tertentu untuk berkembang biaknya.
Khasiat untuk kesehatan :
Digunakan untuk mengobati sakit kencing nanah, bengkak, bisul.
Komposisi :
Getah pohon kamboja (mengandung senyawa sejenis karet, triterpenoid amyrin, lupeol, kautscuk dan damar. Kandungan minyak menguapnya terdiri dari geraniol, sitronellol, linallol, farnesol dan fenetilalkohol.
Detail

Tanaman Obat : KAKTUS PAKIS GIWANG

Tanaman Obat

KAKTUS PAKIS GIWANG
(Euphorbia milii Ch.des Moulins)


Nama Lokal :
Kaktus pakis giwang (Indonesia).
Uraian :
Tanaman ini tumbuh secara tegak hingga tingginya mencapai 1 meter. Pada umumnya sebagai tanaman hias di taman, mengandung getah. Batang warna coklat, berduri kasar. Daun tunggal bentuk bundar telur dengan ujung lebih bulat dan pangkal, pinggir rata, warna hijau. Bunga bertangkai, ada yang tunggal dan ada yang majemuk, warna bermacam-macam, ada yang oranye, kuning, dan sebagainya.
Khasiat untuk kesehatan :
Bunga      : perdarahan menstruasi.
Batang     : hepatitis.
Daun        : bisul, radang kulit bernanah, tersiram air panas, luka bakar.
Komposisi :
Terasa pahit, astringen, netral, sedikit beracun (toxic).
Tanaman Obat

KAKTUS PAKIS GIWANG
(Euphorbia milii Ch.des Moulins)


Nama Lokal :
Kaktus pakis giwang (Indonesia).
Uraian :
Tanaman ini tumbuh secara tegak hingga tingginya mencapai 1 meter. Pada umumnya sebagai tanaman hias di taman, mengandung getah. Batang warna coklat, berduri kasar. Daun tunggal bentuk bundar telur dengan ujung lebih bulat dan pangkal, pinggir rata, warna hijau. Bunga bertangkai, ada yang tunggal dan ada yang majemuk, warna bermacam-macam, ada yang oranye, kuning, dan sebagainya.
Khasiat untuk kesehatan :
Bunga      : perdarahan menstruasi.
Batang     : hepatitis.
Daun        : bisul, radang kulit bernanah, tersiram air panas, luka bakar.
Komposisi :
Terasa pahit, astringen, netral, sedikit beracun (toxic).
Detail

Tanaman Obat : Tanaman KAKI KUDA/ PEGAGAN

Tanaman Obat

KAKI KUDA
(Centella asiatica, (Linn), Urban.)



Nama Lokal :
Pegagan, gagan-gagan, rendeng, kerok batok (Jawa); daun kaki kuda (Indonesia), pegaga (Ujung Pandang); antanan gede, antanan rambat (Sunda), dau tungke (Bugis); kos tekosan (Madura), kori-kori (Halmahera).
Uraian :
Merupakan terna liar, terdapat di seluruh Indonesia, berasal dari Asia tropik. Menyukai tanah yang agak lembab dan cukup mendapat sinar matahari atau teduh, seperti di padang rumput, pinggir selokan, sawah dan sebagainya. Kadang-kadang di tanam sebagai penutup tanah di perkebunan atau sebagai tanaman sayuran (sebagai lalap), terdapat sampai ketinggian  2.500 meter  dpl. Kaki kuda atau pegagan merupakan terna menahun tanpa batang, tetapi dengan rimpang pendek dan stolon-stolon yang merayap dengan panjang 10 cm - 80 cm, akar keluar dari setiap bonggol, banyak bercabang yang membentuk tumbuhan baru. Helai daun tunggal, bertangkai panjang sekitar 5 cm - 15 cm berbentuk ginjal. Tepinya bergerigi atau beringgit, dengan penampang 1 cm - 7 cm dan terdiri atas 2-10 helai daun, kadang­-kadang agak berambut. Bunga berwarna putih atau merah muda, tersusun dalam karangan berupa payung, tunggal atau 3-5 bersama-sama keluar dari ketiak daun. Tangkai bunga 5 mm - 50 mm. Buah kecil bergantung yang bentuknya lonjong/pipih panjang 2- 2,5 mm, baunya wangi dan rasanya pahit. Tanaman kaki kuda atau pegagan umumnya dikenal sebagai tumbuhan liar. Meskipun demikian, tanaman ini dapat diperbanyak melalui stek batang. Batangnya tumbuh merayap, menghasilkan cabang­-cabang yang membentuk rumpun yang menutupi tanah.

Khasiat untuk kesehatan :
Digunakan untuk mengobati sakit typus, busung, sakit kepala, influenza, keracunan jengkol, ayan.
Komposisi :
Kandungan kimia : Asiaticoside, thankuniside, isothankuniside, madecassoside, brahmoside, brahminoside, brahmic acid, madasiatic acid, meso-inositol, centellose, carotenoids, garam­-garam mineral seperti garam kalium, natrium, magnesium, kalsium, besi, vellarine, zat samak. Daun kaki kuda mengandung senyawa glikosida trigergepnoida, alkaloid hidrokotilin, steroid, tanin, minyak atsiri, gula pereduksi dan garam-garam mineral seperti garam-garam mineral seperti garam kalium, natrium, magnesium, kalsium dan besi
Tanaman Obat

KAKI KUDA
(Centella asiatica, (Linn), Urban.)



Nama Lokal :
Pegagan, gagan-gagan, rendeng, kerok batok (Jawa); daun kaki kuda (Indonesia), pegaga (Ujung Pandang); antanan gede, antanan rambat (Sunda), dau tungke (Bugis); kos tekosan (Madura), kori-kori (Halmahera).
Uraian :
Merupakan terna liar, terdapat di seluruh Indonesia, berasal dari Asia tropik. Menyukai tanah yang agak lembab dan cukup mendapat sinar matahari atau teduh, seperti di padang rumput, pinggir selokan, sawah dan sebagainya. Kadang-kadang di tanam sebagai penutup tanah di perkebunan atau sebagai tanaman sayuran (sebagai lalap), terdapat sampai ketinggian  2.500 meter  dpl. Kaki kuda atau pegagan merupakan terna menahun tanpa batang, tetapi dengan rimpang pendek dan stolon-stolon yang merayap dengan panjang 10 cm - 80 cm, akar keluar dari setiap bonggol, banyak bercabang yang membentuk tumbuhan baru. Helai daun tunggal, bertangkai panjang sekitar 5 cm - 15 cm berbentuk ginjal. Tepinya bergerigi atau beringgit, dengan penampang 1 cm - 7 cm dan terdiri atas 2-10 helai daun, kadang­-kadang agak berambut. Bunga berwarna putih atau merah muda, tersusun dalam karangan berupa payung, tunggal atau 3-5 bersama-sama keluar dari ketiak daun. Tangkai bunga 5 mm - 50 mm. Buah kecil bergantung yang bentuknya lonjong/pipih panjang 2- 2,5 mm, baunya wangi dan rasanya pahit. Tanaman kaki kuda atau pegagan umumnya dikenal sebagai tumbuhan liar. Meskipun demikian, tanaman ini dapat diperbanyak melalui stek batang. Batangnya tumbuh merayap, menghasilkan cabang­-cabang yang membentuk rumpun yang menutupi tanah.

Khasiat untuk kesehatan :
Digunakan untuk mengobati sakit typus, busung, sakit kepala, influenza, keracunan jengkol, ayan.
Komposisi :
Kandungan kimia : Asiaticoside, thankuniside, isothankuniside, madecassoside, brahmoside, brahminoside, brahmic acid, madasiatic acid, meso-inositol, centellose, carotenoids, garam­-garam mineral seperti garam kalium, natrium, magnesium, kalsium, besi, vellarine, zat samak. Daun kaki kuda mengandung senyawa glikosida trigergepnoida, alkaloid hidrokotilin, steroid, tanin, minyak atsiri, gula pereduksi dan garam-garam mineral seperti garam-garam mineral seperti garam kalium, natrium, magnesium, kalsium dan besi
Detail

Tanaman Obat : Tanaman KACAPIRING

Tanaman Obat

KACAPIRING
(Gardenia augusta, Merr.)


Nama Lokal :
Kacapiring (Indonesia, Sunda); ceplong piring (Jawa); jempiring (Aceh); menlu bruek, raja putih (Aceh).
Uraian :
Kacapiring banyak dipelihara orang sebagai tanaman hias atau pagar hijau yang memiliki aroma bunga harum. Kacapiring termasuk tumbuhan perdu yang berumur tahunan serta banyak memiliki cabang, ranting maupun daun yang lebat. Kacapiring mudah tumbuh disembarang tempat, baik di daerah dingin maupun panas. Namun, tumbuhan ini lebih cocok di daerah pegunungan atau lokasi yang tingginya lebih dari 400 meter dpl. Batang pohonnya mampu mencapai ketinggian berkisar 1-2 meter. Bunganya berukuran besar, mirip dengan bunga mawar putih dengan tajuk-tajuk melingkar dan bersusun membentuk sate kesatuan yang anggun. Daunnya berbentuk oval, tebal, licin dan mengkilap pada permukaan telapak daun bagian atasnya. Karena keharuman bunganya, kacapiring mempunyai nilai komersial untuk dibuat minyak wangi. Sedang pengembangbiakan tanaman ini, dapat dilakukan dengan cara stek.
Khasiat untuk kesehatan :
Digunakan untuk mengobati diabetes melitus, sariawan, demam, sukar buang air besar.
Komposisi :
Kacapiring mengandung unsur linaloldan styrolyl.
Tanaman Obat

KACAPIRING
(Gardenia augusta, Merr.)


Nama Lokal :
Kacapiring (Indonesia, Sunda); ceplong piring (Jawa); jempiring (Aceh); menlu bruek, raja putih (Aceh).
Uraian :
Kacapiring banyak dipelihara orang sebagai tanaman hias atau pagar hijau yang memiliki aroma bunga harum. Kacapiring termasuk tumbuhan perdu yang berumur tahunan serta banyak memiliki cabang, ranting maupun daun yang lebat. Kacapiring mudah tumbuh disembarang tempat, baik di daerah dingin maupun panas. Namun, tumbuhan ini lebih cocok di daerah pegunungan atau lokasi yang tingginya lebih dari 400 meter dpl. Batang pohonnya mampu mencapai ketinggian berkisar 1-2 meter. Bunganya berukuran besar, mirip dengan bunga mawar putih dengan tajuk-tajuk melingkar dan bersusun membentuk sate kesatuan yang anggun. Daunnya berbentuk oval, tebal, licin dan mengkilap pada permukaan telapak daun bagian atasnya. Karena keharuman bunganya, kacapiring mempunyai nilai komersial untuk dibuat minyak wangi. Sedang pengembangbiakan tanaman ini, dapat dilakukan dengan cara stek.
Khasiat untuk kesehatan :
Digunakan untuk mengobati diabetes melitus, sariawan, demam, sukar buang air besar.
Komposisi :
Kacapiring mengandung unsur linaloldan styrolyl.
Detail

Tanaman Obat : Tanaman JUNG RABAB

Tanaman Obat

JUNG RABAB
(Baeckea Frutescens L.)


Nama Lokal :
Nama daerah : aron (Aceh); game-game (Batak); si gamei-gamei(Minangkabau); ijar atap, junjung atap, tutur atap (Bangka); ujung atap, sesapu (Biliton), ujung atap, daun cucur atap (Melayu) jung rabab, jung rahab, jung raab, ujung raab (Jawa); jung raha (Madura); anjung atap, anjung raab (Bali).
Uraian
Tumbuhan berbentuk perdu sampai semak, tinggi sampai 5 meter, cabang-cabang liat. Daun berhadapan, helai daun sangat sempit seperti garis dan berkelenjar, tebal 0,8 mm dan panjang 5 mm, sampai 16 mm. Bunga berkelipatan  5 keluar dari ketiak daun kecil, garis tengah lebih kurang 1,5 mm, tangkai bunga pendek kelopak berbentuk lonceng dengan 5 belahan, tajuk 5 helai, agak bundar, warna putih dengan cincin hijau dibagian tengah dan kelamaan berubah menjadi merah, benang sari 10 buah. Tinggi tumbuhan bervariasi, tergantung pada keadaan tempat tumbuh. Tumbuhan setinggi 30 cm sudah berbuah. Tumbuh liar pada ketinggian 600 meter sampai 2.200 meter dpl. Menyukai daerah agak kering.
Khasiat untuk kesehatan untuk mengobati sakit :
Kaki dan lengan bengkak, sakit perut pada anak karena cacingan, demam pada wanita setelah persalinan, obat penyegar terhadap kelelahan.
Komposisi
Minyak atsiri, fenkhol, glikosida, senyawa triterpinoid, tanin, dan baekeol.
Tanaman Obat

JUNG RABAB
(Baeckea Frutescens L.)


Nama Lokal :
Nama daerah : aron (Aceh); game-game (Batak); si gamei-gamei(Minangkabau); ijar atap, junjung atap, tutur atap (Bangka); ujung atap, sesapu (Biliton), ujung atap, daun cucur atap (Melayu) jung rabab, jung rahab, jung raab, ujung raab (Jawa); jung raha (Madura); anjung atap, anjung raab (Bali).
Uraian
Tumbuhan berbentuk perdu sampai semak, tinggi sampai 5 meter, cabang-cabang liat. Daun berhadapan, helai daun sangat sempit seperti garis dan berkelenjar, tebal 0,8 mm dan panjang 5 mm, sampai 16 mm. Bunga berkelipatan  5 keluar dari ketiak daun kecil, garis tengah lebih kurang 1,5 mm, tangkai bunga pendek kelopak berbentuk lonceng dengan 5 belahan, tajuk 5 helai, agak bundar, warna putih dengan cincin hijau dibagian tengah dan kelamaan berubah menjadi merah, benang sari 10 buah. Tinggi tumbuhan bervariasi, tergantung pada keadaan tempat tumbuh. Tumbuhan setinggi 30 cm sudah berbuah. Tumbuh liar pada ketinggian 600 meter sampai 2.200 meter dpl. Menyukai daerah agak kering.
Khasiat untuk kesehatan untuk mengobati sakit :
Kaki dan lengan bengkak, sakit perut pada anak karena cacingan, demam pada wanita setelah persalinan, obat penyegar terhadap kelelahan.
Komposisi
Minyak atsiri, fenkhol, glikosida, senyawa triterpinoid, tanin, dan baekeol.
Detail

Tanaman Obat : Tanaman JOMBANG

Tanaman Obat

JOMBANG
(Taraxacum officinale Weber et Wiggers)


Nama Lokal :
Nama daerah Jombang, taraksakum Jawa). Nama simplisia Taraxaci Herba (herba jombang).
Uraian :
Jombang dapat tumbuh liar di lereng gunung, tanggul, lapangan rumput, dan sisi jalan di daerah yang berhawa sejuk. Merupakan terna menahun, tinggi 10 -25 cm, seluruh bagian tumbuhan mengandung cairan seperti susu. Daun berkumpul membentuk roset akar, bagian pangkal rebah menutup tanah. Daun tunggal berbentuk lanset; sungsang, ujung runcing, pangkal menyempit, menyerupai tangkai daun, tepi bergerigi tidak teratur, kadang berbagi sangat dalam, panjang 6 -15 cm, lebar 2 - 3,5 cm, berwarna hijau dilapisi rambut halus berwarna putih. Bunga tunggal, bertangkai panjang yang dilapisi rambut halus berwarna ­putih,berkelamin dua. Mahkota bunga berwarna kuning, diameter  2,5 - 3,5 cm. Buahnya berbentuk tabung, berwarna putih. Akarnya panjang, tunggal, atau bercabang. Daun muda dapat dimakan sebagai lalap atau dibuat salad yang berkhasiat tonik. Daun tua dapat dikukus atau dimasak sebagai sayuran. Bunganya dapat digunakan untuk memberi warna kuning pada minuman atau kain. Jombang dapat diperbanyak dengan biji.
Khasiat untuk kesehatan untuk mengobati sakit :
Radang, seperti radang tenggorokan, radang mata merah, radang akut usus buntu, radang panggul, radang hati (hepatitis), radang kandung empedu, serta radang dan abses payudara, infeksi dan batu saluran kencing, gondongan, diare, disentri, sakit maag, tidak nafsu makan, kencing manis, tekanan darah tinggi, kurang darah (anemia), kaki bengkak karena timbunan cairan, keputihan, produksi air susu ibu (ASI) sedikit, bisul, koreng, borok yang dalam, gigitan ular, selulit, pembesaran prostat, meningkatkan pembuangan asam urat, bercak hitam di muka, tumor pada sistem, kanker (payudara, paru-paru, leher rahim/serviks, dan gusi), serta leukemia granulositik kronik.
Akar digunakan untuk pengobatan : hepatitis, sakit kuning, infeksi kandung empedu, mencegah timbulnya batu empedu, memperbanyak ASI, buang air besar tidak lancar, penyakit kulit, seperti jerawat, eksim, psoriasis, rematik, termasuk osteoarthritis.
Komposisi :
Herba mengandung taraxasterol, taraxacerin, taraxarol, kholine, inulin, pektin, koumestrol, dan asparagin. Akar mengandung taraxol, taraxerol, taraxicin, taraxasterol, b-amyrin, stigmasterol, b-sitosterol, choline, levulin, pektin, inulin, kalsium, kalium, glukosa, dan fruktosa. Daun mengandung lutein, violaxanthin, plastoquinone, tanin, karotenoid, kalium, natrium, kalsium, choline, copper, zat besi, magnesium, fosfor, silikon, sulfur, dan vitamin (A, B1, B2, C dan D). Bunga mengandung arnidiol dan flavoxanthin. Pollen mengandung β-sitoserol, 5a-stigmast-7-en­-3β-01, asam folat, dan vitamin C.
Tanaman Obat

JOMBANG
(Taraxacum officinale Weber et Wiggers)


Nama Lokal :
Nama daerah Jombang, taraksakum Jawa). Nama simplisia Taraxaci Herba (herba jombang).
Uraian :
Jombang dapat tumbuh liar di lereng gunung, tanggul, lapangan rumput, dan sisi jalan di daerah yang berhawa sejuk. Merupakan terna menahun, tinggi 10 -25 cm, seluruh bagian tumbuhan mengandung cairan seperti susu. Daun berkumpul membentuk roset akar, bagian pangkal rebah menutup tanah. Daun tunggal berbentuk lanset; sungsang, ujung runcing, pangkal menyempit, menyerupai tangkai daun, tepi bergerigi tidak teratur, kadang berbagi sangat dalam, panjang 6 -15 cm, lebar 2 - 3,5 cm, berwarna hijau dilapisi rambut halus berwarna putih. Bunga tunggal, bertangkai panjang yang dilapisi rambut halus berwarna ­putih,berkelamin dua. Mahkota bunga berwarna kuning, diameter  2,5 - 3,5 cm. Buahnya berbentuk tabung, berwarna putih. Akarnya panjang, tunggal, atau bercabang. Daun muda dapat dimakan sebagai lalap atau dibuat salad yang berkhasiat tonik. Daun tua dapat dikukus atau dimasak sebagai sayuran. Bunganya dapat digunakan untuk memberi warna kuning pada minuman atau kain. Jombang dapat diperbanyak dengan biji.
Khasiat untuk kesehatan untuk mengobati sakit :
Radang, seperti radang tenggorokan, radang mata merah, radang akut usus buntu, radang panggul, radang hati (hepatitis), radang kandung empedu, serta radang dan abses payudara, infeksi dan batu saluran kencing, gondongan, diare, disentri, sakit maag, tidak nafsu makan, kencing manis, tekanan darah tinggi, kurang darah (anemia), kaki bengkak karena timbunan cairan, keputihan, produksi air susu ibu (ASI) sedikit, bisul, koreng, borok yang dalam, gigitan ular, selulit, pembesaran prostat, meningkatkan pembuangan asam urat, bercak hitam di muka, tumor pada sistem, kanker (payudara, paru-paru, leher rahim/serviks, dan gusi), serta leukemia granulositik kronik.
Akar digunakan untuk pengobatan : hepatitis, sakit kuning, infeksi kandung empedu, mencegah timbulnya batu empedu, memperbanyak ASI, buang air besar tidak lancar, penyakit kulit, seperti jerawat, eksim, psoriasis, rematik, termasuk osteoarthritis.
Komposisi :
Herba mengandung taraxasterol, taraxacerin, taraxarol, kholine, inulin, pektin, koumestrol, dan asparagin. Akar mengandung taraxol, taraxerol, taraxicin, taraxasterol, b-amyrin, stigmasterol, b-sitosterol, choline, levulin, pektin, inulin, kalsium, kalium, glukosa, dan fruktosa. Daun mengandung lutein, violaxanthin, plastoquinone, tanin, karotenoid, kalium, natrium, kalsium, choline, copper, zat besi, magnesium, fosfor, silikon, sulfur, dan vitamin (A, B1, B2, C dan D). Bunga mengandung arnidiol dan flavoxanthin. Pollen mengandung β-sitoserol, 5a-stigmast-7-en­-3β-01, asam folat, dan vitamin C.
Detail

Tanaman Obat : Tanaman JINTAN

Tanaman Obat

JINTAN
(Coleus amboinicus, Lour.)


Nama Lokal :
Jintan (Indonesia), daun jinten (Jawa), ajeran (Sunda); majanereng (Madura), iwak (Bali), golong (Flores); kuwuetu (Timor).
Uraian :
Jintan merupakan suatu tumbuhan jenis rumput-rumputan, mempunyai batang dan tangkai berkayu. Jintan biasanya ditanam di kebun-kebun di daerah dataran rendah sampai ketinggian 1000 meter di atas permukaan laut. Batangnya lunak dan berair. Daun Jintan memiliki bau yang khas dan bermanfaat untuk pengobatan. Pengembangbiakan tanaman ini dapat dilakukan dengan cara stek dan dapat ditanam dalam pot maupun ditanam langsung di tanah. Jintan tumbuh di tempat-tempat yang tidak terlalu banyak kena sinar matahari dan airnya cukup.
Khasiat untuk kesehatan untuk mengobati sakit :
Asma, batuk, perut kembung, sakit kepala, sariawan, demam; luka, borok.
Komposisi :
Kandungan kimia : Phytosterin-B.
Tanaman Obat

JINTAN
(Coleus amboinicus, Lour.)


Nama Lokal :
Jintan (Indonesia), daun jinten (Jawa), ajeran (Sunda); majanereng (Madura), iwak (Bali), golong (Flores); kuwuetu (Timor).
Uraian :
Jintan merupakan suatu tumbuhan jenis rumput-rumputan, mempunyai batang dan tangkai berkayu. Jintan biasanya ditanam di kebun-kebun di daerah dataran rendah sampai ketinggian 1000 meter di atas permukaan laut. Batangnya lunak dan berair. Daun Jintan memiliki bau yang khas dan bermanfaat untuk pengobatan. Pengembangbiakan tanaman ini dapat dilakukan dengan cara stek dan dapat ditanam dalam pot maupun ditanam langsung di tanah. Jintan tumbuh di tempat-tempat yang tidak terlalu banyak kena sinar matahari dan airnya cukup.
Khasiat untuk kesehatan untuk mengobati sakit :
Asma, batuk, perut kembung, sakit kepala, sariawan, demam; luka, borok.
Komposisi :
Kandungan kimia : Phytosterin-B.
Detail

Tanaman Obat : Tanaman JINTAN PUTIH

Tanaman Obat

JINTAN PUTIH
(Cuminum cyminum, Linn.)

Nama Lokal :
Jintan putih (Indonesia), jinten putih (Jawa), ginten (Bali), jinten bodas (Sunda), jhinten pote (Madura), jeura engkut, jeura putih (Aceh), jinten pute (Bugis).
Uraian :
Jintan putih dalam kehidupan sehari-hari sering digunakan untuk memasak. Disamping itu, biji jintan putih juga digunakan sebagai pelengkap ramuan obat-obatan tradisional. Biji jintan putih memiliki aroma yang harum dan menarik. Jintan putih dapat tumbuh dengan baik di daerah yang beriklim sejuk, seperti misalnya di daerah India utara dekat kaki pegunungan Himalaya. Di Indonesia meskipun dapat tumbuh, tetapi pada umumnya kurang baik. Jintan putih mempunyai batang kayu dan daunnya bersusun melingkar dan bertumpuk. Daun jintan putih mempunyai pelepah daun seperti ranting-ranting kecil. Bentuk daun jintan putih tidak berwujud lembaran, tetapi lebih mirip benang-benang kaku dan pendek. Warna dominan tumbuhan ini hijau dan bunganya berukuran kecil berwarna kuning tua ditopang oleh tangkal yang agak panjang.
Khasiat untuk kesehatan untuk mengobati sakit :
Jantung, haid tidak lancar, sulit tidur.
Komposisi :
Biji jintan putih mengandung unsur minyak menguap sebanyak kurang dari 8%.
Tanaman Obat

JINTAN PUTIH
(Cuminum cyminum, Linn.)

Nama Lokal :
Jintan putih (Indonesia), jinten putih (Jawa), ginten (Bali), jinten bodas (Sunda), jhinten pote (Madura), jeura engkut, jeura putih (Aceh), jinten pute (Bugis).
Uraian :
Jintan putih dalam kehidupan sehari-hari sering digunakan untuk memasak. Disamping itu, biji jintan putih juga digunakan sebagai pelengkap ramuan obat-obatan tradisional. Biji jintan putih memiliki aroma yang harum dan menarik. Jintan putih dapat tumbuh dengan baik di daerah yang beriklim sejuk, seperti misalnya di daerah India utara dekat kaki pegunungan Himalaya. Di Indonesia meskipun dapat tumbuh, tetapi pada umumnya kurang baik. Jintan putih mempunyai batang kayu dan daunnya bersusun melingkar dan bertumpuk. Daun jintan putih mempunyai pelepah daun seperti ranting-ranting kecil. Bentuk daun jintan putih tidak berwujud lembaran, tetapi lebih mirip benang-benang kaku dan pendek. Warna dominan tumbuhan ini hijau dan bunganya berukuran kecil berwarna kuning tua ditopang oleh tangkal yang agak panjang.
Khasiat untuk kesehatan untuk mengobati sakit :
Jantung, haid tidak lancar, sulit tidur.
Komposisi :
Biji jintan putih mengandung unsur minyak menguap sebanyak kurang dari 8%.
Detail

Tanaman Obat : JERUK PURUT

Tanaman Obat

JERUK PURUT
 (Citrus hystrix D.C.)


Nama Lokal :
Nama daerah Sumatera: unte mukur, u. pangir (Batak), lemau purut, l. sarakan (Lampung), lemao puruik (Minangkabau), dema kafalo (Nias). Jawa: limau purut, jeruk wangi, jeruk purut (Sunda, Jawa). Bali: jeruk linglang, jeruk purut. Flores: mude matang busur, mude nelu. Sulawesi: ahusi lepea (Seram), Maluku: Munte kereng (Alf'uru), usi ela (Amhoh), lemo jobatai, wama faleela (Halmahera). Nama simplisia Citri hystricis Folium (daun jeruk purut), Citri hystricis Pericaipium (kulit buah jeruk purut).
Uraian :
Jeruk purut banyak ditanam, di pekarangan atau di kebun kebun. Daunnya merupakan daun majemuk menyirip beranak daun satu. Tangkai daun sebagian melebar menyerupai anak daun. Helaian anak daun berbentuk bulat telur sampai lonjong, pangkal membundar atau tumpul, ujung tumpul sampai meruncing, tepi beringgit, panjang 8-15 cm, lebar 2-6 cm, kedua permukaan licin dengan bintik-bintik kecil berwarna jernih, permukaan atas warnanya hijau tua agak mengilap, permukaan bawah hijau muda atau hijau kekuningan, buram, jika diremas baunya harum. Bunganya berbentuk bintang, berwarna putih kemerah-merahan atau putih kekuning-kuningan.  Bentuk buahnya bulat telur, kulitnya hijau berkerut, rasanya asam agak pahit. Jeruk purut sering digunakan dalam masakan, pembuatan kue atau dibuat manisan. Jeruk purut dapat diperbanyak dengan cangkok dan biji.
Khasiat untuk kesehatan :
Buah, jeruk purut digunakan untuk mengatasi : influenza, badan terasa lelah, rambut kepala yang bau (mewangikan kulit), serta kulit bersisik dan mengelupas.
Daun, jeruk purut digunakan untuk mengatasi : badan letih dan lemah sehabis sakit berat.
Komposisi :
Daun mengandung tanin 1,8%, steroid triterpenoid, dan minyak asiri 1-1,5% v/b. Kulit buah mengandung saponin, tanin 1%, steroid triterpenoid, dan minyak asiri yang mengandung sitrat 2­2,5% v/b.
Tanaman Obat

JERUK PURUT
 (Citrus hystrix D.C.)


Nama Lokal :
Nama daerah Sumatera: unte mukur, u. pangir (Batak), lemau purut, l. sarakan (Lampung), lemao puruik (Minangkabau), dema kafalo (Nias). Jawa: limau purut, jeruk wangi, jeruk purut (Sunda, Jawa). Bali: jeruk linglang, jeruk purut. Flores: mude matang busur, mude nelu. Sulawesi: ahusi lepea (Seram), Maluku: Munte kereng (Alf'uru), usi ela (Amhoh), lemo jobatai, wama faleela (Halmahera). Nama simplisia Citri hystricis Folium (daun jeruk purut), Citri hystricis Pericaipium (kulit buah jeruk purut).
Uraian :
Jeruk purut banyak ditanam, di pekarangan atau di kebun kebun. Daunnya merupakan daun majemuk menyirip beranak daun satu. Tangkai daun sebagian melebar menyerupai anak daun. Helaian anak daun berbentuk bulat telur sampai lonjong, pangkal membundar atau tumpul, ujung tumpul sampai meruncing, tepi beringgit, panjang 8-15 cm, lebar 2-6 cm, kedua permukaan licin dengan bintik-bintik kecil berwarna jernih, permukaan atas warnanya hijau tua agak mengilap, permukaan bawah hijau muda atau hijau kekuningan, buram, jika diremas baunya harum. Bunganya berbentuk bintang, berwarna putih kemerah-merahan atau putih kekuning-kuningan.  Bentuk buahnya bulat telur, kulitnya hijau berkerut, rasanya asam agak pahit. Jeruk purut sering digunakan dalam masakan, pembuatan kue atau dibuat manisan. Jeruk purut dapat diperbanyak dengan cangkok dan biji.
Khasiat untuk kesehatan :
Buah, jeruk purut digunakan untuk mengatasi : influenza, badan terasa lelah, rambut kepala yang bau (mewangikan kulit), serta kulit bersisik dan mengelupas.
Daun, jeruk purut digunakan untuk mengatasi : badan letih dan lemah sehabis sakit berat.
Komposisi :
Daun mengandung tanin 1,8%, steroid triterpenoid, dan minyak asiri 1-1,5% v/b. Kulit buah mengandung saponin, tanin 1%, steroid triterpenoid, dan minyak asiri yang mengandung sitrat 2­2,5% v/b.
Detail

Tanaman Obat : JERUK NIPIS

Tanaman Obat

JERUK NIPIS
(Citrus aurantifolia, Swingle.)

Nama Lokal :
Jeruk Nipis (Indonesia), jeruk pecel (Jawa); limau asam (Sunda).
Uraian :
Jeruk nipis termasuk jenis tumbuhan pendu yang banyak memiliki dahan dan ranting. Batang pohonnya berkayu ulet dan keras. Sedang permukaan kulit luarnya berwarna tua dan kusam. Tanaman jeruk nipis pada umur 2 ½ tahun sudah mulai berbuah. Bunganya berukuran kecil-kecil berwarna putih dan buahnya berbentuk bulat sebesar bola pingpong berwarna (kulit luar) hijau atau kekuning-kuningan. Buah jeruk nipis yang sudah tua rasanya asam. Tanaman  jeruk umumnya menyukai tempat-tempat yang dapat memperoleh sinar matahari langsung.
Khasiat untuk kesehatan untuk mengobati sakit :
Amandel, malaria, ambeien, sesak nafas, influenza, batuk; sakit panas, sembelit, terlambat haid, perut mules saat haid, disentri, perut mulas, perut mual, lelah, bau badan, keriput wajah.
Komposisi :
Jeruk nipis mengandung limonen, linalin asetat, geranil asetat, fellandren dan sitral. Di samping itu jeruk nipis mengandung asani sitrat. 100 gram buah jeruk nipis mengandung: vitamin C 27 mg, kalsium 40 mg, fosfor 22 mg, hidrat arang 12,4 gr, vitamin B1 0,04 mg, zat besi 0,6 mg, lemak 0,1 gr, kalori 37 gr, protein 0,8 gr dan air 86 gr. Jeruk nipis mengandung unsur-unsur senyawa kimia antara lain limonen, linalin asetat, geranil asetat, fellandren, ; sitral dan asam sitrat.
Tanaman Obat

JERUK NIPIS
(Citrus aurantifolia, Swingle.)

Nama Lokal :
Jeruk Nipis (Indonesia), jeruk pecel (Jawa); limau asam (Sunda).
Uraian :
Jeruk nipis termasuk jenis tumbuhan pendu yang banyak memiliki dahan dan ranting. Batang pohonnya berkayu ulet dan keras. Sedang permukaan kulit luarnya berwarna tua dan kusam. Tanaman jeruk nipis pada umur 2 ½ tahun sudah mulai berbuah. Bunganya berukuran kecil-kecil berwarna putih dan buahnya berbentuk bulat sebesar bola pingpong berwarna (kulit luar) hijau atau kekuning-kuningan. Buah jeruk nipis yang sudah tua rasanya asam. Tanaman  jeruk umumnya menyukai tempat-tempat yang dapat memperoleh sinar matahari langsung.
Khasiat untuk kesehatan untuk mengobati sakit :
Amandel, malaria, ambeien, sesak nafas, influenza, batuk; sakit panas, sembelit, terlambat haid, perut mules saat haid, disentri, perut mulas, perut mual, lelah, bau badan, keriput wajah.
Komposisi :
Jeruk nipis mengandung limonen, linalin asetat, geranil asetat, fellandren dan sitral. Di samping itu jeruk nipis mengandung asani sitrat. 100 gram buah jeruk nipis mengandung: vitamin C 27 mg, kalsium 40 mg, fosfor 22 mg, hidrat arang 12,4 gr, vitamin B1 0,04 mg, zat besi 0,6 mg, lemak 0,1 gr, kalori 37 gr, protein 0,8 gr dan air 86 gr. Jeruk nipis mengandung unsur-unsur senyawa kimia antara lain limonen, linalin asetat, geranil asetat, fellandren, ; sitral dan asam sitrat.
Detail

Tanaman Obat : JENGGER AYAM

Tanaman Obat

JENGGER AYAM
(Celosia cristata L.)


Nama Lokal :
Nama daerah Sumatera: celala (Gayo), banda ulu (Toba), bunga tali (Palembang). Jawa: jawer hayam,  j.kotok (Sunda), bayem cenggeng, jengger ayam (Jawa), jhanghar ayam, rebha mangsor (Madura). NusaTenggara: janggar siap (Bali), ndae ana sina (Roti), bunak manula larit (Timor). Sulawesi: tatara manuk, sapiri manu, bunga api-api (Minahasa), laya (Gorontalo), langgelo (Buol), kaputi ayam, rangrang jangang (Makasar), bunga taei manu, puwa ri sawito (Bugis). Maluku: wire, kolak (Kai), toko marerede (Halmahera), sule-sule (Ternate). Melayu: bayam biludu, rara ayam. Nama simplisia Celosiae cristatae Flos (bunga jengger ayam).
Uraian :
Umumnya, jengger ayam ditanam di halaman dan di taman-taman, jarang terdapat tumbuh liar. Tanaman ini dapat ditemukan dari dataran rendah sampai ketinggian 1.000 meter dpl. Terna semusim ini tumbuh tegak, tinggi 60-90 cm, berbatang tebal dan kuat, bercabang, beralur. Daun tunggal, bertangkai, letak berseling. Helaian daun bentuknya bulat telur sampai memanjang dengan panjang 5-12 cm, lebar 3,5-6,5 cm, ujung meruncing, pangkal runcing, tepi rata, pertulangan menyirip, warnanya hijau dengan sedikit garis merah di tengah daun. Bunga majemuk berbentuk bulir, tebal berdaging, bagian atas melebar seperti jengger ayam jago, berlipat-lipat dan bercangap atau bercabang, keluar di ujung batang atau di ketiak daun, warnanya ungu, merah, dadu, atau kuning. Buah kotak, bulat telur, merah kehijauan, retak sewaktu masak, terdapat dua atau beberapa biji kecil, berwarna hitam. Perbanyakan dengan biji.
Khasiat untuk kesehatan :
Bunga digunakan untuk pengobatan: perdarahan seperti mimisan, batuk darah, muntah darah, air kemih berdarah, wasir berdarah, perdarahan rahim, disentri, diare, penglihatan kabur, mata merah, infeksi saluran kencing, kencing nanah, dan keputihan.
Komposisi :
Bunga mengandung minyak lemak, kaempferitrin, amaranthin, pinitol, sedangkan pada daun terdapat saponin, flavonoida, dan. polifenol.
Tanaman Obat

JENGGER AYAM
(Celosia cristata L.)


Nama Lokal :
Nama daerah Sumatera: celala (Gayo), banda ulu (Toba), bunga tali (Palembang). Jawa: jawer hayam,  j.kotok (Sunda), bayem cenggeng, jengger ayam (Jawa), jhanghar ayam, rebha mangsor (Madura). NusaTenggara: janggar siap (Bali), ndae ana sina (Roti), bunak manula larit (Timor). Sulawesi: tatara manuk, sapiri manu, bunga api-api (Minahasa), laya (Gorontalo), langgelo (Buol), kaputi ayam, rangrang jangang (Makasar), bunga taei manu, puwa ri sawito (Bugis). Maluku: wire, kolak (Kai), toko marerede (Halmahera), sule-sule (Ternate). Melayu: bayam biludu, rara ayam. Nama simplisia Celosiae cristatae Flos (bunga jengger ayam).
Uraian :
Umumnya, jengger ayam ditanam di halaman dan di taman-taman, jarang terdapat tumbuh liar. Tanaman ini dapat ditemukan dari dataran rendah sampai ketinggian 1.000 meter dpl. Terna semusim ini tumbuh tegak, tinggi 60-90 cm, berbatang tebal dan kuat, bercabang, beralur. Daun tunggal, bertangkai, letak berseling. Helaian daun bentuknya bulat telur sampai memanjang dengan panjang 5-12 cm, lebar 3,5-6,5 cm, ujung meruncing, pangkal runcing, tepi rata, pertulangan menyirip, warnanya hijau dengan sedikit garis merah di tengah daun. Bunga majemuk berbentuk bulir, tebal berdaging, bagian atas melebar seperti jengger ayam jago, berlipat-lipat dan bercangap atau bercabang, keluar di ujung batang atau di ketiak daun, warnanya ungu, merah, dadu, atau kuning. Buah kotak, bulat telur, merah kehijauan, retak sewaktu masak, terdapat dua atau beberapa biji kecil, berwarna hitam. Perbanyakan dengan biji.
Khasiat untuk kesehatan :
Bunga digunakan untuk pengobatan: perdarahan seperti mimisan, batuk darah, muntah darah, air kemih berdarah, wasir berdarah, perdarahan rahim, disentri, diare, penglihatan kabur, mata merah, infeksi saluran kencing, kencing nanah, dan keputihan.
Komposisi :
Bunga mengandung minyak lemak, kaempferitrin, amaranthin, pinitol, sedangkan pada daun terdapat saponin, flavonoida, dan. polifenol.
Detail
 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2011. Grosir Herbal indnesia - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger