Tanaman Obat : DADAP AYAM

Tanaman Obat
DADAP AYAM (Erythirna variegata L. Var. Orientalis (L.) Merr

Nama Lokal : 
Dadap blendung (Sunda), dadap ayam, dadap laut (Jawa); theutheuk (Madura); galala kokotu (Ternate); lola kohori (Tidore).
Nama simplisia : erythrinae variegatae folium; daun dadap ayam. 
Uraian : 
Pohon yang menggugurkan daun dapat tumbuh mencapai tinggi 1-25 meter. Batang dan ranting kebanyakan berduri tempel. Poros daun dengan tangkai panjang 10-40 cm, tidak berduri tempel; anak daun bulat telur terbalik, segitiga atau bentuk belah ketupat dengan ujung tumpul, tepi rata, jarang berlekuk sedikit; anak daun ujung yang terbesar, 9-25 kali 10-30 cm. Bunga dalam tandan samping, pada ujung ranting yang gundul atau yang ada daun mudanya. Daun pelindung cepat rontok. Bunga tiga-tiga pada tonjolan; anak tangkai 0,5-1 cm. Kelopak akhirnya membelah dalam seperti pelepah; bendera 5,5-8 kali lebih kurang 8 cm, berkuku pendek, tidak bergaris putih; sayap muncul di luar kelopak, l,5-2,5 cm panjangnya; tunas lebih kurang sama panjang, berdaun lepas, merah kotor. Bakal buah berambut rapat, bertangkai. Polongan di atas sisa kelopak di atas tangkai yang panjangnya 1,5-3 cm, menyempit di antara biji-biji, l0-25 kali sekitar 2 cm; dinding luar dapat lepas dari dinding dalam dan membuka tidak beraturan. Biji 1-12, panjang sekitar 2 cm. Di pantai atau daerah belakangnya, tepi muara sungai; juga dipelihara sampai 1.200 meter. 
Khasiat untuk kesehatan untuk mengobati sakit : 
  • Daun : batuk, demam, disentri, haid tidak teratur, pelancar ASI, sulit tidur, radang (obat luar), sakit kulit (obat luar). 
  • Kulit kayu : asma, demam, sakit hati, rematik (obat luar), patah tulang (obat luar). 
Komposisi : 
Alkaloid eritralina, erisotiofina, kholina, betaina, erisovina, hepaforina, minyak lemak, dan resin.
Tanaman Obat
DADAP AYAM (Erythirna variegata L. Var. Orientalis (L.) Merr

Nama Lokal : 
Dadap blendung (Sunda), dadap ayam, dadap laut (Jawa); theutheuk (Madura); galala kokotu (Ternate); lola kohori (Tidore).
Nama simplisia : erythrinae variegatae folium; daun dadap ayam. 
Uraian : 
Pohon yang menggugurkan daun dapat tumbuh mencapai tinggi 1-25 meter. Batang dan ranting kebanyakan berduri tempel. Poros daun dengan tangkai panjang 10-40 cm, tidak berduri tempel; anak daun bulat telur terbalik, segitiga atau bentuk belah ketupat dengan ujung tumpul, tepi rata, jarang berlekuk sedikit; anak daun ujung yang terbesar, 9-25 kali 10-30 cm. Bunga dalam tandan samping, pada ujung ranting yang gundul atau yang ada daun mudanya. Daun pelindung cepat rontok. Bunga tiga-tiga pada tonjolan; anak tangkai 0,5-1 cm. Kelopak akhirnya membelah dalam seperti pelepah; bendera 5,5-8 kali lebih kurang 8 cm, berkuku pendek, tidak bergaris putih; sayap muncul di luar kelopak, l,5-2,5 cm panjangnya; tunas lebih kurang sama panjang, berdaun lepas, merah kotor. Bakal buah berambut rapat, bertangkai. Polongan di atas sisa kelopak di atas tangkai yang panjangnya 1,5-3 cm, menyempit di antara biji-biji, l0-25 kali sekitar 2 cm; dinding luar dapat lepas dari dinding dalam dan membuka tidak beraturan. Biji 1-12, panjang sekitar 2 cm. Di pantai atau daerah belakangnya, tepi muara sungai; juga dipelihara sampai 1.200 meter. 
Khasiat untuk kesehatan untuk mengobati sakit : 
  • Daun : batuk, demam, disentri, haid tidak teratur, pelancar ASI, sulit tidur, radang (obat luar), sakit kulit (obat luar). 
  • Kulit kayu : asma, demam, sakit hati, rematik (obat luar), patah tulang (obat luar). 
Komposisi : 
Alkaloid eritralina, erisotiofina, kholina, betaina, erisovina, hepaforina, minyak lemak, dan resin.
Detail

Tanaman Obat : CIPLUKAN (Physalis peruviana, Linn.)

Tanaman Obat
CIPLUKAN (Physalis peruviana, Linn.) 


Nama Lokal : 
Ciplukan (Indonesia), ceplukan (Jawa), cecendet (Sunda), yor¬yoran (Madura), lapinonat (Seram), angket, kepok-kepokan, keceplokan (Bali), dedes (Sasak), leletokan (Minahasa). 
Uraian : 
Ciplukan merupakan tumbuhan liar, berupa semak/perdu yang rendah (biasanya tingginya sampai 1 meter) dan mempunyai umur kurang lebih 1 tahun. Tumbuhan ini tumbuh dengan subur di dataran rendah sampai ketinggian 1550 meter dpl dan tersebar di tanah tegalan, sawah-sawah kering, serta dapat ditemukan di hutan-hutan jati. Bunganya berwarna kuning, buahnya berbentuk bulat dan berwarna hijau kekuningan bila masih muda, tetapi bila sudah tua berwarna coklat dengan rasa asam-asam manis. Buah ciplukan yang muda dilindungi cangkap (kerudung penutup buah). 
Khasiat untuk kesehatan untuk mengobati sakit : 
Diabetes melitus, sakit paru-paru, ayan, borok. 
Komposisi :
Buah ciplukan mengandung senyawa kimia asam sitrun dan fisalin. Selain itu buah ciplukan juga mengandung asam malat, alkaloid, tanin, kriptoxantin, vitamin C dan gula.
Tanaman Obat
CIPLUKAN (Physalis peruviana, Linn.) 


Nama Lokal : 
Ciplukan (Indonesia), ceplukan (Jawa), cecendet (Sunda), yor¬yoran (Madura), lapinonat (Seram), angket, kepok-kepokan, keceplokan (Bali), dedes (Sasak), leletokan (Minahasa). 
Uraian : 
Ciplukan merupakan tumbuhan liar, berupa semak/perdu yang rendah (biasanya tingginya sampai 1 meter) dan mempunyai umur kurang lebih 1 tahun. Tumbuhan ini tumbuh dengan subur di dataran rendah sampai ketinggian 1550 meter dpl dan tersebar di tanah tegalan, sawah-sawah kering, serta dapat ditemukan di hutan-hutan jati. Bunganya berwarna kuning, buahnya berbentuk bulat dan berwarna hijau kekuningan bila masih muda, tetapi bila sudah tua berwarna coklat dengan rasa asam-asam manis. Buah ciplukan yang muda dilindungi cangkap (kerudung penutup buah). 
Khasiat untuk kesehatan untuk mengobati sakit : 
Diabetes melitus, sakit paru-paru, ayan, borok. 
Komposisi :
Buah ciplukan mengandung senyawa kimia asam sitrun dan fisalin. Selain itu buah ciplukan juga mengandung asam malat, alkaloid, tanin, kriptoxantin, vitamin C dan gula.
Detail

Tanaman Obat : CINCAU (Cylea barbata, Miers.)

Tanaman Obat
CINCAU (Cylea barbata, Miers.) 


Nama Lokal : 
Cincau (Indonesia), camcao, juju, kepleng (Jawa); camcauh, tahulu (Sunda). 
Uraian : 
Cincau termasuk tumbuhan berbatang merambat, diameter lingkar batang kecil, kulit batangnya kasap dan berduri. Panjang batangnya mampu mencapai belasan meter dan daunnya berbentuk perisai dengan permukaan dengan permukaan dipenuhi bulu. Bunga tumbuhan ini berwarna kuning dengan buah batu berwarna merah dan mempunyai bentuk lonjong. Tumbuhan ini sering ditemukan di daerah terbuka tepi hutan atau semak belukar, Tetapi ada juga yang dipelihara dan merambat pada semak belukar. Tetapi ada juga yang dipelihara merambat pada pagar tanaman. Tumbuhan cincau cocok tumbuh di daerah yang mempunyai ketinggian kurang dari 1000 meter dpl. 
Khasiat untuk kesehatan untuk mengobati sakit : 
Sakit perut dan hipertensi. 
Komposisi : 
Tumbuhan ini mengandung zat sejenis karbohidrat yang mampu menyerap air, sehingga daunnya menjadi padat. Selain mengandung zat karbohidrat, cincau juga mengandung zat lemak tertentu.
Tanaman Obat
CINCAU (Cylea barbata, Miers.) 


Nama Lokal : 
Cincau (Indonesia), camcao, juju, kepleng (Jawa); camcauh, tahulu (Sunda). 
Uraian : 
Cincau termasuk tumbuhan berbatang merambat, diameter lingkar batang kecil, kulit batangnya kasap dan berduri. Panjang batangnya mampu mencapai belasan meter dan daunnya berbentuk perisai dengan permukaan dengan permukaan dipenuhi bulu. Bunga tumbuhan ini berwarna kuning dengan buah batu berwarna merah dan mempunyai bentuk lonjong. Tumbuhan ini sering ditemukan di daerah terbuka tepi hutan atau semak belukar, Tetapi ada juga yang dipelihara dan merambat pada semak belukar. Tetapi ada juga yang dipelihara merambat pada pagar tanaman. Tumbuhan cincau cocok tumbuh di daerah yang mempunyai ketinggian kurang dari 1000 meter dpl. 
Khasiat untuk kesehatan untuk mengobati sakit : 
Sakit perut dan hipertensi. 
Komposisi : 
Tumbuhan ini mengandung zat sejenis karbohidrat yang mampu menyerap air, sehingga daunnya menjadi padat. Selain mengandung zat karbohidrat, cincau juga mengandung zat lemak tertentu.
Detail

Tanaman Obat : CEREMAI (Phyllanthus acidus [L.] Skeels.)

Tanaman Obat
CEREMAI (Phyllanthus acidus [L.] Skeels.) 



Nama Lokal : 
Careme, cerme (Sunda), cerme (Jawa), careme (Madura) ceremoi (Aceh), cerme, ceramai, camin-camin (Sumatera). Carmen,.cermen (Bali), sarume (Bima). Lumpias aoyok, tili lombituko bolaano, caramele, carameng (Sulawesi), ceremin (Ternate), selemele, selumelek (Roti). 
Uraian : 
Pohon ini berasal dari India dan dapat tumbuh pada tanah ringan sampai berat dan tahan akan kekurangan atau kelebihan air. Ceremai banyak ditanam di halaman, ladang dan tempat lain sampai ketinggian 1.000 meter dpl. Pohon kecil, tinggi sampai 10 meter, kadang lebih. Percabangan banyak, kulit kayunya tebal. Daun tunggal, bertangkai pendek, tersusun dalam tangkai membentuk rangkaian seperti daun majemuk. Helai daun bundar telur sampai jorong, ujung runcing, pangkal tumpul sampai bundar, tepi rata, pertulangan menyirip, permukaan licin tidak berambut, panjang 2-7 cm, lebar 1,5- 4 cm, warna hijau muda. Tangkai bila gugur akan meninggalkan bekas yang nyata pada cabang. Perbungaan berupa tandan yang panjangnya 1,5-12 cm, keluar di sepanjang cabang, kelopak bentuk bintang, mahkota merah muda. Terdapat bunga betina dan jantan dalam satu tandan. Daun muda bisa dimakan sebagai sayuran. Buah muda bisa dimasak bersama sayuran untuk menyedapkan masakan karena memberi rasa asam. Buah masak dapat dimakan langsung setelah diremas dengan air garam untuk mengurangi rasa sepat dan asam, dimakan setelah dibuat manisan atau selai. Perbanyakan dengan biji atau okulasi. 
Khasiat untuk kesehatan untuk mengobati sakit : 
Daun berkhasiat untuk : batuk berdahak, menguruskan badan, mual, kanker, dan sariawan.
Kulit akar berkhasiat : asma dan sakit kulit.
Biji berkhasiat untuk : sembelit dan mual akibat perut kotor. 
Komposisi :
Kandungan kimia : Daun, kulit batang, dan kayu ceremai mengandung saponin, flavonoida, tanin, dan polifenol. Akar mengandung saponin, asam galus, zat samak, dan zat beracun. Sedangkan buah mengandung vitamin C.
Tanaman Obat
CEREMAI (Phyllanthus acidus [L.] Skeels.) 



Nama Lokal : 
Careme, cerme (Sunda), cerme (Jawa), careme (Madura) ceremoi (Aceh), cerme, ceramai, camin-camin (Sumatera). Carmen,.cermen (Bali), sarume (Bima). Lumpias aoyok, tili lombituko bolaano, caramele, carameng (Sulawesi), ceremin (Ternate), selemele, selumelek (Roti). 
Uraian : 
Pohon ini berasal dari India dan dapat tumbuh pada tanah ringan sampai berat dan tahan akan kekurangan atau kelebihan air. Ceremai banyak ditanam di halaman, ladang dan tempat lain sampai ketinggian 1.000 meter dpl. Pohon kecil, tinggi sampai 10 meter, kadang lebih. Percabangan banyak, kulit kayunya tebal. Daun tunggal, bertangkai pendek, tersusun dalam tangkai membentuk rangkaian seperti daun majemuk. Helai daun bundar telur sampai jorong, ujung runcing, pangkal tumpul sampai bundar, tepi rata, pertulangan menyirip, permukaan licin tidak berambut, panjang 2-7 cm, lebar 1,5- 4 cm, warna hijau muda. Tangkai bila gugur akan meninggalkan bekas yang nyata pada cabang. Perbungaan berupa tandan yang panjangnya 1,5-12 cm, keluar di sepanjang cabang, kelopak bentuk bintang, mahkota merah muda. Terdapat bunga betina dan jantan dalam satu tandan. Daun muda bisa dimakan sebagai sayuran. Buah muda bisa dimasak bersama sayuran untuk menyedapkan masakan karena memberi rasa asam. Buah masak dapat dimakan langsung setelah diremas dengan air garam untuk mengurangi rasa sepat dan asam, dimakan setelah dibuat manisan atau selai. Perbanyakan dengan biji atau okulasi. 
Khasiat untuk kesehatan untuk mengobati sakit : 
Daun berkhasiat untuk : batuk berdahak, menguruskan badan, mual, kanker, dan sariawan.
Kulit akar berkhasiat : asma dan sakit kulit.
Biji berkhasiat untuk : sembelit dan mual akibat perut kotor. 
Komposisi :
Kandungan kimia : Daun, kulit batang, dan kayu ceremai mengandung saponin, flavonoida, tanin, dan polifenol. Akar mengandung saponin, asam galus, zat samak, dan zat beracun. Sedangkan buah mengandung vitamin C.
Detail

Tanaman Obat : CEPLIKAN

Tanaman Obat
CEPLIKAN (Solidago virgaurea L.)



Uraian : 
Merupakan terna, menahun, tinggi 30-60 cm. Batangnya bulat, sedikit berkayu, licin, hijau kebiruan. Daunnya tunggal, reset batang, di ujung batang, tersebar, bentuk lanset, ujung dan pangkal runcing, panjang 5-20 cm, lebar 2-4 cm, permukaan licin, hijau. Bunganya majemuk, di ujung batang, tersusun dalam bulir, dengan daun penumpu, kelopak bentuk segitiga, panjang 2-13 cm, tersusun bertingkat melingkar, hijau, benang sari jumlah banyak, ungu, mahkota bentuk lanset, panjang 1-1,5 cm, ungu. Buahnya tunggal, bentuk elips, kecil, hitam. Bijinya berbentuk elips, kecil, lunak, putih. Akarnya berupa serabut, berwarna putih kecoklatan. Merupakan tumbuhan yang umumnya dibudidayakan sebagai tanaman hias pada ketinggian 800-1.000 meter dpl. Tumbuh baik pada tanah-tanah yang subur dan gembur tetapi tidak menyukai banyak air. 
Khasiat untuk kesehatan : 
Daun, bunga dan batang kembang ceplikan berkhasiat sebagai obat influenza dan obat batuk. 
Komposisi : 
Daun dan batang kembang ceplikan mengandung saponin dan polifenol, sedangkan bunganya mengandung minyak atsiri.
Tanaman Obat
CEPLIKAN (Solidago virgaurea L.)



Uraian : 
Merupakan terna, menahun, tinggi 30-60 cm. Batangnya bulat, sedikit berkayu, licin, hijau kebiruan. Daunnya tunggal, reset batang, di ujung batang, tersebar, bentuk lanset, ujung dan pangkal runcing, panjang 5-20 cm, lebar 2-4 cm, permukaan licin, hijau. Bunganya majemuk, di ujung batang, tersusun dalam bulir, dengan daun penumpu, kelopak bentuk segitiga, panjang 2-13 cm, tersusun bertingkat melingkar, hijau, benang sari jumlah banyak, ungu, mahkota bentuk lanset, panjang 1-1,5 cm, ungu. Buahnya tunggal, bentuk elips, kecil, hitam. Bijinya berbentuk elips, kecil, lunak, putih. Akarnya berupa serabut, berwarna putih kecoklatan. Merupakan tumbuhan yang umumnya dibudidayakan sebagai tanaman hias pada ketinggian 800-1.000 meter dpl. Tumbuh baik pada tanah-tanah yang subur dan gembur tetapi tidak menyukai banyak air. 
Khasiat untuk kesehatan : 
Daun, bunga dan batang kembang ceplikan berkhasiat sebagai obat influenza dan obat batuk. 
Komposisi : 
Daun dan batang kembang ceplikan mengandung saponin dan polifenol, sedangkan bunganya mengandung minyak atsiri.
Detail

Tanaman Obat : CENGKEH (Syzygium aromaticum, (Linn.) Merr.)

Tanaman Obat
CENGKEH (Syzygium aromaticum, (Linn.) Merr.)


Nama Lokal :
Cengkeh (Indonesia, Jawa, Sunda),; wunga Lawang (Bali), cangkih (Lampung), sake (Nias); bungeu lawang (Gayo), cengke (Bugis), sinke (Flores); canke (Ujung Pandang), gomode (Halmahera, Tidore).
Uraian :
Cengkeh termasuk jenis tumbuhan perdu yang dapat memiliki batang pohon besar dan berkayu keras, cengkeh mampu bertahan hidup puluhan bahkan sampai ratusan tahun, tingginya dapat mencapai 20-30 meter dan cabang-cabangnya cukup lebat. Cabang-cabang dari tumbuhan cengkeh tersebut pada umumnya panjang dan dipenuhi oleh ranting-ranting kecil yang mudah patah. Mahkota atau juga lazim disebut tajuk pohon cengkeh berbentuk kerucut. Daun cengkeh berwarna hijau berbentuk bulat telur memanjang dengan bagian ujung dan pangkalnya menyudut, rata-rata mempunyai ukuran lebar berkisar 2-3 cm dan panjang daun tanpa tangkai berkisar 7,5-12,5 cm. Bunga dan buah cengkeh akan muncul pada ujung ranting daun dengan tangkai pendek serta bertandan. Pada saat masih muda bunga cengkeh berwarna keungu-unguan, kemudian berubah menjadi kuning kehijau-hijauan dan berubah lagi menjadi merah muda apabila sudah tua. Sedangkan bunga cengkeh yang dikeringkan berwarna coklat kehitaman dan rasanya pedas sebab mengandung minyak atsiri. Umumnya cengkeh pertama kali berbuah pada umur 4-7 tahun. Tumbuhan cengkeh akan tumbuh dengan baik apabila cukup air dan mendapat sinar matahari langsung.
Khasiat untuk kesehatan untuk mengobati sakit :
Kolera dan menambah denyut jantung, memperkuat lendir usus dan lambung serta menambah jumlah darah putih.
Komposisi :
Bunga cengkeh selain mengandung minyak atsiri; juga mengandung senyawa kimia yang disebut eugenol, asam oleanolat, asam galotanat, fenilin, karyofilin, resin dan gom.
Tanaman Obat
CENGKEH (Syzygium aromaticum, (Linn.) Merr.)


Nama Lokal :
Cengkeh (Indonesia, Jawa, Sunda),; wunga Lawang (Bali), cangkih (Lampung), sake (Nias); bungeu lawang (Gayo), cengke (Bugis), sinke (Flores); canke (Ujung Pandang), gomode (Halmahera, Tidore).
Uraian :
Cengkeh termasuk jenis tumbuhan perdu yang dapat memiliki batang pohon besar dan berkayu keras, cengkeh mampu bertahan hidup puluhan bahkan sampai ratusan tahun, tingginya dapat mencapai 20-30 meter dan cabang-cabangnya cukup lebat. Cabang-cabang dari tumbuhan cengkeh tersebut pada umumnya panjang dan dipenuhi oleh ranting-ranting kecil yang mudah patah. Mahkota atau juga lazim disebut tajuk pohon cengkeh berbentuk kerucut. Daun cengkeh berwarna hijau berbentuk bulat telur memanjang dengan bagian ujung dan pangkalnya menyudut, rata-rata mempunyai ukuran lebar berkisar 2-3 cm dan panjang daun tanpa tangkai berkisar 7,5-12,5 cm. Bunga dan buah cengkeh akan muncul pada ujung ranting daun dengan tangkai pendek serta bertandan. Pada saat masih muda bunga cengkeh berwarna keungu-unguan, kemudian berubah menjadi kuning kehijau-hijauan dan berubah lagi menjadi merah muda apabila sudah tua. Sedangkan bunga cengkeh yang dikeringkan berwarna coklat kehitaman dan rasanya pedas sebab mengandung minyak atsiri. Umumnya cengkeh pertama kali berbuah pada umur 4-7 tahun. Tumbuhan cengkeh akan tumbuh dengan baik apabila cukup air dan mendapat sinar matahari langsung.
Khasiat untuk kesehatan untuk mengobati sakit :
Kolera dan menambah denyut jantung, memperkuat lendir usus dan lambung serta menambah jumlah darah putih.
Komposisi :
Bunga cengkeh selain mengandung minyak atsiri; juga mengandung senyawa kimia yang disebut eugenol, asam oleanolat, asam galotanat, fenilin, karyofilin, resin dan gom.
Detail

Tanaman Obat : CENDANA (Santalum album L)

Tanaman Obat
CENDANA (Santalum album L


Nama Lokal : 
Candana (Minangkabau), tindana, sindana (Dayak); candana (Sunda); candana, candani (Jawa); candhana, candhana lakek (Madura); candana (Belitung); ai nitu; dana (Sumbawa); kayu ata (Flores); sundana (Sangir); Sondana (Sulawesi Utara); ayu luhi (Gorontalo); candana (Makasar); ai nituk (Roti); hau meni, ai kamelin (Timor); kamenir (Wetar); maoni (Kisar). Nama simplisia santali lignum; kayu cendana. Santali Oleum; minyak cendana. 
Uraian : 
Tumbuhan berupa pohon, tinggi antara 12 dan 15 meter. Kulit berkayu kasar, berwarna kelabu. Daun mudah gugur. Tumbuh di tanah yang panas dan kering, di tanah yang banyak kapurnya. 
Khasiat untuk kesehatan untuk mengobati sakit : 
  1. Kayu : antiseptik saluran kemih, disentri, mencret, radang usus. 
  2. Daun : asma. 
  3. Kulit kayu/Kulit akar : haid tidak teratur. 
Komposisi : 
Kayu : minyak atsiri, hars, dan zat samak. Minyak : Santalol (seskuiterpenalkohol), santalen (seskuiterpena), santen, santenon, santalal, santalon, dan isovalerilal-dehida.
Tanaman Obat
CENDANA (Santalum album L


Nama Lokal : 
Candana (Minangkabau), tindana, sindana (Dayak); candana (Sunda); candana, candani (Jawa); candhana, candhana lakek (Madura); candana (Belitung); ai nitu; dana (Sumbawa); kayu ata (Flores); sundana (Sangir); Sondana (Sulawesi Utara); ayu luhi (Gorontalo); candana (Makasar); ai nituk (Roti); hau meni, ai kamelin (Timor); kamenir (Wetar); maoni (Kisar). Nama simplisia santali lignum; kayu cendana. Santali Oleum; minyak cendana. 
Uraian : 
Tumbuhan berupa pohon, tinggi antara 12 dan 15 meter. Kulit berkayu kasar, berwarna kelabu. Daun mudah gugur. Tumbuh di tanah yang panas dan kering, di tanah yang banyak kapurnya. 
Khasiat untuk kesehatan untuk mengobati sakit : 
  1. Kayu : antiseptik saluran kemih, disentri, mencret, radang usus. 
  2. Daun : asma. 
  3. Kulit kayu/Kulit akar : haid tidak teratur. 
Komposisi : 
Kayu : minyak atsiri, hars, dan zat samak. Minyak : Santalol (seskuiterpenalkohol), santalen (seskuiterpena), santen, santenon, santalal, santalon, dan isovalerilal-dehida.
Detail
 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2011. Grosir Herbal indnesia - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger