Tanaman Obat CEMPAKA PUTIH

Tanaman Obat 
CEMPAKA PUTIH (Michelia alba Dc.) 


Nama Lokal : 
Jeumpa gadang (Aceh); cempaka putieh (Minangkabau); campaka bodas (Sunda); pecari putih, cempaka putih (Jawa); campaka pote (Madura); cempaka mawure (Sulawesi Utara); bunga eja kebo, patene (Ujung Pandang); Bunga eja mapute (Bugis); capaka bobudo (Ternate); capaka bobulo (Tidore). Nama simplisia Micheliae albae Flos; bunga cempaka putih. 
Uraian : 
Tumbuhan berupa pohon, tinggi sampai 30 meter. Batang berkayu; daun tunggal, bulat telur, warna hijau. Bunga berwarna putih, bau harum. Tidak pemah berbuah. Diperbanyak secara vegetatif. 
Khasiat untuk kesehatan untuk mengobati sakit: 
Bunga : bronchitis, batuk, demam, keputihan, radang, prostata.
Daun : bronchitis, infeksi saluran kemih, kencing sedikit.
Akar : infeksi saluran kemih. 
Komposisi :Alkaloid mikelarbina dan liriodenina.
Tanaman Obat 
CEMPAKA PUTIH (Michelia alba Dc.) 


Nama Lokal : 
Jeumpa gadang (Aceh); cempaka putieh (Minangkabau); campaka bodas (Sunda); pecari putih, cempaka putih (Jawa); campaka pote (Madura); cempaka mawure (Sulawesi Utara); bunga eja kebo, patene (Ujung Pandang); Bunga eja mapute (Bugis); capaka bobudo (Ternate); capaka bobulo (Tidore). Nama simplisia Micheliae albae Flos; bunga cempaka putih. 
Uraian : 
Tumbuhan berupa pohon, tinggi sampai 30 meter. Batang berkayu; daun tunggal, bulat telur, warna hijau. Bunga berwarna putih, bau harum. Tidak pemah berbuah. Diperbanyak secara vegetatif. 
Khasiat untuk kesehatan untuk mengobati sakit: 
Bunga : bronchitis, batuk, demam, keputihan, radang, prostata.
Daun : bronchitis, infeksi saluran kemih, kencing sedikit.
Akar : infeksi saluran kemih. 
Komposisi :Alkaloid mikelarbina dan liriodenina.
Detail

Tanaman Obat CEMPAKA KUNING

Tanaman Obat 
CEMPAKA KUNING (Michelia champaca L.) 


Nama Lokal : 
Cempaka, cempaka kuning. Jeumpa (Aceh); jempa, cempa (Gayo); campaga (Minangkabau); cempaka, cempaka koneng (Sunda); kantil, locari, pecari, cempaka, cepaka, cepaka kuning (Jawa Timur); kembhang koneng, campaka, compaka, compaka mera (Madura); campaka, campaka barak campaka kuning, campaka warangan (Batak); hepaka, kepaka: (Sawu); sampakang (Sangir); campaka mariri (Sulawesi Utara). Nama simplisia champacae folium; daun cempaka kuning. Oleum champacae; minyak cempaka kuning. 
Uraian : 
Pohon ini dapat tumbuh sampai tinggi 15-25 meter. Ujung ranting berambut. Daun bulat telur bentuk lanset, dengan ujung dan pangkal runcing, l0-28 kali 4,5-11 cm, tipis seperti kulit. Bekas daun penumpu pada tangkai daun panjangnya lebih daripada setengah tangkai daun. Bunga berdiri sendiri, oranye, sangat harum baunya. Daun tenda bunga panjangnya 3-5 cm, yang terdalam lebih sempit dan lebih runcing daripada yang terluar. Pada dasar bunga yang berbentuk tiang, bakal buah dan benang sari jelas dipisahkan oleh suatu ruang. Bakal buah lebih daripada 20, berjejal jejal, bentuk telur yang pipih, berambut, masing-masing dengan bakal biji yang banyak. Buah bentuk bola memanjang, sedikit bengkok, mula-mula hijau, kemudian abu-abu pucat, tertutup dengan jerawat. Biji masak merah tua tergantung keluar pada berkas yang memanjang menjadi benang yang langsing. 
Khasiat untuk kesehatan untuk mengobati sakit : 
Daun : batu ginjal, mulas, napas/mulut bau.
Kulit kayu : demam, haid tidak teratur.
Bunga : aroma perawatan rambut. 
Komposisi : 
Minyak fenol, isoeugenol, sineol, bensilaldehida, dan feniletilalkohol. Kulit kayu dan daun: alkaloid, zat samak. Bunga: minyak atsiri.
Tanaman Obat 
CEMPAKA KUNING (Michelia champaca L.) 


Nama Lokal : 
Cempaka, cempaka kuning. Jeumpa (Aceh); jempa, cempa (Gayo); campaga (Minangkabau); cempaka, cempaka koneng (Sunda); kantil, locari, pecari, cempaka, cepaka, cepaka kuning (Jawa Timur); kembhang koneng, campaka, compaka, compaka mera (Madura); campaka, campaka barak campaka kuning, campaka warangan (Batak); hepaka, kepaka: (Sawu); sampakang (Sangir); campaka mariri (Sulawesi Utara). Nama simplisia champacae folium; daun cempaka kuning. Oleum champacae; minyak cempaka kuning. 
Uraian : 
Pohon ini dapat tumbuh sampai tinggi 15-25 meter. Ujung ranting berambut. Daun bulat telur bentuk lanset, dengan ujung dan pangkal runcing, l0-28 kali 4,5-11 cm, tipis seperti kulit. Bekas daun penumpu pada tangkai daun panjangnya lebih daripada setengah tangkai daun. Bunga berdiri sendiri, oranye, sangat harum baunya. Daun tenda bunga panjangnya 3-5 cm, yang terdalam lebih sempit dan lebih runcing daripada yang terluar. Pada dasar bunga yang berbentuk tiang, bakal buah dan benang sari jelas dipisahkan oleh suatu ruang. Bakal buah lebih daripada 20, berjejal jejal, bentuk telur yang pipih, berambut, masing-masing dengan bakal biji yang banyak. Buah bentuk bola memanjang, sedikit bengkok, mula-mula hijau, kemudian abu-abu pucat, tertutup dengan jerawat. Biji masak merah tua tergantung keluar pada berkas yang memanjang menjadi benang yang langsing. 
Khasiat untuk kesehatan untuk mengobati sakit : 
Daun : batu ginjal, mulas, napas/mulut bau.
Kulit kayu : demam, haid tidak teratur.
Bunga : aroma perawatan rambut. 
Komposisi : 
Minyak fenol, isoeugenol, sineol, bensilaldehida, dan feniletilalkohol. Kulit kayu dan daun: alkaloid, zat samak. Bunga: minyak atsiri.
Detail

Tanaman Obat : CALINGCING

Tanaman Obat
CALINGCING (Oxalis corniculata Linn.)


Nama Lokal :
Calincing (Indonesia, Jawa), mala-mala (Maluku); rempi, semanggen, semanggi gunung, cembicenan (Jawa); daun asam kecil lela, semanggi (Sumatra).
Uraian :
Tumbuhan merayap atau tegak tinggi mencapai 5-35 cm, tumbuh liar pada tempat-tempat yang lembab ,terbuka maupun yang teduh di sisi jalan atau lapangan rumput. Di pulau Jawa tumbuhan ini terdapat dari pantai sampai pegunungan dengan ketinggian 3.000 meter dpl. Mempunyai batang lunak dan bercabang-cabang. Daunnya majemuk menjari tiga yang anak daunnya berbentuk jantung dengan warna hijau muda. Bunga keluar dari ketiak daun, berwarna kuning berbentuk payung kecil-kecil. Buah berupa kotak lonjong, tegak, bagian ujungnya seperti paruh, bila sudah masak berwarna coklat merah yang pecah bila disentuh.
Khasiat untuk kesehatan untuk mengobati sakit :
Demam, flu, hepatitis, diare, infeksi saluran kencing, hipertensi, menghentikan pendarahan, peluruh haid.
Komposisi Kandungan kimia : asam oksalat.
Tanaman Obat
CALINGCING (Oxalis corniculata Linn.)


Nama Lokal :
Calincing (Indonesia, Jawa), mala-mala (Maluku); rempi, semanggen, semanggi gunung, cembicenan (Jawa); daun asam kecil lela, semanggi (Sumatra).
Uraian :
Tumbuhan merayap atau tegak tinggi mencapai 5-35 cm, tumbuh liar pada tempat-tempat yang lembab ,terbuka maupun yang teduh di sisi jalan atau lapangan rumput. Di pulau Jawa tumbuhan ini terdapat dari pantai sampai pegunungan dengan ketinggian 3.000 meter dpl. Mempunyai batang lunak dan bercabang-cabang. Daunnya majemuk menjari tiga yang anak daunnya berbentuk jantung dengan warna hijau muda. Bunga keluar dari ketiak daun, berwarna kuning berbentuk payung kecil-kecil. Buah berupa kotak lonjong, tegak, bagian ujungnya seperti paruh, bila sudah masak berwarna coklat merah yang pecah bila disentuh.
Khasiat untuk kesehatan untuk mengobati sakit :
Demam, flu, hepatitis, diare, infeksi saluran kencing, hipertensi, menghentikan pendarahan, peluruh haid.
Komposisi Kandungan kimia : asam oksalat.
Detail

Tanaman Obat : CEGUK (Quisqualis indica L.)

Tanaman Obat
CEGUK (Quisqualis indica L.) 


Nama Lokal : 
Dani, udani, wudani, bidani (Sunda); kacekluk, kaceklik, ceguk, cekluk, wedani (Jawa); rabet dani (Madura); rhabet besi, sarandengan (Kangean); tikao (Bugis). Nama simplisia quisqualis indicae semen; biji ceguk. 
Uraian :
Tanaman membelit ke kiri atau memanjat, tinggi 1,5-5 meter. Daun berhadapan atau lebih kurang berkarang, juga tersebar; tangkai 0,5-2 cm; helaian bulat telur memanjang, 5-18,5 kali 2,5-9 cm. Bunga di ujung dan di ketiak dalam bulir yang berbunga banyak; daun pelindung rontok sebelum mekar atau tetap, sampai panjang 2 cm. Bunga berkelamin 2. Tabung kelopak langsung, berambut pendek, hijau kuning; taju kelopak 5, segitiga, panjang 3-4 mm. Daun mahkota 5, duduk, bentuk memanjang, mula¬-mula putih, kemudian merah, akhirnya merah tua, sampai 1,5 cm panjangnya. Benang sari 10. Tangkai putik panjang, pada satu sisi bersatu dengan tabung kelopak, bersama benang sari muncul j auh di luar mahkota. Buah bentuk memanjang, dengan pangkal dan ujung menyempit, dengan 5 rusuk, coklat tua, 2,5-4 kali 1 cm. 
Khasiat untuk kesehatan untuk mengobati sakit : 
Kurang gizi pada anak-anak, obat cacing (gelang, keremi, dan benang). 
Komposisi : 
Trigonelina, minyak lemak, gom, dan-resin,
Tanaman Obat
CEGUK (Quisqualis indica L.) 


Nama Lokal : 
Dani, udani, wudani, bidani (Sunda); kacekluk, kaceklik, ceguk, cekluk, wedani (Jawa); rabet dani (Madura); rhabet besi, sarandengan (Kangean); tikao (Bugis). Nama simplisia quisqualis indicae semen; biji ceguk. 
Uraian :
Tanaman membelit ke kiri atau memanjat, tinggi 1,5-5 meter. Daun berhadapan atau lebih kurang berkarang, juga tersebar; tangkai 0,5-2 cm; helaian bulat telur memanjang, 5-18,5 kali 2,5-9 cm. Bunga di ujung dan di ketiak dalam bulir yang berbunga banyak; daun pelindung rontok sebelum mekar atau tetap, sampai panjang 2 cm. Bunga berkelamin 2. Tabung kelopak langsung, berambut pendek, hijau kuning; taju kelopak 5, segitiga, panjang 3-4 mm. Daun mahkota 5, duduk, bentuk memanjang, mula¬-mula putih, kemudian merah, akhirnya merah tua, sampai 1,5 cm panjangnya. Benang sari 10. Tangkai putik panjang, pada satu sisi bersatu dengan tabung kelopak, bersama benang sari muncul j auh di luar mahkota. Buah bentuk memanjang, dengan pangkal dan ujung menyempit, dengan 5 rusuk, coklat tua, 2,5-4 kali 1 cm. 
Khasiat untuk kesehatan untuk mengobati sakit : 
Kurang gizi pada anak-anak, obat cacing (gelang, keremi, dan benang). 
Komposisi : 
Trigonelina, minyak lemak, gom, dan-resin,
Detail

Tanaman Obat : CAKAR AYAM

Tanaman Obat 
CAKAR AYAM (Selaginella doederleinii Hieron.) 


Nama Lokal : 
Rumput solo, cemara kipas gunung. 
Uraian : 
Tumbuhan paku-pakuan ini tumbuh pada tebing, jurang, dan tempat-tempat teduh yang berhawa dingin. Batangnya tumbuh tegak, tinggi 15-35 cm, keluar akar pada percabangan. Daunnya kecil-kecil, panjang 4- 5 mm, lebar 2 mm, bentuk jorong, ujung meruncing, pangkal rata, warna daun bagian atas hijau tua, bagian bawah hijau muda. Daun tersusun di kiri kanan batang induk sampai kepercabangannya, yang menyerupai cakar ayam dengan sisik-sisiknya. 
Khasiat untuk kesehatan untuk mengobati sakit : 
Infeksi saluran nafas, bronchitis, radang paru, tonsillitis, batuk, serak, koreng, hepatitis, perut busung, infeksi akut saluran kencing, tulang patah, rheumatik. 
Komposisi : 
Rasa manis, hangat.
Tanaman Obat 
CAKAR AYAM (Selaginella doederleinii Hieron.) 


Nama Lokal : 
Rumput solo, cemara kipas gunung. 
Uraian : 
Tumbuhan paku-pakuan ini tumbuh pada tebing, jurang, dan tempat-tempat teduh yang berhawa dingin. Batangnya tumbuh tegak, tinggi 15-35 cm, keluar akar pada percabangan. Daunnya kecil-kecil, panjang 4- 5 mm, lebar 2 mm, bentuk jorong, ujung meruncing, pangkal rata, warna daun bagian atas hijau tua, bagian bawah hijau muda. Daun tersusun di kiri kanan batang induk sampai kepercabangannya, yang menyerupai cakar ayam dengan sisik-sisiknya. 
Khasiat untuk kesehatan untuk mengobati sakit : 
Infeksi saluran nafas, bronchitis, radang paru, tonsillitis, batuk, serak, koreng, hepatitis, perut busung, infeksi akut saluran kencing, tulang patah, rheumatik. 
Komposisi : 
Rasa manis, hangat.
Detail

Tanaman Obat : CABE JAWA (Piper retrofractum Vahl.)

Tanaman Obat 
CABE JAWA (Piper retrofractum Vahl.) 


Nama Lokal : 
Cabean, cabe alas, cabe areuy, cabe jawa, c. sula (Jawa),; cabhi jhamo, cabe ongghu, cabe solah (Madura),; Lada panjang, cabai - Jawa, cabai panjang (Sumatera),; cabia (Makasar). 
Uraian : 
Cabe Jawa merupakan tumbuhan asli Indonesia, ditanam di pekarangan, ladang, atau tumbuh liar di tempat-tempat yang tanahnya tidak lembab dan berpasir seperti di dekat pantai atau di hutan sampai ketinggian 600 meter dpl. Cabai Jawa juga merupakan tumbuhan menahun, batang percabangan liar, tumbuh memanjat, melilit, atau melata dengan akar lekatnya, panjangnya dapat mencapai 10 meter. Percabangan dimulai dari pangkalnya yang keras dan menyerupai kayu. Daun tunggal, bertangkai, bentuknya bulat telur sampai lonjong, pangkal membulat, ujung runcing, tepi rata, pertulangan menyirip, permukaan atas licin, permukaan bawah berbintik-bintik, panjang 8,5 - 30 cm, lebar 3-13 cm, hijau. Bunga berkelamin tunggal, tersusun dalam bulir yang tumbuh tegak atau sedikit merunduk, bulir jantan lebih panjang dari bulir betina. Buah majemuk berupa bulir, bentuk bulat panjang sampai silindris, bagian ujung agak mengecil, permukaan tidak rata, bertonjolan teratur, panjang 2 - 7 cm, garis tengah 4- 8 mm, bertangkai panjang, masih muda berwarna hijau, keras dan pedas, kemudian warna berturut-turut menjadi kuning gading dan akhirnya menjadi merah, lunak dan manis. Biji bulat pipih, keras, cokelat kehitaman. Perbanyakan dengan biji atau setek batang. 
Khasiat untuk kesehatan untuk mengobati sakit : 
Kejang perut, muntah-muntah, perut kembung, mulas, disentri, diare, sukar buang air besar pada penderita penyakit hati, sakit kepala, sakit gigi, batuk, demam, hidung berlendir, lemah syahwat, sukar melahirkan, neurastenia, dan tekanan darah rendah. Bagian akar dapat digunakan untuk: kembung, pencernaan terganggu, tidak dapat hamil karena rahim dingin, membersihkan rahim setelah melahirkan, badan terasa lemah, stroke, rematik, dan nyeri pinggang. Daun dapat digunakan untuk mengatasi: kejang perut dan sakit 
Komposisi : 
Kandungan kimia : Buah cabe Jawa mengandung zat pedas piperine, chavicine, palmitic acids, tetrahydropiperic acids, 1-¬undecylenyl-3, 4-methylenedioxry benzene, piperidin, minyak asiri, isobutyideka-trans-2-trans-4-dienamide, dan sesamin. Bagian akar mengandung piperine, piplartine, dan piperlonguniinine.
Tanaman Obat 
CABE JAWA (Piper retrofractum Vahl.) 


Nama Lokal : 
Cabean, cabe alas, cabe areuy, cabe jawa, c. sula (Jawa),; cabhi jhamo, cabe ongghu, cabe solah (Madura),; Lada panjang, cabai - Jawa, cabai panjang (Sumatera),; cabia (Makasar). 
Uraian : 
Cabe Jawa merupakan tumbuhan asli Indonesia, ditanam di pekarangan, ladang, atau tumbuh liar di tempat-tempat yang tanahnya tidak lembab dan berpasir seperti di dekat pantai atau di hutan sampai ketinggian 600 meter dpl. Cabai Jawa juga merupakan tumbuhan menahun, batang percabangan liar, tumbuh memanjat, melilit, atau melata dengan akar lekatnya, panjangnya dapat mencapai 10 meter. Percabangan dimulai dari pangkalnya yang keras dan menyerupai kayu. Daun tunggal, bertangkai, bentuknya bulat telur sampai lonjong, pangkal membulat, ujung runcing, tepi rata, pertulangan menyirip, permukaan atas licin, permukaan bawah berbintik-bintik, panjang 8,5 - 30 cm, lebar 3-13 cm, hijau. Bunga berkelamin tunggal, tersusun dalam bulir yang tumbuh tegak atau sedikit merunduk, bulir jantan lebih panjang dari bulir betina. Buah majemuk berupa bulir, bentuk bulat panjang sampai silindris, bagian ujung agak mengecil, permukaan tidak rata, bertonjolan teratur, panjang 2 - 7 cm, garis tengah 4- 8 mm, bertangkai panjang, masih muda berwarna hijau, keras dan pedas, kemudian warna berturut-turut menjadi kuning gading dan akhirnya menjadi merah, lunak dan manis. Biji bulat pipih, keras, cokelat kehitaman. Perbanyakan dengan biji atau setek batang. 
Khasiat untuk kesehatan untuk mengobati sakit : 
Kejang perut, muntah-muntah, perut kembung, mulas, disentri, diare, sukar buang air besar pada penderita penyakit hati, sakit kepala, sakit gigi, batuk, demam, hidung berlendir, lemah syahwat, sukar melahirkan, neurastenia, dan tekanan darah rendah. Bagian akar dapat digunakan untuk: kembung, pencernaan terganggu, tidak dapat hamil karena rahim dingin, membersihkan rahim setelah melahirkan, badan terasa lemah, stroke, rematik, dan nyeri pinggang. Daun dapat digunakan untuk mengatasi: kejang perut dan sakit 
Komposisi : 
Kandungan kimia : Buah cabe Jawa mengandung zat pedas piperine, chavicine, palmitic acids, tetrahydropiperic acids, 1-¬undecylenyl-3, 4-methylenedioxry benzene, piperidin, minyak asiri, isobutyideka-trans-2-trans-4-dienamide, dan sesamin. Bagian akar mengandung piperine, piplartine, dan piperlonguniinine.
Detail

Tanaman Obat : CABAI RAWIT (Capsicum frutescens L.)

Tanaman Obat 
CABAI RAWIT (Capsicum frutescens L.) 


Nama simplisia :
Capsici frutescentis Fructus (buah cabe rawit). 
Uraian : 
Tanaman budidaya, kadang-kadang ditanam di pekarangan sebagai tanaman sayur atau tumbuh liar di tegalan dan tanah kosong yang terlantar. Tumbuhan ini berasal dari Amerika tropik, menyukai daerah kering, dan ditemukan pada ketinggian 0,5¬-1.250 meter dpl. Perdu setahun, percabangan banyak, tinggi 50-¬100 cm. Batangnya berbuku-buku atau bagian atas bersudut. Daun tunggal, bertangkai, letak berselingan. Helaian daun bulat telur, ujung meruncing, pangkal menyempit, tepi rata, pertulangan menyirip, panjang 5-9,5 cm, lebar 1,5-5,5 cm, berwarna hijau. Bunga keluar dan ketiak daun, mahkota bentuk bintang, bunga tunggal atau 2-3 bunga letaknya berdekatan, berwarna putih, putih kehijauan, kadang-kadang ungu. Buahnya buah buni, tegak, kadang-kadang merunduk, berbentuk bulat telur, lurus atau bengkok, ujung meruncing, panjang 1-3 cm, lebar 2,5-12 mm, bertangkai panjang, dan rasanya pedas. Buah muda berwarna hijau tua, putih kehijauan, atau putih, buah yang masak berwarna merah terang. Bijinya banyak, bulat pipih, berdiameter 2-2,5 mm, berwarna kuning kotor. Cabai rawit terdiri dari tiga varietas, yaitu cengek leutik yang buahnya kecil, berwarna hijau, dan berdiri tegak pada tangkainya; cengek domba (cengek bodas) yang buahnya lebih besar dari cengek leutik, buah muda berwarna putih, setelah tua menjadi jingga; dan ceplik yang buahnya besar, selagi muda berwarna hijau dan setelah tua menjadi merah. 
Khasiat untuk kesehatan untuk mengobati sakit : 
Menambah nafsu makan, menormalkan kembali kaki dan tangan yang lemas, batuk berdahak, melegakan rasa hidung tersumbat pada sinusitis, migrain. 
Komposisi : 
Buahnya mengandung kapsaisin, kapsantin, karotenoid, alkaloid asiri, resin, minyak menguap, vitamin (A dan C). Biji mengandung solanine, solamidine, solamargine, solasodine, solasomine, dan steroid saponin (kapsisidin).
Tanaman Obat 
CABAI RAWIT (Capsicum frutescens L.) 


Nama simplisia :
Capsici frutescentis Fructus (buah cabe rawit). 
Uraian : 
Tanaman budidaya, kadang-kadang ditanam di pekarangan sebagai tanaman sayur atau tumbuh liar di tegalan dan tanah kosong yang terlantar. Tumbuhan ini berasal dari Amerika tropik, menyukai daerah kering, dan ditemukan pada ketinggian 0,5¬-1.250 meter dpl. Perdu setahun, percabangan banyak, tinggi 50-¬100 cm. Batangnya berbuku-buku atau bagian atas bersudut. Daun tunggal, bertangkai, letak berselingan. Helaian daun bulat telur, ujung meruncing, pangkal menyempit, tepi rata, pertulangan menyirip, panjang 5-9,5 cm, lebar 1,5-5,5 cm, berwarna hijau. Bunga keluar dan ketiak daun, mahkota bentuk bintang, bunga tunggal atau 2-3 bunga letaknya berdekatan, berwarna putih, putih kehijauan, kadang-kadang ungu. Buahnya buah buni, tegak, kadang-kadang merunduk, berbentuk bulat telur, lurus atau bengkok, ujung meruncing, panjang 1-3 cm, lebar 2,5-12 mm, bertangkai panjang, dan rasanya pedas. Buah muda berwarna hijau tua, putih kehijauan, atau putih, buah yang masak berwarna merah terang. Bijinya banyak, bulat pipih, berdiameter 2-2,5 mm, berwarna kuning kotor. Cabai rawit terdiri dari tiga varietas, yaitu cengek leutik yang buahnya kecil, berwarna hijau, dan berdiri tegak pada tangkainya; cengek domba (cengek bodas) yang buahnya lebih besar dari cengek leutik, buah muda berwarna putih, setelah tua menjadi jingga; dan ceplik yang buahnya besar, selagi muda berwarna hijau dan setelah tua menjadi merah. 
Khasiat untuk kesehatan untuk mengobati sakit : 
Menambah nafsu makan, menormalkan kembali kaki dan tangan yang lemas, batuk berdahak, melegakan rasa hidung tersumbat pada sinusitis, migrain. 
Komposisi : 
Buahnya mengandung kapsaisin, kapsantin, karotenoid, alkaloid asiri, resin, minyak menguap, vitamin (A dan C). Biji mengandung solanine, solamidine, solamargine, solasodine, solasomine, dan steroid saponin (kapsisidin).
Detail

Tanaman Obat : CABAI MERAH (Capsicum Annuum L.)

Tanaman Obat
CABAI MERAH (Capsicum Annuum L.)


Nama Lokal :
Sumatera: campli, capli (Aceh), ekiji-kiji, kidi-kidi (Enggano), leudeu (Gayo), lacina (Batak Karo), lasiak, lasina (Batak Toba), lada sebua (Nias), raro sigoiso (Mentawai), lado (Minangkabau), cabi (Lampung), cabe, lasinao (Melayu). Jawa: cabe, lombok, sabrang (Sunda), lombok, mengkreng, cabe (Jawa), cabhi (Madura), tabia (Bali): Nusa Tenggara: sebia (Sasak), saha, sabia (Bima), mbaku hau (Sumba), koro (Flores), hili (Sawu). Kalimantan: sahang (Banjar), rada (Sampit), sambatu (Ngaju). Sulawesi: rica (Manado), bisa (Sangir), mareta (Mongondow), malita (Gorontalo), lada (Makasar), ladang (Bugis). Maluku: manca (Seram), siri (Ambon), kastela (Buru), maricang (Halmahera), rica lamo (Ternate, Tidore), maresen (Kalawat), rihapuan (Kapaon), riksak (Sarmi), ungun gunah (Berik). Nama simplisia Capsici Fructus (buah cabai merah).
Uraian :
Cabai berasal dari Amerika tropis, tersebar mulai dari Meksiko sampai bagian utara Amerika Selatan. Di Indonesia, umumnya cabai dibudidayakan di daerah pantai sampai pegunungan. Perdu tegak, tinggi 1-2,5 meter, setahun atau menahun. Batang berkayu, berbuku-buku, percabangan lebar, penampang bersegi, batang muda berambut halus berwarna hijau. Daun tunggal, bertangkai (panjangnya 0,5-2,5 cm), letak tersebar. Helaian daun bentuknya bulat telur sampai elips, ujung runcing, pangkal meruncing, tepi rata, pertulangan menyirip, panjang 1,5-12 cm, lebar 1-5 cm, berwarna hijau. Bunga tunggal, berbentuk bintang, berwarna putih, keluar dari ketiak daun. Buahnya buah buni berbentuk kerucut memanjang, lurus atau bengkok, meruncing pada bagian ujungnya, menggantung, permukaan licin mengilap, diameter 1-2 cm, panjang 4-17 cm, bertangkai pendek, rasanya pedas. Buah muda berwarna hijau tua, setelah masak menjadi merah cerah: Biji yang masih muda berwarna kuning, setelah tua menjadi cokelat, berbentuk pipih, berdiameter sekitar 4 mm. Rasa buahnya yang pedas dapat mengeluarkan air mata orang yang menciumnya, tetapi orang tetap membutuhkannya untuk menambah nafsu makan. Keanekaragaman jenis cabai merah cukup tinggi. Artinya, cabai merah memiliki beberapa varietas dan kultivar yang dibedakan berdasarkan bentuk, ukuran, rasa pedas, dan warna buahnya. Cabai merah dapat diperbanyak dengan biji.
Khasiat untuk kesehatan untuk mengobati sakit :
Buah digunakan untuk pengobatan : rematik, sariawan, sakit gigi, : influenza, dan meningkatkan nafsu makan. Getah daun muda digunakan untuk : mempermudah persalinan.
Komposisi :
Buah mengandung kapsaisin, dihidrokapsaisin, vitamin (A, C), daunar, zat warna kapsantin, karoten, kapsarubin, zeasantin, kriptosantin, dan lutein: Selain itu, juga mengandung mineral, seperti zat besi, kalium, kalsium, fosfor, dan niasin
Tanaman Obat
CABAI MERAH (Capsicum Annuum L.)


Nama Lokal :
Sumatera: campli, capli (Aceh), ekiji-kiji, kidi-kidi (Enggano), leudeu (Gayo), lacina (Batak Karo), lasiak, lasina (Batak Toba), lada sebua (Nias), raro sigoiso (Mentawai), lado (Minangkabau), cabi (Lampung), cabe, lasinao (Melayu). Jawa: cabe, lombok, sabrang (Sunda), lombok, mengkreng, cabe (Jawa), cabhi (Madura), tabia (Bali): Nusa Tenggara: sebia (Sasak), saha, sabia (Bima), mbaku hau (Sumba), koro (Flores), hili (Sawu). Kalimantan: sahang (Banjar), rada (Sampit), sambatu (Ngaju). Sulawesi: rica (Manado), bisa (Sangir), mareta (Mongondow), malita (Gorontalo), lada (Makasar), ladang (Bugis). Maluku: manca (Seram), siri (Ambon), kastela (Buru), maricang (Halmahera), rica lamo (Ternate, Tidore), maresen (Kalawat), rihapuan (Kapaon), riksak (Sarmi), ungun gunah (Berik). Nama simplisia Capsici Fructus (buah cabai merah).
Uraian :
Cabai berasal dari Amerika tropis, tersebar mulai dari Meksiko sampai bagian utara Amerika Selatan. Di Indonesia, umumnya cabai dibudidayakan di daerah pantai sampai pegunungan. Perdu tegak, tinggi 1-2,5 meter, setahun atau menahun. Batang berkayu, berbuku-buku, percabangan lebar, penampang bersegi, batang muda berambut halus berwarna hijau. Daun tunggal, bertangkai (panjangnya 0,5-2,5 cm), letak tersebar. Helaian daun bentuknya bulat telur sampai elips, ujung runcing, pangkal meruncing, tepi rata, pertulangan menyirip, panjang 1,5-12 cm, lebar 1-5 cm, berwarna hijau. Bunga tunggal, berbentuk bintang, berwarna putih, keluar dari ketiak daun. Buahnya buah buni berbentuk kerucut memanjang, lurus atau bengkok, meruncing pada bagian ujungnya, menggantung, permukaan licin mengilap, diameter 1-2 cm, panjang 4-17 cm, bertangkai pendek, rasanya pedas. Buah muda berwarna hijau tua, setelah masak menjadi merah cerah: Biji yang masih muda berwarna kuning, setelah tua menjadi cokelat, berbentuk pipih, berdiameter sekitar 4 mm. Rasa buahnya yang pedas dapat mengeluarkan air mata orang yang menciumnya, tetapi orang tetap membutuhkannya untuk menambah nafsu makan. Keanekaragaman jenis cabai merah cukup tinggi. Artinya, cabai merah memiliki beberapa varietas dan kultivar yang dibedakan berdasarkan bentuk, ukuran, rasa pedas, dan warna buahnya. Cabai merah dapat diperbanyak dengan biji.
Khasiat untuk kesehatan untuk mengobati sakit :
Buah digunakan untuk pengobatan : rematik, sariawan, sakit gigi, : influenza, dan meningkatkan nafsu makan. Getah daun muda digunakan untuk : mempermudah persalinan.
Komposisi :
Buah mengandung kapsaisin, dihidrokapsaisin, vitamin (A, C), daunar, zat warna kapsantin, karoten, kapsarubin, zeasantin, kriptosantin, dan lutein: Selain itu, juga mengandung mineral, seperti zat besi, kalium, kalsium, fosfor, dan niasin
Detail

Tanaman Obat : BUNGUR KECIL (Lagerstroemia indicct L.)

Tanaman Obat 
BUNGUR KECIL (Lagerstroemia indicct L.) 


Nama Lokal : 
Bungur Jepang. 
Nama simplisia : 
Lagerstroemiae indicae Radix (akar bungur kecil), lagerstro miae indicae flos (bunga bungur kecil). 
Uraian : 
Biasanya, bungur kecil ditanam sebagai tanaman hias di taman dan di halaman rumah atau bisa ditemukan sebagai tumbuhan liar di tebing-tebing dan tepi hutan. Tanaman ini berasal dari Cina dan Korea. Perdu atau pohon kecil mencapai tinggi 2-7 meter, percabangan melengkung, pohon berwarna cokelat, halus dan agak mengilap. Daun tunggal, bertangkai pendek, letak berseling. Helaian daun bentuknya elips atau memanjang, ujung tumpul, pangkal membaji, tepi rata, berwarna hijau tua, panjang 2-7 cm, lebar 1-4 cm. Bunga majemuk bentuk malai, panjang 10-50 cm, tepi mahkota bunga bergelombang; berwarna merah, putih, atau ungu yang keluar dari ujung tangkai atau ketiak daun. Buahnya agak bulat, panjang 9-13 mm, lebar 8-11 mm. Bungur kecil dapat diperbanyak dengan biji. 
Khasiat bagi kesehatan untuk mengobati : 
Menghentikan perdarahan, seperti batuk darah, muntah darah, berak darah, luka berdarah, perdarahan sehabis melahirkan, radang hati (hepatitis), sakit kuning, perut busung, kaki bengkak, disentri, sakit perut sehabis melahirkan, sakit gigi, sakit kepala dan keputihan. 
Komposisi : 
Daun mengandung decinine, decamine, lagerstroemine, lagerine, dihydroverticillatine, dan decodine. Akar mengandung sitosterol, 3,3’,4-tri-o-methylellagic acid.
Tanaman Obat 
BUNGUR KECIL (Lagerstroemia indicct L.) 


Nama Lokal : 
Bungur Jepang. 
Nama simplisia : 
Lagerstroemiae indicae Radix (akar bungur kecil), lagerstro miae indicae flos (bunga bungur kecil). 
Uraian : 
Biasanya, bungur kecil ditanam sebagai tanaman hias di taman dan di halaman rumah atau bisa ditemukan sebagai tumbuhan liar di tebing-tebing dan tepi hutan. Tanaman ini berasal dari Cina dan Korea. Perdu atau pohon kecil mencapai tinggi 2-7 meter, percabangan melengkung, pohon berwarna cokelat, halus dan agak mengilap. Daun tunggal, bertangkai pendek, letak berseling. Helaian daun bentuknya elips atau memanjang, ujung tumpul, pangkal membaji, tepi rata, berwarna hijau tua, panjang 2-7 cm, lebar 1-4 cm. Bunga majemuk bentuk malai, panjang 10-50 cm, tepi mahkota bunga bergelombang; berwarna merah, putih, atau ungu yang keluar dari ujung tangkai atau ketiak daun. Buahnya agak bulat, panjang 9-13 mm, lebar 8-11 mm. Bungur kecil dapat diperbanyak dengan biji. 
Khasiat bagi kesehatan untuk mengobati : 
Menghentikan perdarahan, seperti batuk darah, muntah darah, berak darah, luka berdarah, perdarahan sehabis melahirkan, radang hati (hepatitis), sakit kuning, perut busung, kaki bengkak, disentri, sakit perut sehabis melahirkan, sakit gigi, sakit kepala dan keputihan. 
Komposisi : 
Daun mengandung decinine, decamine, lagerstroemine, lagerine, dihydroverticillatine, dan decodine. Akar mengandung sitosterol, 3,3’,4-tri-o-methylellagic acid.
Detail

Tanaman Obat : BUNI (Antidesma bunius (L.) Spreng.)

Tanaman Obat
BUNI (Antidesma bunius (L.) Spreng.) 


Nama Lokal : 
Barune, huni, h. gedeh, h. wera (Sunda), wuni (Jawa); burneh (Madura), buni, katakuti, kutikata (Maluku); bune tedong (Makasar). 
Uraian : 
Pohon ini dapat tumbuh mencapai tinggi 15-30 meter. Pohon berbatang sedang ini tersebar di Asia Tenggara dan Australia, sedangkan di Jawa tumbuh liar di hutan atau ditanam di halaman dan dapat ditemukan dari dataran rendah sampai 1.400 meter dpl. Daun tunggal, bertangkai pendek, bentuknya bulat telur sungsang sampai lanset, panjang 9-25 cm, tepi rata agak bergelombang, ujung meruncing, pangkal tumpul. Daun muda warnanya hijau muda, setelah tua menjadi hijau tua. Buahnya kecil-kecil panjang sekitar l cm, bentuknya elips berwarna hijau, bila masak warnanya menjadi ungu kehitaman dan rasanya manis sedikit asam. Biji pipih dengan rusuk berbentuk jala. Daun muda rasanya sedikit asam, dapat disayur atau dimakan mentah sebagai lalap. Buah muda dirujak dengan buah lain, sedang yang masak dapat dimakan langsung, diekstrak dengan brandi, dibuat selai atau sirup. Perbanyakan dengan biji atau okulasi. 
Khasiat bagi kesehatan untuk mengobati : 
Kurang darah, darah kotor, tekanan darah tinggi, jantung berdebar, batuk, gangguan pencernaan, sifilis, kencing nanah. 
Komposisi Kandungan kimia : 
Kulit batang rasanya sepat, mengandung sedikit alkaloida yang beracun. Daun: Friedelin.
Tanaman Obat
BUNI (Antidesma bunius (L.) Spreng.) 


Nama Lokal : 
Barune, huni, h. gedeh, h. wera (Sunda), wuni (Jawa); burneh (Madura), buni, katakuti, kutikata (Maluku); bune tedong (Makasar). 
Uraian : 
Pohon ini dapat tumbuh mencapai tinggi 15-30 meter. Pohon berbatang sedang ini tersebar di Asia Tenggara dan Australia, sedangkan di Jawa tumbuh liar di hutan atau ditanam di halaman dan dapat ditemukan dari dataran rendah sampai 1.400 meter dpl. Daun tunggal, bertangkai pendek, bentuknya bulat telur sungsang sampai lanset, panjang 9-25 cm, tepi rata agak bergelombang, ujung meruncing, pangkal tumpul. Daun muda warnanya hijau muda, setelah tua menjadi hijau tua. Buahnya kecil-kecil panjang sekitar l cm, bentuknya elips berwarna hijau, bila masak warnanya menjadi ungu kehitaman dan rasanya manis sedikit asam. Biji pipih dengan rusuk berbentuk jala. Daun muda rasanya sedikit asam, dapat disayur atau dimakan mentah sebagai lalap. Buah muda dirujak dengan buah lain, sedang yang masak dapat dimakan langsung, diekstrak dengan brandi, dibuat selai atau sirup. Perbanyakan dengan biji atau okulasi. 
Khasiat bagi kesehatan untuk mengobati : 
Kurang darah, darah kotor, tekanan darah tinggi, jantung berdebar, batuk, gangguan pencernaan, sifilis, kencing nanah. 
Komposisi Kandungan kimia : 
Kulit batang rasanya sepat, mengandung sedikit alkaloida yang beracun. Daun: Friedelin.
Detail

Tanaman Obat : BUNGUR (Lagerstroemia speciosa Pers.)

Tanaman Obat
BUNGUR (Lagerstroemia speciosa Pers.)



Nama Lokal : 
Sumatera: bungur (Melayu), bungur kuwal, bungur bener (Lampung), bungur tekuyung (Palembang). Jawa: bungur (Sunda), ketangi, laban, wungu (Jawa Tengah), bhungor, wungur (Madura). Nama simplisia lagerstroemiae speciosae semen (biji bungur), lagerstroemiae speciosae cortex (kulit kayu bungur), lagerstroemiae speciosae folium (daun bungur). 
Uraian : 
Bungur dapat ditemukan di hutan jati, baik di tanah gersang maupun di tanah subur hutan heterogen berbatang tinggi. Kadang-kadang bungur ditanam sebagai pohon hias atau pohon pelindung di tepi jalan. Di Jawa, bungur dapat tumbuh sampai ketinggian 800 meter dpl. Selain itu, bungur banyak ditemukan pada ketinggian di bawah 300 meter. Pohon ini dapat tumbuh mencapai tinggi 10-30 meter. Batangnya berbentuk bulat, percabangan mulai dari bagian pangkalnya, berwarna cokelat muda. Daun tunggal, bertangkai pendek. Helaian daun berbentuk oval, elips, atau memanjang, tebal seperti kulit, panjang 9-28 cm, lebar 4-12 cm, berwarna hijau tua. Bunga majemuk berwarna ungu, tersusun dalam malai yang panjangnya 10-50 cm, keluar dari ketiak daun atau ujung ranting. Buahnya buah kotak, berbentuk bola sampai bulat memanjang, panjang 2-3,5 cm, beruang 3-7, buah yang masih muda berwarna hijau, setelah masak menjadi cokelat. Ukuran biji cukup besar, pipih, ujung bersayap berbentuk pisau, berwarna cokelat kehitaman. Bungur dapat diperbanyak dengan biji. 
Khasiat untuk kesehatan : 
  1. Biji bungur : digunakan untuk pengobatan tekanan darah tinggi. 
  2. Kulit kayu : digunakan untuk pengobatan diare, disentri, dan kencing darah. 
  3. Daun : digunakan untuk pengobatan kencing batu, kencing manis, dan tekanan darah tinggi. 
Komposisi :
Daun mengandung saponin, flavonoida, dan tanin.
Tanaman Obat
BUNGUR (Lagerstroemia speciosa Pers.)



Nama Lokal : 
Sumatera: bungur (Melayu), bungur kuwal, bungur bener (Lampung), bungur tekuyung (Palembang). Jawa: bungur (Sunda), ketangi, laban, wungu (Jawa Tengah), bhungor, wungur (Madura). Nama simplisia lagerstroemiae speciosae semen (biji bungur), lagerstroemiae speciosae cortex (kulit kayu bungur), lagerstroemiae speciosae folium (daun bungur). 
Uraian : 
Bungur dapat ditemukan di hutan jati, baik di tanah gersang maupun di tanah subur hutan heterogen berbatang tinggi. Kadang-kadang bungur ditanam sebagai pohon hias atau pohon pelindung di tepi jalan. Di Jawa, bungur dapat tumbuh sampai ketinggian 800 meter dpl. Selain itu, bungur banyak ditemukan pada ketinggian di bawah 300 meter. Pohon ini dapat tumbuh mencapai tinggi 10-30 meter. Batangnya berbentuk bulat, percabangan mulai dari bagian pangkalnya, berwarna cokelat muda. Daun tunggal, bertangkai pendek. Helaian daun berbentuk oval, elips, atau memanjang, tebal seperti kulit, panjang 9-28 cm, lebar 4-12 cm, berwarna hijau tua. Bunga majemuk berwarna ungu, tersusun dalam malai yang panjangnya 10-50 cm, keluar dari ketiak daun atau ujung ranting. Buahnya buah kotak, berbentuk bola sampai bulat memanjang, panjang 2-3,5 cm, beruang 3-7, buah yang masih muda berwarna hijau, setelah masak menjadi cokelat. Ukuran biji cukup besar, pipih, ujung bersayap berbentuk pisau, berwarna cokelat kehitaman. Bungur dapat diperbanyak dengan biji. 
Khasiat untuk kesehatan : 
  1. Biji bungur : digunakan untuk pengobatan tekanan darah tinggi. 
  2. Kulit kayu : digunakan untuk pengobatan diare, disentri, dan kencing darah. 
  3. Daun : digunakan untuk pengobatan kencing batu, kencing manis, dan tekanan darah tinggi. 
Komposisi :
Daun mengandung saponin, flavonoida, dan tanin.
Detail

Tanaman Obat : BUNGLI

Tanaman Obat
BUNGLI (Oroxylum indicum (L.) Vent


Nama Lokal : 
Kayu pedang (Minahasa); kapung-kapung (Palembang); pongporang (Sunda); kajeng jaler, kayu lanang, wungli (Jawa); Dhangpedhangan (Madura); merkulai, merulai, merlai, bonglai kayu, bolai kayu, boli, boloi, bongloi berak, beka kampong, bikir, bikir hangkap, kankatang, biji lunang, daun juar (Melayu). Nama simplisia Oroxyli indici semen; Biji Bungli. Oroxyli indici Cortex; kulit kayu bungli. 
Uraian : 
Pohon, tinggi lebih kurang 10 meter, batang tegak, berkayu, warna hijau kotor. Daun majemuk bentuk lonjong, ujung runcing, pangkal tumpul, warna hijau. Bunga majemuk, kelopak bentuk tabung, mahkota bentuk terompet. Buah kotak warna coklat. 
Khasiat bagi kesehatan untuk mengobati: 
  1. Biji : bronchitis, nyeri tulang rusuk, radang kerongkongan, sakit perut bagian atas. 
  2. Kulit kayu : hepatitis, rematik, membangkitkan nafsu makan, radang selaput lendir kandung kemih, sakit perut. 
  3. Kulit akar : disentri, mencret. Komposisi : Oroksilin.
Tanaman Obat
BUNGLI (Oroxylum indicum (L.) Vent


Nama Lokal : 
Kayu pedang (Minahasa); kapung-kapung (Palembang); pongporang (Sunda); kajeng jaler, kayu lanang, wungli (Jawa); Dhangpedhangan (Madura); merkulai, merulai, merlai, bonglai kayu, bolai kayu, boli, boloi, bongloi berak, beka kampong, bikir, bikir hangkap, kankatang, biji lunang, daun juar (Melayu). Nama simplisia Oroxyli indici semen; Biji Bungli. Oroxyli indici Cortex; kulit kayu bungli. 
Uraian : 
Pohon, tinggi lebih kurang 10 meter, batang tegak, berkayu, warna hijau kotor. Daun majemuk bentuk lonjong, ujung runcing, pangkal tumpul, warna hijau. Bunga majemuk, kelopak bentuk tabung, mahkota bentuk terompet. Buah kotak warna coklat. 
Khasiat bagi kesehatan untuk mengobati: 
  1. Biji : bronchitis, nyeri tulang rusuk, radang kerongkongan, sakit perut bagian atas. 
  2. Kulit kayu : hepatitis, rematik, membangkitkan nafsu makan, radang selaput lendir kandung kemih, sakit perut. 
  3. Kulit akar : disentri, mencret. Komposisi : Oroksilin.
Detail

Tanaman Obat : BUNGA TASBIH

Tanaman Obat
BUNGA TASBIH(Canna indica Linn.)



Nama Lokal :
Gany hutan, (Melayu), nyong wana, ganyong alas (Jawa); ganyol leuweung (Sunda).
Uraian :
Merupakan terna besar, tahunan, tinggi mencapai 2 meter, dalam tanah mempunyai rimpang yang tebal seperti ubi. Daun besar dan lebar, nyirip jelas warna hijau (ada yang berwarna tengguli). Bunga besar dengan warna-warna cerah (merah, kuning) tersusun dalarn rangkaian berbentuk tandan. Buah berupa buah kendaga, biji banyak, bulat. Hampir selalu ditanam sebagai tanaman hias, tapi tumbuh liar di hutan dan daerah pegunungan sampai ketinggian 1.000 meter dari permukaan laut. Jenis lain, Canna edulis Ke Gawl. (Ganyong) mempunyai kelopak bunga lebih kecil, daun hijau tengguli dengan ping lebih tengguli.
Khasiat untuk kesehatan untuk mengobati :
Bunga (kering) : penurun panas, tekanan darah tinggi, haid banyak, keputihan, sakit kuning, batuk darah, luka berdarah, radang kulit bernanah, jerawat.
Komposisi :
Kandungan kimia : Rimpang mengandung 6 substansi phenol, 2 terpene dan 4 coumarin, pati, glukose, lemak alkaloid dan getah.
Tanaman Obat
BUNGA TASBIH(Canna indica Linn.)



Nama Lokal :
Gany hutan, (Melayu), nyong wana, ganyong alas (Jawa); ganyol leuweung (Sunda).
Uraian :
Merupakan terna besar, tahunan, tinggi mencapai 2 meter, dalam tanah mempunyai rimpang yang tebal seperti ubi. Daun besar dan lebar, nyirip jelas warna hijau (ada yang berwarna tengguli). Bunga besar dengan warna-warna cerah (merah, kuning) tersusun dalarn rangkaian berbentuk tandan. Buah berupa buah kendaga, biji banyak, bulat. Hampir selalu ditanam sebagai tanaman hias, tapi tumbuh liar di hutan dan daerah pegunungan sampai ketinggian 1.000 meter dari permukaan laut. Jenis lain, Canna edulis Ke Gawl. (Ganyong) mempunyai kelopak bunga lebih kecil, daun hijau tengguli dengan ping lebih tengguli.
Khasiat untuk kesehatan untuk mengobati :
Bunga (kering) : penurun panas, tekanan darah tinggi, haid banyak, keputihan, sakit kuning, batuk darah, luka berdarah, radang kulit bernanah, jerawat.
Komposisi :
Kandungan kimia : Rimpang mengandung 6 substansi phenol, 2 terpene dan 4 coumarin, pati, glukose, lemak alkaloid dan getah.
Detail

Tanaman Obat : BUNGA PUKUL DELAPAN

Tanaman Obat
BUNGA PUKUL DELAPAN (Turnera ulmifolia L.


Nama Lokal : 
Bunga pukul delapan, lidah kucing (Jawa).
Nama simplisia Tumerae ulmifoliae Folium (daun bunga pukul delapan), Turnerae ulmifoliae Radix (akar bunga pukul delapan). 
Uraian : 
Bunga pukul delapan ditemukan tumbuh liar di tanah terlantar, tepi saluran air, dan umumnya tumbuh berkelompok. Tumbuhan yang berasal dari Hindia Barat ini bisa ditemukan pada ketinggian 10 - 250 meter dpl, pada tempat-tempat yang terkena sinar matahari langsung atau sedikit terlindung. Herba ini tumbuh tegak dengan akar pena yang panjangnya 0,3-0,8 meter ini berdaun tunggal, berbentuk bulat telur elips, pangkal berbentuk baj, ujung runcing, tepi bergerigi kasar, tulang daun menyirip, mempunyai kelenjar, panjang 2-7 cm dan lebar 1-4 cm. Bunga mekar sekitar pukul 8 pagi dan layu sekitar pukul 12 siang. Mahkota bunga bentuknya bulat telur sungsang, pada pangkalnya cokelat, kuning muda di atasnya, dan terpuntir waktu kuncup. Buah berbentuk telur lebar, dengan biji lebih dari 30. Perbanyakan dilakukan dengan biji. 
Khasiat untuk kesehatan untuk mengobati: 
Daun dan akar digunakan untuk mengatasi: gangguan pencernaan, seperti perut kembung, tidak ada nafsu makan, rematik sendi yang disertai bengkak, bengkak karena memar, dan lemah setelah sembuh dari sakit berat. 
Komposisi : 
Daun dan batang mengandung saponin dan polifenol. Daun mengandung flavonoid.
Tanaman Obat
BUNGA PUKUL DELAPAN (Turnera ulmifolia L.


Nama Lokal : 
Bunga pukul delapan, lidah kucing (Jawa).
Nama simplisia Tumerae ulmifoliae Folium (daun bunga pukul delapan), Turnerae ulmifoliae Radix (akar bunga pukul delapan). 
Uraian : 
Bunga pukul delapan ditemukan tumbuh liar di tanah terlantar, tepi saluran air, dan umumnya tumbuh berkelompok. Tumbuhan yang berasal dari Hindia Barat ini bisa ditemukan pada ketinggian 10 - 250 meter dpl, pada tempat-tempat yang terkena sinar matahari langsung atau sedikit terlindung. Herba ini tumbuh tegak dengan akar pena yang panjangnya 0,3-0,8 meter ini berdaun tunggal, berbentuk bulat telur elips, pangkal berbentuk baj, ujung runcing, tepi bergerigi kasar, tulang daun menyirip, mempunyai kelenjar, panjang 2-7 cm dan lebar 1-4 cm. Bunga mekar sekitar pukul 8 pagi dan layu sekitar pukul 12 siang. Mahkota bunga bentuknya bulat telur sungsang, pada pangkalnya cokelat, kuning muda di atasnya, dan terpuntir waktu kuncup. Buah berbentuk telur lebar, dengan biji lebih dari 30. Perbanyakan dilakukan dengan biji. 
Khasiat untuk kesehatan untuk mengobati: 
Daun dan akar digunakan untuk mengatasi: gangguan pencernaan, seperti perut kembung, tidak ada nafsu makan, rematik sendi yang disertai bengkak, bengkak karena memar, dan lemah setelah sembuh dari sakit berat. 
Komposisi : 
Daun dan batang mengandung saponin dan polifenol. Daun mengandung flavonoid.
Detail

Tanaman Obat : BUNGA PAGODA

Tanaman Obat
BUNGA PAGODA (Clerodandrum japonicum [Thunb.] Sweet)

Nama Lokal : 
Bali: senggugu, tumbak raja.
Nama simplisia : Clerodandri japonici Radix (akar bunga pagoda), Clerodandri japonici Flos (bunga pagoda). 
Uraian : 
Umumnya, bunga pagoda ditanam di taman, pekarangan rumah, atau ditepi jalan daerah luar kota sebagai tanaman hias. Perdu meranggas, tinggi 1-3 meter. Batangnya dipenuhi rambut halus. Daun tunggal, bertangkai, letak berhadapan. Helaian daun berbentuk bulat telur melebar, pangkal daun berbentuk jantung, daun tua bercangap menjari, panjangnya dapat mencapai 30 cm. Bunganya bunga majemuk berwarna merah, terdiri dari bunga kecil-kecil yang berkumpul membentuk piramid, keluar dari ujung tangkai. Buahnya bulat. Bunga pagoda dapat diperbanyak dengan biji. 
Khasiat untuk kesehatan untuk mengobati : 
  1. Akar : Sakit pinggang, nyeri pada rematik, tuberkulosis paru yang disertai batuk darah, berdarah, berak darah (disentri), sulit tidur (insomnia), dan (memar) akibat terbentur benda keras. 
  2. Bunga : Penambah darah pada penderita anemia, keputihan, wasir berdarah, dan susah tidur.
Tanaman Obat
BUNGA PAGODA (Clerodandrum japonicum [Thunb.] Sweet)

Nama Lokal : 
Bali: senggugu, tumbak raja.
Nama simplisia : Clerodandri japonici Radix (akar bunga pagoda), Clerodandri japonici Flos (bunga pagoda). 
Uraian : 
Umumnya, bunga pagoda ditanam di taman, pekarangan rumah, atau ditepi jalan daerah luar kota sebagai tanaman hias. Perdu meranggas, tinggi 1-3 meter. Batangnya dipenuhi rambut halus. Daun tunggal, bertangkai, letak berhadapan. Helaian daun berbentuk bulat telur melebar, pangkal daun berbentuk jantung, daun tua bercangap menjari, panjangnya dapat mencapai 30 cm. Bunganya bunga majemuk berwarna merah, terdiri dari bunga kecil-kecil yang berkumpul membentuk piramid, keluar dari ujung tangkai. Buahnya bulat. Bunga pagoda dapat diperbanyak dengan biji. 
Khasiat untuk kesehatan untuk mengobati : 
  1. Akar : Sakit pinggang, nyeri pada rematik, tuberkulosis paru yang disertai batuk darah, berdarah, berak darah (disentri), sulit tidur (insomnia), dan (memar) akibat terbentur benda keras. 
  2. Bunga : Penambah darah pada penderita anemia, keputihan, wasir berdarah, dan susah tidur.
Detail
 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2011. Grosir Herbal indnesia - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger